Mungkin ini saatnya untuk ku memulai lembaran yang baru tanpa ada bayangan masa lalu...
Berhari-hari, berminggu-minggu. Setiap detik jam yang berlalu sangat lah berarti. Meskipun hanya sebentar namun memiliki banyak makna. Karna waktu yang sudah berlalu tidak akan bisa kembali lagi. Karna pada hakikatnya, kita tidak bisa memutar kembali waktu yang sudah berlalu.
Waktu yang terus berlalu tiada henti, pagi yang berganti malam dan begitulah seterusnya. Sehingga tidak terasa ujian kelulusan pun telah selesai. Kini, hasil jerih payah mereka semua akan segera diterima.
Banyak diantara mereka yang menghela napas lega Karna mendapat kan hasil yang terbaik. Disisi lain ada sebagian siswa dengan raut wajah yang sedih karna tidak mendapat kan hasil yang memuaskan.
Suara sorak-sorai mereka terdengar dari segala sudut, kini mereka semua akan segera terbebas dan akan kembali bersinar dijalan mereka masing-masing. Tiada siapapun yang akan menghambat jalan mereka lagi untuk meraih mimpi dan angan.
Ditaman sekolah, juga tampak para siswa dan siswi yang berkumpul dengan membawa hasil ujian mereka. Mereka tampak asyik mengobrol sambil tertawa bersama.
"Hah!! Akhirnya! Gue terbebas dari yang namanya pelajaran! " Ucap Dito teriak senang.
"Jangan senang dulu! Emang nya lo nggak mau lanjutin study? " Tanya Ika serius.
"Haha! Iya gue tau.. Tapi setidaknya untuk sekarang gue nggak ada beban pikiran lagi! Hahaha!!! " Jawab Dito. Bahagia.
Tentu saja, setelah ujian kelulusan memang merupakan moment yang ditunggu oleh setiap siswa. Karna disaat itulah mereka akan bebas untuk memilih kehidupan selanjutnya yang akan mereka tempuh.
Disisi lain, tampak lah seorang siswi yang duduk dikursi taman dengan raut wajah yang sedih. Dia sama sekali tidak tertawa seperti teman-temannya nya lain.
"... Clara? "
Terdengar suara yang cukup berat namun lembut memanggil Clara yang tengah melamun seorang diri dikursi taman itu. Tentu saja, Clara sontak terkejut karna tiba-tiba ada yang memanggilnya.
"... Loh?! Ke-kevin?? " Ucap Clara terkejut.
Kevin tersenyum melihat ekspresi Clara yang lucu saat terkejut seperti itu. Kemudian ia duduk disamping Clara.
"... Lo Kenapa disini duduk melamun sendirian? " Tanya Kevin.
Clara hanya diam saja sambil memegang tangannya. Sesekali ia menghela napas yang cukup panjang.
"Ini bukan pertama kalinya gue lihat lo duduk melamun gini.... Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiran lo? " Sambung Kevin.
"Ah! Ti-tidak.... Tidak ada apa-apa... Aku baik-baik saja, jadi jangan cemaskan aku.... " Jawab Clara sambil tersenyum.
Kevin memandangi wajah Clara yang terlihat seperti sedang menyembunyikan sesuatu,Kemudian ia menghela napas nya.
"Jangan bohong, gue tau sekarang lo lagi bohong... Kalau ada sesuatu yang mengganjal, lo boleh cerita ke gue... Gue siap dengerin nya koq... " Ucap Kevin dengan wajah yang serius.
Clara menatang wajah Kevin yang terlihat sangat serius. Kemudian Ia tersenyum dan berdiri.
"Em... Kevin? Kalau ternyata nantinya kamu akan terpisah dari orang yang kamu cintai... Apa yang kamu rasakan? " Tanya Clara.
"Sudah pasti jawabannya sedih bukan? Apalagi kalau terpisah dari orang yang kita cintai... Tetapi, meski sesedih apapun, kita juga tidak boleh terlarut dengan kesedihan... Jangan sampai kesedihan yang mengambil alih perasaan kita... Tetapi kita lah yang harus mengendalikan perasaan itu! Karna ini... Adalah perasaan kita, Kisah kita,Dan cerita kita... " Jawab Kevin serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Memories[End]✔
Teen FictionSetiap manusia pasti memiliki Harapan. Tapi, bagaimana jika harapan ini hanya akan berujung pada sebuah kesedihan? Apa aku, masih bisa berharap?