Juni 2015
Dalam rangka perayaan kelulusan dan hari lahir ke tiga anak ku, ku ajak mereka piknik ke kota Batu Malang. Paralayang Batu Malang menjadi tempat tujuan kami. Begitu antusias dan semangat nya mereka mempersiapkan piknik kali ini. Senyum dan canda tawa tak luput dari bibir mereka.
"Bun...bunda kenapa..??? Bunda capek ya...??? " tanya putra sulung ku penuh perhatian.
"Nggak nak...bunda ngk pa pa..." jawab ku sembari tersenyum menatap dan mengelus bahu putra ku penuh kasih sayang.
"Dari tadi bunda diam aja..."
"Bunda diam untuk menikmati hari ini, bunda senang mendengarkan suara uangkapan kebahagiaan anak-anak bunda"
"Bun...dede boleh ikut naik ya..???" minta putri ku penuh harap "dede janji...dede baik-baik aja, dede berani kok...percuma kan kita jauh-jauh datang tapi melewatkan nya. Ya...ya...ya...bun" ucap putri ku dengan memohon sambil mengedipkan kedua mata nya.
Aku tersenyum dan menatap putri ku penuh sayang.
"Bun... Jangan senyum aja...buuuun....iiiih" rengek putri ku dengan manja sambil bergelayut di tangan ku.
"Boleh sayang...hati-hati ya..." jawab ku sambil mengelus puncak kepala nya yang tertutup hijab.
"Makasih bun.....emang bunda dede is the best....mmmmmhhh" teriak putri ku girang mencium kedua pipi ku bergantian.
"Dede ama uda ya..."
"Siap bos..." kata putri ku sambil mengangkat tangannya menirukan gerakan hormat.
"Bunda tunggu disini ya..."
"Ok bunda cantik..." kata mereka serentak.
'Mas.....lihatlah... Putra putri kita sudah besar. Mereka tumbuh menjadi anak yang kuat. Saling menjaga dan menyayangi .
Mereka begitu menyayangi dan menghormati ku sebagai ibunya. Apakah kau tak ingin merasakan kasih sayang dari mereka...??? Apakah batin mu tidak merasakan kehadiran mereka mas???
Mereka sangat merindukan kehadiran mu mas sebagai sosok ayah nya. Sejak usia tujuh tahun mereka tidak pernah lagi menanyakan sosok mu. Mereka tidak bertanya bukan karena mereka tak merindukan mu...tapi mereka menjaga perasaan ku. Karna setiap mereka menanyakan sosok mu, hanya air mata yang bisa menjawab pertanyaan itu'
"Bun....buuuun" panggil putri ku
Kurasakan tepokan di bahu ku.
"Ya sayang... Udah mainnya?"
"Udah bun...dede lapar"
"Kita makan disana ya bun..."bimbing putra kedua ku sambil menggandeng tanganku.
Sambil beriringan kita melangkah menuju rumah makan yang ada disana. Selesai makan aku dan anak-anak ku menuju mobil. BATOS jadi tujuan kita selanjut nya.
Keceriaan dan kecerewetan putri ku mewarnai langkah kami mengelilingi mall. Ditambah dengan godaan dan keisengan kedua kakak nya sehingga makin jadi itu mulut merengek dan merajuk pada ku.
"Uda dan abang udah....adek nya jangan digodain terus" peringat ku pada dua putra ku
"Ya buuuun"
Langkah kami berempat tiba - tiba berhenti . Pandangan dan fokus kami tak lepas pada satu titik. Pandangan kami bertemu pada sosok laki-laki dewasa di depan kami. Setelah beberapa detik pandangan anak-anak ku mengarah pada ku dengan sorot penuh tanya.
"Buuuun ...apa itu ayah...???" tanya mereka serentak.
Aku hanya bisa diam dan tubuh ku bergetar. Keringat mengalir di pelipis ku.
"Aisyah...." panggil mas Raka pelan namun masih terdengar oleh kami.
Mas Raka perlahan mendekati kami... Jantung ku berdetak dengan kencang. Begitu posisi mas Raka berhadapan dengan ku, tiba-tiba....
"Ayah...."
"Ayah...."
"Ayah...."Ketiga anak ku serentak memanggil mas Raka dengan suara pelan.
Ku lihat reaksi mas Raka... Mas Raka kaget dan ada genangan air di mata nya. Tak dapat berkata... Mas Raka hanya menatap ku dengan wajah sendu seolah bertanya 'apakah mereka anak-anak ku???'
Aku hanya bisa menganggukan kepala menjawab ekspresi mas Raka.
"Apakah aku boleh memeluk mereka...???" tanya mas Raka penuh harap
Hanya anggukan yang kembali aku berikan pada mas Raka. Suasana haru mewarnai pertemuan antara bapak dan anak. Puluhan pasang mata menatap kami dan kami seolah menjadi tontonan yang menarik buat mereka.
"Maaf mas, kita jadi pusat tontonan di mall ini. Karna kami buru-buru... Kami harus pamit... Anak-anak ayo..."
"Buuuun..."
"Buuuun..."
"Buuuun..."
"Aisyah....."Protes mereka serentak...
"Ma....aaaaaf..." ucap mas Raka ragu "Aisyah...bisakah saya minta waktu mu sebentar...??? Ada hal yang mau saya bicarakan
"Maaf mas ...seperti nya tidak ada yang perlu kita bicarakan...anak-anak ayo kita pulang..." perintah ku pada anak-anak ku dan berjalan berlalu dari mas Raka.
"Aisyah...tunggu..." panggil mas Raka
"Buuun... Itu kan ayah. Dede kangen ayah... Setiap dede tanya ayah bunda selalu bilang kalau ayah kerja dan pulang nya lama. Ternyata bunda bohong... Ayah ada disini ...Bunda jahat... " protes anak ku
"Dede mau ketemu ayah.... Kenapa bunda tidak izinin kami untuk bertemu ayah . Lagian kita juga nggak buru-buru seperti yang bunda bilang..., bunda jahaaat...dede benci bunda..." teriak putri ku histerisDeeeggg... Bagaikan petir menyambar diatas kepala ku mendengar ucapan putri ku. Perih hati ku seperti ribuan pisau menusuk dada ku saat ku melihat air mata putri ku.
"De...lisan nya dijaga..." perintah putra sulungku
"Kenapa uda harus belain bunda...udah tahu bunda salah dan membohongi kita selama ini..."
"Bunda pasti punya alasan de..."
"Alasan apa...???Apakah ada alasan untuk memisahkan kita dengan ayah..."
"Bunda emang jahat...egois..."Astaughfirullah...hati ku perih mendengar ucapan putri ku...nafas ku sesak. Leherku berasa dicekik puluhan pasang tangan. Jantung ku berdebar kencang...dan aku benar-benar seperti berhenti bernafas.
Bruuug tiba-tiba....
Kudengar panggilan kedua putra ku...tubuhku terhempas...dan selanjutnya seperti melayang di udara.
Aku tak sadarkan diri... Yang ku dengar hanya panggilan dengan nada ketakutan memanggil ku serta tangisan putri ku penuh penyesalan.
*****
Flashback....
"Hiiik...hiiiik.... Bundaaaa..." tangis putri ku ketika pulang sekolah
"ada apa sayang.....kenapa putri cantik bunda menangis...?" tanya ku sambil mengangkat putri ku kepangkuan ku. Ku lap dan ku cium dengan sayang kedua pipinya yang sudah dialiri air mata.
"Bunda... hiiik...hiiiik.....ayaaaah"
Deeeeg...jantung ku berdebar mendengar kata yang keluar dari bibir anak ku
"Hiiiik...hiiik...dede mau ayah...ayah kapan pulang buuuun...???
"Ayah kerjanya jauh nak...jadi ayah tidak bisa pulang..." bohong ku untuk membujuk putri ku
"Dede....hiiiik...hiiik....kangen ayah buuuun....hiiik"
"Sekarang dede lihat foto ayah dulu ya...... Nanti kalau ayah kerja nya sudah selesai..ayah pasti pulang" bujuk ku sambil membelai surai panjang putri ku.
"Benar buuun...ayah pasti pulang...??" tanya putri ku mencari keyakinan atas ucapan ku.
"Ayo bunn...ambilin foto ayah..." ucap anak ku sambil menarik tangan ku.Aku rengkuh putri ku dan kusembunyikan tangis ku di ceruk leher nya.
"Insya Allah...."
😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Selalu bersamamu
SpiritualCinta... Aku tak tahu apalah artinya. Bagiku bisa mencintaimu kekasih halalku merupakan suatu keharusan. Menerima segala kekurangan dan kelebihanmu. Bersamamu aku berharap bisa melalui gelombang kehidupan didunia ini. Bagaimana denganmu? Apakah kam...