Seumur hidupku untuk pertama kalinya aku mendapatkan tamparan dari laki-laki yaitu suamiku. Lelaki ku yang seharusnya paling depan membelaku, tapi justru menjadi lelaki yang paling depan menyakitiku.
'Tega kamu mas, menyakiti ku demi pembelaan mu pada selingkuhanmu.'Aku masih bertahan mas, karna bagiku pernikahan cuma sekali dalam hidupku. Dan demi nyawa yang ada dalam kandunganku. Hamiiiil.... Ya aku hamil. Hari itu setelah mas Raka menamparku, entah berapa hari lamanya mas Raka tak pulang ke rumah.
Flassback on
Setelah dua hari izin cutiku, hari ini aku masuk bekerja.
"Kenapa neng, masih sakit???" tanya Indra rekan kerjaku. Neng adalah panggilan yang selalu bang Indra tujukan untukku. Karna untuk orang sunda neng adalah panggilan khusus yang ditujukan untuk perempuan.
"Mukamu pucat sekali""Ngak papa bang cuma sedikit pusing"
"Kalau belum sehat, istirahat neng jangan dipaksakan"paksa Bang Indra lagi padaku.
"Benar bang aku ngk papa, aku ke dalam dulu ya bang belum absen" kataku sambil berjalan menuju ruangan tempat ku bekerja.
Belum jauh aku melangkah, tiba-tiba bumi rasanya berputar. Aku kehilangan kesadaranku.
Begitu bangun aku sudah berada di ruangan yang serba putih dan bau obat-obatan begitu menusuk hidungku. Mual dan hueeek.....
"Alhamdulillah kamu dah sadar neng, abang panggilkan dokter dulu ya"
Setelah dokter memeriksa keadaanku, dan menjelaskan kalau kondisiku sangat lemah serta butuh istirahat. Aku mengalami dehidrasi dan stress.
"Dijaga ibu nya ya pak... Jangan sampai stress karna berbahaya bagi kandungannya..., untuk beberapa hari kedepan ibu dirawat dulu supaya kami bisa memantau keadaan ibu dan janin "jelas dokter pada bang Indra
"Baik dok terimakasih... "
Kondisiku nge drop dan setelah tiga hari dirawat di rumah sakit aku diizinkan untuk pulang. Selama tiga hari itu hanya bang Indra yang selalu menjaga ku di rumah sakit.
Aku merasa sepertinya bang Indra menyembunyikan sesuatu padaku. Begitu banyak pertanyaan yang ingin disampaikan, tapi tak mampu terucapkan. Mungkin bang Indra merasa kecewa dengan kehamilanku, karna aku menyembunyikan status pernikahanku.
Hari itu aku pulang ke rumah diantar bang Indra.
Flassback off
****
Sebulan setelah aku pulang dari rumah sakit, mas Raka pulang dan langsung menuju kamarnya. Ntah apa yang dicari mas Raka. Sepertinya ia terburu-buru, setelah mengambil map mas Raka langsung menuju pintu keluar. Sebelum sampai di depan pintu ku panggil mas Raka."Mas..." panggilku pelan
Tanpa menoleh mas Raka menghentikan langkahnya."Bisakah kita bicara sebentar..., ada yang mau aku bicarakan..."
"Tak ada lagi yang kita bicarakan... Saya akan menikah dengan Alin dan secepatnya pengacara ku akan mengurus perceraian kita"
Degggg....
"Jangan ceraikan Ais mas... Ais mohooon..." rintihku pelan. 'Tenang sayang bunda akan pertahankan ayahmu, walaupun bunda harus menderita'
"Tidak bisa, saya akan tetap menceraikan kamu... Saya hanya menginginkan Alin menjadi istri satu-satunya..." ucap mas Raka dengan datar
"Ais mohon mas.... Jangan ceraikan Ais. Jika memang mas Raka mau menikah dengan Alin silahkan... Tapi jangan ceraikan Ais ..." ucapku pilu sambil memegang kaki mas Raka
Dengan kasar mas Raka menyepakkan kakinya dan berusaha melepaskan dari peganganku.
"Segitu inginnya kamu menjadi menantu dari keluarga Atmaja. Kamu rela merendahkan harga dirimu dan memohon hanya demi sebuah status ...." ucap mas Raka dengan muka jijik memandangku."Ya mas, aku butuh statusku jadi istrimu... Aku rela jika aku memang harus dimadu..."
Ucapku pelan, walaupun hatiku sakit mengucapkan kata tersebut. Aku rela melakukan semua ini demi anakku, agar tidak kehilangan ayahnya."Ciiiiih.... Ternyata kamu benar-benar perempuan yang menjijikan... Demi harta kamu rela menghinakan dirimu sendiri..." Mas Raka diam sejenak
"Berapa yang kau butuhkan... Silahkan kamu isi cek ini sesuka hatimu... Untuk mempermudah semua ini silahkan kamu datang ke pengadilan untuk mengajukan gugatan cerai terhadap saya" kata mas Raka sambil melemparkan buku ceknya ke muka ku"Maaf mas aku tidak butuh cek mu... Yang aku butuhkan adalah status ku sebagai istrimu"
"Ternyata kamu lebih cerdik dari yang saya bayangkan... Apa sebenarnya rencanamu ???" Bentak mas Raka sambil mencengram bahu ku
"Aku tak mempunyai niat buruk terhadap mu mas... Aku cuma menginginkan pengakuanmu terhadap ku dan statusku..."
"Jangan harap... "marah mas Raka seraya mencengram bahu ku dengan kencang
"Sa....sakiiit .... Mas..."
"Dengar ya... Kubur semua harapanmu itu... Saya akan membuat kamu menyesal karna memiliki mimpi-mimpi mu itu.Dan dengan sendirinya kamu akan pergi menjauh... Dan meminta cerai dari ku. Ingat... Jika saat itu tiba, kamu tidak akan mendapatkan sepeserpun dari harta keluarga Atmaja" Ancam mas Raka dengan mengeratkan cengraman tangannya di bahu ku.
Bahu ku rasa nya akan remuk, tapi lebih remuk hatiku. Tiba-tiba mas Raka mendorongku sehingga jatuh ke lantai. Dan berlalu pergi dengan mobilnya.
'Apa ini ya Allah... Celana ku basah dan ada cairan yang merembes di pahaku. Darah...'
Aku panik... Dengan ketakutan aku langsung mengambil telepon rumah dan menghubungi bang Indra.
Lagi-lagi aku di rawat di rumah sakit. Alhamdulillah bayi ku kuat... Mereka masih bisa bertahan. Yah.... Mereka...
Setelah di periksa dan di usg ternyata janin yang hidup di rahim ku ada tiga.'Terimakasih sayang... Kalian masih bertahan sama bunda... Bantu bunda ya agar bisa mempertahankan ayah kalian...'
KAMU SEDANG MEMBACA
Selalu bersamamu
SpiritualCinta... Aku tak tahu apalah artinya. Bagiku bisa mencintaimu kekasih halalku merupakan suatu keharusan. Menerima segala kekurangan dan kelebihanmu. Bersamamu aku berharap bisa melalui gelombang kehidupan didunia ini. Bagaimana denganmu? Apakah kam...