Gerakan tangannya yang sedang mengeluarkan satu per satu barang pribadi untuk ditata kembali di apartement barunya, terhenti begitu saja.
Kotak kenangan SMA.
Begitulah yang terlintas di benaknya, kala pandangannya tertuju pada kotak berukuran sedang dengan dominasi warna putih dan abu-abu. Ia tidak pernah menyentuh kotak itu lagi selama bertahun-tahun. Sengaja ia simpan, sampai kembali merasa siap untuk mengenang setiap momen kala itu.
Dan ia pikir, mungkin hari ini adalah saatnya. Perlahan, diraih dan dibukanya kotak itu, dengan senyum simpul terus terukir di wajah bulatnya.
Dalam kotak itu, hanya terdapat beberapa kertas nomor undian saat ia melakukan lomba ekstrakulikuler, beberapa kartu kesiswaan, dan juga beberapa aksesoris couple serta foto-fotonya bersama seorang sahabat karibnya, yang sampai saat ini pun masih tetap menjalin komunikasi dengannya.
Senyumnya kian melebar, tatkala benda-benda yang menjadi alasannya untuk tidak membuka kotak itu selama bertahun-tahun mulai tampak. Meski dengan tangan yang sedikit bergetar, ia mengeluarkan satu per satu tumpukan memo berbagai warna.
Diperhatikannya kode-kode angka yang tertulis di masing-masing memo itu. Ada berbagai macam angka, tetapi yang paling sering tertulis adalah 143, membuatnya terkekeh kecil dengan pandangan menyayu.
Dan, seperti yang sudah ia duga sebelumnya, ingatannya kembali berputar pada lima tahun yang lalu. Tepatnya ... pada masa putih abu-abunya.
"Selamat mengenang, Arumi," gumamnya pelan pada diri sendiri.
-1432, Tala!-
A/N:
Siapkah kalian menemani Arumi bernostalgia? Jika ya, silakan pencet bintang di ujung kiri bawah dan berikan komennya, ya!
Oh iya, work ini bakal aku update berjadwal sekali seminggu di sabtu malam. Hitung-hitung nemenin malming kalian-kalian yang cuma di rumah aja hihi XD
Ok then, see u on the next chapter♡
NafStart : 2-02-2022
Finish : -
KAMU SEDANG MEMBACA
1432, Tala!
Teen Fiction"Semua hal, pasti akan tiba pada akhirnya." Kotak berukuran sedang dengan warna putih-abu yang sudah bertahun-tahun tidak tersentuh, membuat Arumi mengenang kembali hari-harinya sebagai siswi SMA. Juga, orang-orang yang pernah hadir di masa putih ab...