Raka

867 42 1
                                    

Setelah pertengkaran ku dan mama pada hari itu.... Aku tak lagi berjumpa dengan kedua orang tua ku. Karna perusahaan yang di Jepang lagi bermasalah....jadilah selama satu bulan ini mama diboyong oleh papa ke Jepang. Mmmmmh....ide ku muncul. Selagi aku tidak diawasi mama, aku harus menggunakan kesempatan ini untuk lepas dari perempuan ini.

Aku dan Alin menyusun strategi agar perempuan itu mau pergi meninggalkan rumah dengan sendiri nya. Yaaah...pergi karena tidak tahan dengan apa yang aku dan Alin lakukan. Ya....kami sengaja. Karena sudah tidak ada lagi cara agar aku dan dia berpisah. Aku dan kedua orang tua ku terikat perjanjian, sehingga aku tidak bisa menceraikan perempuan itu.

Untuk memuluskan rencana kami...aku memboyong Alin untuk tinggal di rumah ku. Malam itu aku dan Alin sampai di rumah jam delapan malam. Ku lihat perempuan itu duduk di sofa. Tanpa menoleh kepada nya ku lingkarkan tangan ku di pinggang Alin. Dan kami berjalan menuju kamar ku yang ada di lantai atas. Dari ekor mata ku, aku bisa melihat dia menangis. Ahhh...itu yang aku mau.... Aku akan selalu menyakiti mu dan dengan sendiri nya kamu akan pergi dari hidup ku.

Sisi hati ku yang lain ....rasa nya aku tak tega melihat air mata itu. Apa kah tindakan ku sudah benar?????

🌼🌼🌼

Sejak itu Alin menjadi penghuni tetap di rumah ku. Kami bebas melakukan apa saja di rumah ini. Dan kami tak pernah menganggap perempuan itu ada. Dan aku pun merasa senang....aku bisa bertemu Alin setiap saat. Dan ketika aku pulang ke rumah, Alin lah yang menyambut ku. Aku benar-benar merasa bahwa Alin sudah menjadi istri ku. Dan ini adalah rumah kami. Kami bebas melakukan apa pun di rumah ini.

Malam itu...

"Masss...." panggil perempuan itu mengganggu kegiatan ku Dan Alin yang lagi asyik  bermesraan di sofa.

"Maaaas..." panggilnya menaikan suara

"Ngapain kamu teriak haaa..." ucap ku tak kalah keras

"Bisakah kalian melakukan aksi kalian di  dalam kamar ??? Kamu keterlaluan mas. Melakukan semua ini di depan ku yang jelas-jelas adalah istri mu. Kamuuuu..." kata nya penuh penekanan

" Emang kamu siapa haaaa... Bisa-bisa nya mengatur hidup ku. Ini rumah ku . Dan jelas aku berhak melakukan apa saja di rumah ku. Kalau kamu merasa terganggu, tidak usah kamu lihat. Sekalian aja kamu keluar dari rumah ini..." usir ku dengan emosi  dan marah yang sudah di memuncak.

Deeeeg....aku melihat mata itu mulai menggenang. Kenapa hati ku rasa nya perih melihat mata itu berkaca-kaca. Apakah aku sudah keterlaluan....untuk menutupi rasa bersalah ku, ku dekati Alin,ku gendong lalu berjalan menuju kamar ku.

Sepanjang malam aku tak bisa tidur. Bayangan mata berkaca-kaca perempuan itu tak kunjung hilang dari pikiran ku. Ahhhh... rasa apa ini?????

*****

Pagi ini aku bangun dari tidur ku. Ku lihat disamping ku Alin tertidur dengan pulas. Ada rasa berdosa di hati ku. Status kami yang belum sah....tapiiii....

Kemarin sore aku mengantarkan Alin ke dokter.  Seminggu ini kondisi Alin ngedrop. Sering pusing, pucat dan muntah di pagi hari. Setelah cek kesahatan, ternyata Alin hamil dan sudah enam minggu usia kandungannya.

Ada tanda tanya besar di kepala ku... Aku menyentuh Alin baru dua minggu yang lalu. Dan bagi Alin aku bukan lah orang pertama. Jika ku ingat bayangan mimpi ku ketika bersama perempuan itu jelas berbeda.

Namun karna rasa cinta ku yang begitu besar pada Alin.... rasa bimbang itu lenyap dengan sendiri nya. Tergantikan dengan rasa bahagia menyambut kedatangan anak kami.

Selalu bersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang