Izinkan aku untuk bahagia sekali ini...
Kring!!!! 🔔
Bel istirahat pun akhirnya berbunyi, tentu saja bel ini merupakan bel yang sangat dinanti kan oleh setiap siswa, karna disaat itulah mereka bisa beristirahat dan mengisi perut karna cacing mereka yang keroncongan.
.
.
.Dikelas, Clara hanya melamun dibangku nya. Ia sepeda sedang memikirkan sesuatu, namun seseorang datang menghampiri nya yang membuat ia tersadar dari lamunan nya.
*Hey? Clara, lo nggak ke kantin?
Clara hanya diam sambil menatap wajah orang yang mengajaknya untuk pergi ke kantin. Dilubuk hatinya yang terdalam, ia masih menyimpan rasa bingung dan penasaran terhadap perubahan drastis dari orang yang dulu membenci nya itu... Siapa lagi kalau bukan...
"Ah? Ravan... Kamu mengagetkan aku aja... " Jawab Clara sambil tersenyum tipis.
Siapa yang tidak bingung, jika dulu orang yang membencimu kini tiba-tiba baik kepada mu? Perubahan yang sangat drastis jika dipikirkan secara logika... Itulah yang dipikirkan oleh Clara saat ini, ia tidak tau apa harus senang? Ataukah waspada?
"Ayolah Clara... Gue perhatiin selama ini lo jarang banget ke kantin... Jadi ayo kita ke kantin bareng... " Ucap Ravan sambil memujuk Clara.
Clara tersenyum nakal sambil melihat wajah Ravan yang sangat lucu baginya.
"Oh?! Atau lo mau gue traktir yaa~? "
Sambung Ravan sambil tertawa."Hah?... Serius kamu mau traktir? Yaudah.... Ayoo~" Jawab Clara bersemangat.
"Heh? Lo langsung semangat saat gue bilang mau traktir?? "
Jawab Ravan ngeles."Hahaha!! Bukannya kamu tadi yang nawarin? Rezeki nggak Boleh ditolak loh~.. " Ucap Clara sambil tertawa.
Sesekali Ravan hanya tertegun melihat Clara. Karna ia baru pertama kali melihat Clara tertawa lepas seperti itu.
"Ah?! Oke... Ayo! Lo boleh makan sepuas.... Hahaha! " Jawab Ravan sambil tertawa.
Setelah puas tertawa, mereka pun langsung pergi ke kantin karna perut mereka sudah harus segera diisi dengan makanan...
"Tidak apa... Bukan? Aku terlarut dengan semua kebahagiaan ini.... Aku hanya ingin menikmati semua yang terjadi hari ini... Disaat Ravan... Tersenyum hangat kepada ku... Aku, hanya ingin tetap seperti ini meskipun hanya sebentar..." Bathin Clara.
*Dikantin...
Suasana dikantin sangat lah riuh, berbagai makanan yang dijual dikantin membuat siapapun menjadi tergiur. Begitu juga dengan Ravan dan Clara, mereka segera duduk dibangku yang kosong.
"Em... Biar gue tebak, lo pasti suka bakso, kan? " Ucap Ravan mendadak.
"(Deg!!!) eh? "
Clara sontak terkejut mendengar pernyataan Ravan secara tiba-tiba, dia menatap wajah Ravan dengan ekspresi bingung.
"... Kamu koq tau kalau aku suka bakso? Bukannya ini.... Adalah, pertama kalinya... Kita makan dikantin berdua seperti ini...? " Tanya Clara bingung.
"(Deg!) eh?!Entahlah... Gue juga nggak tau, tiba-tiba gue spontan mengatakan hal itu.... " Jawab Ravan dengan nada kebingungan.
Clara hanya diam saja melihat Ravan yang seperti kebingungan dengan perkataan nya sendiri. Kemudian, Clara pun menghela napas yang panjang. Setelah itu, ia mendorong kursinya dan berdiri.
"... Kamu tunggu aja disini, aku akan memesan makanan... " Ucap Clara.
"Eh? Emang Lo tau gue mau makan apa? " Tanya Ravan bingung.
"... Aku tau, kamu suka nasi goreng yang sangat pedas dan juga diberi telur. Tidak menggunakan udang karna kamu alergi dengan itu, tidak terlalu banyak kecap karna kamu nggak suka makanan yang manis.... Kamu juga---" Clara tiba-tiba menghentikan perkataan nya dan menoleh kearah Ravan yang sedari tadi melihat nya dengan wajah terkejut.
"Eh--? " Ucap Ravan tercengang.
"Ahh?! Ng-Nggak! Lupakan saja....! A-aku pesan dulu, kamu tunggu disini, oke?! " Clara pergi untuk memesan makanan mereka dengan buru-buru.
"Hah? Dia tau sampai sedetail itu?? Tapi koq bisa dia tau semua itu...?? " bathin Ravan.
.
.
.Dikelas, hanya tinggal beberapa siswa dan siswi saja yang masih tetap dikelas. Sehingga ruangan kelas menjadi sangat sepi.
"Kalian lihat bukan? Sepertinya Clara merasa Sangat senang dengan semua ini... " Ucap Ika tersenyum.
"Ahh... Iya sih, tapi dia pasti bingung dengan semua ini... Dan, Ani? Lo... Nggak marah kan? " Tanya Dito memastikan.
"... Untuk apa gue marah? Gue dan Ravan nggak ada hubungan spesial. Kami ini hanya teman, itu saja... " Jawab Ani tegas.
"Hah.... Syukur deh kalau begitu..." Ucap Ika sambil menghela napas lega.
"Dan... Sepertinya, dugaan gue selama ini benar... " Sambung Ani serius.
"Eh? Dugaan? Maksud lo? " Tanya Dito kaget.
.
.
.Kring!!! Bel masuk pun akhirnya berbunyi. Semua siswa dan siswi pun masuk ke kelas mereka masing-masing. Dan tak lama kemudian guru bidang study pun masuk ke kelas dan memulai pembelajaran.
Sedangkan dikelas XII-1 mereka tampak serius dalam pembelajaran. Apalagi 2 minggu lagi mereka akan menghadapi ujian kelulusan.
"... Clara? Kenapa lo diam saja selama ini? Kenapa lo hanya memendam perasaan lo seorang diri? Maafkan gue, sepertinya kehadiran gue malah membuat perasaan lo menjadi semakin hancur. Sekarang, lo pasti merasa Sangat sedih dan terpukul dengan semua kejadian buruk yang terjadi.... " Bathin Ani.
Ia melirik kearah Clara dan memperhatikan nya. Ia merasa sangat bersalah dengan Clara, karna hubungan nya dengan Ravan menjadi sangat runyam setelah kehadiran dirinya..
.
.Tik! Tok! Tik! Tok! Waktu terus berlalu, hingga tak terasa waktu pulang pun tiba. Semua siswa dan siswi akhirnya pulang kerumah mereka masing-masing.
---Didepan Gerbang sekolah... ---
Ckit!!!
"Clara? Ayo... Gue akan antar lo pulang... "
Clara terkejut saat Ravan tiba-tiba datang dan mengajak nya untuk pulang bersama. Tentu saja hal ini membuat Clara menjadi sangat senang.
"Benarkah? Kamu bakalan antar aku pulang?? " Tanya Clara memastikan.
"Iya! Ayo, tunggu apa lagi.. Cepat naik... " Ajak Ravan sambil tersenyum.
Clara pun merasa sangat senang, ia segera naik ke motor Ravan dan mereka pun pulang bersama...
Selama diperjalanan, Clara tampak menikmati saat-saat ia bersama Ravan. Mereka mengobrol dan tertawa bersama, Clara tampak bahagia.
---Dirumah Clara---
Setelah sampai dirumah Clara, ia langsung turun dari motor Ravan. Tampaklah wajah Clara yang terlihat sangat bahagia.
"Van... Makasih ya, udah anter aku sampai kerumah... " Ucap Clara sambil tersenyum.
"Iya... Sama-sama, Clara... " Jawab Ravan dan juga membalas senyuman Clara.
"Em... Van, jujur... Aku sempat bingung terhadap mu, karna sikap mu tiba-tiba berubah... Tapi, sekarang aku yakin... Bahwa kamu.... Tulus melakukan semua ini Ravan... Aku sangat bahagia.... Terimakasih... " Ucap Clara tersenyum.
(Deg!!!)
Ravan terdiam sesaat mendengar pernyataan Clara. Ia pun tersenyum sambil menatap wajah Clara.
"Kalau begitu... Gue pulang dulu ya, Clara.... " Ucap Ravan.
Clara pun mengangguk sambil tersenyum.
"Hati-hati, ya!... "
Setelah itu, Ravan pun pergi. Clara tetap melihat Ravan sambil tersenyum. Sehingga Ravan tidak terlihat lagi oleh pandangan mata.
"Ini adalah hari yang menyenangkan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Memories[End]✔
Подростковая литератураSetiap manusia pasti memiliki Harapan. Tapi, bagaimana jika harapan ini hanya akan berujung pada sebuah kesedihan? Apa aku, masih bisa berharap?