Air

115 11 4
                                    

Air...

Tidak, ini bukanlah air hujan... Tetapi ini adalah air mata... Air mata yang terus mengalir karna hati yang terluka.... Air mata yang mengalir karna perasaan yang tersakiti... Selepas Clara pergi meninggalkan rumah Ravan dengan membawa luka yang telah membekas dihati dan juga pikiran. Clara terus saja berjalan yang diiringi oleh air mata yang terus saja mengalir keluar dari matanya. Ia sudah berusaha untuk menghentikan nya tetapi sekeras apapun ia mencoba tetap saja tidak bisa, ia tidak bisa lagi menahan kesedihan nya.

Setelah cukup lama ia berjalan, akhirnya ia sampai dirumah. Ia menatap pintu rumah dan segera mencoba untuk menghapus air mata nya dan tersenyum meskipun sangat sulit untuk ia lakukan, Clara tidak ingin membuat mamanya khawatir. Setelah cukup tenang, ia pun memencet bel rumahnya.

*DING! DONG!

Tak butuh waktu yang lama, akhirnya pintu rumah pun terbuka. Dan tampaklah Mama Clara yang berdiri didepan pintu sambil menatap putri nya.

"Ma-mama... Clara sudah pulang... " Ucap Clara sambil tersenyum.

Namun mama Clara hanya diam saja tanpa merespon apapun perkataan putri nya, beliaupun menatap wajah Clara.

"Nak?... Itu... Luka? " Tanya mama Clara sambil menyentuh lembut kening Clara.

Clara sontak terkejut. Karna pada Akhirnya mama menyadari luka yang ada di kening nya itu

"Ah? Oh! I-ini.... Ya.... Tadi Clara tersandung dijalan ma... Saat Clara mau kerumah Ravan... Yahh... Jadi luka deh.... " Jawab Clara sambil tertawa kecil.

Lagi-lagi, mama Clara hanya diam saja tidak merespon apapun pernyataan Clara. Wajah mama Clara semakin bingung dan dipenuhi oleh banyak sekali pertanyaan.

"Kamu tersandung? Tapi ,nak.... Kenapa mata mu sembab? Kamu menangis? Apa terjadi sesuatu? " Tanya mama Clara khawatir tanpa henti.

"Sembab? Ahh.... Ti-tidak ma.... Mungkin mama salah liat.... Clara.... Clara tidak mungkin menangis... Kan?... " Ucap Clara tersenyum dengan suara yang mulai gemetar.

Mama Clara menatap wajah putri nya itu dengan wajah tidak percaya.

"Clara... Kamu pikir, mama ini siapa?... Mama tau kamu sekarang sedang berbohong, Kamu tidak bisa membohongi mama... Mama juga tau, pasti terjadi sesuatu saat kamu ada disana, kan? Apa kamu benar-benar tidak mau cerita ke mama mu ini, nak?... Jika kamu sedih, jika kamu kecewa, kamu punya mama untuk menceritakan semua keluh kesah mu kan?" Ucap mama terus terang dengan wajah yang sedih.

*Tes! Tes! Tes!

Satu persatu, butiran air mata pun jatuh kepermukaan. Suara isak tangis pun terdengar. Clara, dia menangis dihadapan mamanya. Ia sudah tidak sanggup lagi menahan air mata yang sudah ia tahan.

"Hiks!!... Mama.... Kenapa harus seperti ini?! Hiks!! Kenapa harus Clara yang menghadapi semua ini?... Hiks!! Kenapa?... Kenapa Clara tidak bisa bahagia meskipun hanya sebentar ma?! Kenapa.... Hiks!!!.... "

Clara menangis terisak isak. Mamanya langsung memeluk putri nya dengan sangat erat.

"Apa yang kamu katakan sayang...  Tidak ada manusia yang tidak berhak untuk bahagia... Begitu juga kamu..." Ucap mama sambil memeluk Clara.

"Hiks!! Tapi maa... Kenapa harus seperti ini?!! Apa salah Clara ma?! Apa?! Hiks!! Kenapa hanya Clara yang memendam semua ini?! Kenapa hanya Clara saja yang selama ini berharap?! Hiks!! Kenapa.... Tidak terbesit oleh nya meski sedikit saja tentang Clara?!Kenapa Dia membenci Clara..... Hiks!!! Kenapa?!! "

Menangis, hanya itu yang bisa Clara lakukan. Selama ini dia selalu kuat untuk menahan semua rasa sedih ini. Tetapi, sekarang dia tidak sanggup lagi untuk menahannya. Isak tangisnya pecah. Air mata nya mengalir semakin deras membasahi pipinya. Clara pun menangis dipelukan mamanya.

Your Memories[End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang