* Di Edinburgh
Suasana pagi saat itu sangat lah sejuk, angin yang berhembus membuat orang-orang tak kuasa menahan dingin, begitu juga dengan Clara. Ia melangkah dipinggiran jalan dengan kedua tangan yang memeluk dirinya sendiri untuk menghangatkan tubuhnya yang kedinginan.
Teman perjalanannya itu melihat Clara yang kedinginan, ia langsung melepaskan jaketnya dan memakaikan nya untuk Clara.
Clara terkejut karna tiba-tiba temannya itu memakaikan jaketnya untuk dirinya, ia menatap wajah nya dengan raut bingung. Namun, belum Clara berbicara dan bertanya, ia pun langsung angkat suara."Ah! Sorry! Kamu terlihat kedinginan...jadi...Ka-kamu pasti memerlukan nya... " Ucap Alex sambil menggaruk pipinya yang sama sekali tidak gatal itu.
Clara memperhatikan Alex dengan wajah yang serius. Kemudian ia tertawa kecil melihat tingkah temannya itu yang menurut nya lucu.
"Alex? Kamu ini baik banget! Tapi kamu sendiri juga pasti kedinginan bukan? " Tanya Clara.
"Aku tidak apa-apa asalkan kamu tidak kedinginan... " Ucap Alex sambil tersenyum manis.
Clara terkejut mendengar pernyataan Alex, kemudian dia menatap wajah Alex dengan tatapan yang membingungkan.
"Ah?! Ma-maksud ku, a-aku sudah terbiasa kedinginan! Ka-kamu kan baru 6 bulan disini... Ja-jadi kamu pasti masih beradaptasi dengan cuaca disini....! " Jelas Alex dengan ekspresi gugup.
"Iya... Kamu benar! Hehe... Terimakasih... Karena mu, aku sudah tidak kedinginan lagi.... " Balas Clara sambil tersenyum.
(Deg!!!)
"Ah! Ya-yasudah... Ayo kita lanjut saja perjalanan nya... " Ajak Alex buru-buru.
Clara tertawa kecil melihat Alex, kemudian mereka pun melanjutkan perjalanan mereka. Mereka terlihat sangat akrab, mengobrol diselingi oleh senda gurau.
.
.
.*Ditaman
Setelah puas berkeliling, mereka pun beristirahat dan duduk ditaman dibawah sebuah pohon yang sangat rindang. Clara memandangi keadaan sekitar sambil tersenyum puas.
"Ah... Clara? Boleh aku menanyakan sesuatu? " Tanya Alex kepada Clara.
Clara memandangi Alex dan mengangguk pelan tanda setuju.
"Aku penasaran, kenapa kamu sangat ingin kuliah disini? " Tanya Alex penasaran.
"Tentu saja karna aku ingin mengejarnya impianku... Aku sudah lama memimpikan hal ini... Dan pada akhirnya impian ku terwujud..." Jelas Clara sambil tersenyum.
Alex tertegun mendengar pernyataan Clara. Dia tidak menyangka bahwa Clara memiliki impian besar dan ia telah berhasil meraihnya. Alex merasa kagum dengan keberhasilan Clara.
"Syukur lah! Aku turut senang karna kamu telah berhasil meraih impianmu..." Balas Alex sambil tersenyum.
Clara memandangi Alex dengan wajah tersenyum. Namun, seberapapun usaha Clara untuk tersenyum, tetap tidak bisa membuat hati dan perasaan nya ikut tersenyum. Ia kembali merasa sangat sedih, sesekali ia mengepal tangannya.
"Tidak... Impianku tidak sepenuhnya terwujud... Aku sudah bermimpi untuk datang kesini bersamanya. Bermain salju bersamanya, dan tertawa bersamanya. Kami sudah berjanji untuk mewujudkan semua mimpi itu bersama... Tetapi... Kenyataan berkata lain... Garis takdir sudah menentukan jalannya sendiri... Kami tidak bisa mewujudkan itu... Tidak bisa.... " Ucap Clara dengan suara gemetar menahan tangis.
Alex merasa sedih melihat Clara yang begitu rapuh, ia tau meskipun Clara terlihat sangat kuat didepannya, ia masih menyimpan banyak duka dan rahasia. Hal ini membuat Alex merasa sangat sedih karna lagi-lagi ia tidak bisa membuat Clara tersenyum. Ia merasa bersalah karna telah menanyakan hal yang membuat Clara sedih.
![](https://img.wattpad.com/cover/178685539-288-k951177.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Memories[End]✔
Roman pour AdolescentsSetiap manusia pasti memiliki Harapan. Tapi, bagaimana jika harapan ini hanya akan berujung pada sebuah kesedihan? Apa aku, masih bisa berharap?