Six

159 21 8
                                    

Bitna ingin membeli album baru BTS hari ini. Sepulang kuliah, ia segera pergi ke halte. Ia menunggu sebentar sampai bus datang.

Ia menempelkan kartunya lalu segera mencari tempat duduk. Saat ia berjalan ke bagian belakang, ia menemukan seseorang yang sepertinya ia kenal. Hingga akhirnya ia dan orang itu melakukan eye contact. Bitna terbeku dan matanya membulat. Jantungnya berdetak sangat kencang.

Orang itu menaruh telunjuk di mulutnya sendiri agar Bitna tidak mengatakan apapun. Setelah itu, ia memberikan eye smile khas miliknya.

Bitna pun duduk di bangku depan orang itu. Ia menggelengkan kepalanya berkali-kali. Siapa yang menyangka jika dirinya bisa bertemu artis di bus?

Orang itu adalah Park Jimin. Ia menggunakan masker, topi, dan jaket tebal.

Untuk apa ia naik bus? Bitna merasa bahwa ia memiliki mobil sendiri.

Di perjalanan, lagu 'Speak Yourself' diputar dengan kencang. Bitna senang karena itu. Ia pun memeriksa bangku belakangnya. Ia tersenyum karena melihat Jimin sedang tertidur di sana.

Sedangkan Bitna terus memikirkan tentang kontes menyanyi yang diadakan Bighit. Di dalam hatinya yang terdalam, ia ingin mengikutinya. Tetapi, ia tidak boleh melakukannya. Menutupi identitasnya adalah keinginannya sejak dulu.

Setelah sampai di halte tujuan, Bitna turun dari bus lalu berjalan kaki menuju toko album di dekat sana. Ia mengambil salah satu album Speak Yourself di sana. Ia bersyukur karena Bighit hanya merilis satu versi.

Saat ia berjalan menuju kasir, ia menemukan sebuah gantungan kunci boneka berbentuk kepala member BTS. Ia tertarik untuk membelinya. Harganya juga cukup murah. Ia pun mengambil boneka RM dan segera menuju kasir.

***

"Hai, Bitna," sapa Sooji lalu langsung duduk di sebelah Bitna. "Lagi ngapain?"

"Hai," balas Bitna. "Aku lagi ngerjain tugas Profesor Park."

"Aku mau nonton video Bangtan lagi, dong. Boleh gak?" tanya Sooji.

"Boleh." Bitna menyerahkan laptopnya ke Sooji. "Aku mau keluar dulu."

Selagi Bitna keluar, Sooji membuka laptop milik Bitna.

Sooji tidak membuka folder Bangtan sama sekali. Sooji melihat-lihat file terbaru milik Bitna. Lalu ia tertarik dengan salah satu audio milik Bitna. Ia mencolokkan kabel earphone-nya ke laptop Bitna. Saat ia mendengarkannya, ternyata Bitna menyanyikan lagu 'Speak Yourself'. Audio itu tidak diberi nama sehingga Sooji sebelumnya tidak tahu lagu apa yang dinyanyikan Bitna.

Sooji terkejut karena ia baru tahu bagaimana suara Bitna. Ia terkagum-kagum oleh suara Bitna. Selama ini, ia tidak terlalu memedulikan suara orang lain di kelas musik.

Ia tiba-tiba teringat sesuatu lalu segera mengambil flashdisk dari kotak pensilnya.

"Sooji? Ngapain?" tanya Minhee tiba-tiba.

"Hah?" Sooji yang terkejut itu langsung menutup laptop Bitna. "Ah, hai, Minhee."

"Kenapa? Aku gak boleh tahu?" tanya Minhee.

"Gak, gak apa-apa," jawab Sooji.

Minhee memicingkan matanya ke Sooji lalu berhenti ketika Bitna datang kembali.

"Kebiasaan terlambat kamu," ucap Bitna kepada Minhee.

"Mau berangkat jam berapapun, sampai kelas juga mesti nunggu dosen dateng lagi," jawab Minhee.

Selama Bitna mengobrol dengan Minhee, Sooji menyimpan earphone dan flashdisk-nya dengan cepat.

"Udah selesai nontonnya?" tanya Bitna ketika melihat laptopnya sudah ditutup oleh Sooji.

Minhee melirik ke arah Sooji. Ia berharap agar Sooji tidak berbohong kepada Bitna.

"Sebenernya tadi aku pake buat chatting," ucap Sooji.

"Ooh," jawab Bitna lalu duduk di tempatnya.

"Itu alasannya kamu menutupnya ketika aku datang?" tanya Minhee.

"Iya, maaf Minhee," jawab Sooji lalu memainkan ponselnya.

"Lain kali jangan langsung menutupnya. Kecuali kau melakukan sesuatu yang salah," ucap Minhee lalu tersenyum.

***

Saat kelas berakhir, Sooji menghampiri Bitna yang sedang duduk di kursi taman kampus.

"Bitna!" panggil Sooji sambil menepuk bahu Bitna.

Bitna yang sedang fokus dengan ponselnya itu langsung menoleh. "Kenapa?"

"Kamu ikut kontes menyanyi dari Bighit?" tanya Sooji.

"Nggak, Sooji," jawab Bitna. "Aku gak mau ikut."

"Hadiahnya lumayan. Ikut, yuk."

"Aku gak mau ikut."

"Kamu beneran gak mau ikut? Seratus persen?" tanya Sooji.

Bitna mengangguk. "Iya."

"Kenapa?"

"Ada alasan tertentu yang aku gak bisa kasih tau ke kamu, maaf," jawab Bitna.

"Oh, oke."

"Emangnya kamu ikut?" tanya Bitna.

"Iya," jawab Sooji.

"Kalo kamu mau pake musik, aku saranin pake piano aja," kata Bitna.

"Makasih sarannya."

=======

27-03-2019

That Composer; NamjoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang