pernyataan

119 12 0
                                    

Adakah alasan lain sehingga kamu melakukan ini semua?

* 3 hari kemudian...

Pagi itu sangat lah indah, cahaya mentari yang menghangatkan, dan awan biru indah yang sangat menyejukkan mata. Hari-hari yang dilalui oleh Clara sangat lah menyenangkan, hal ini lah yang membuat nya menjadi sangat bersemangat.

"Ah! Aku sudah tidak sabar melihat nya hari ini!! " Bathin Clara bersemangat.

.
.
.

Seperti biasanya suasana sekolah sangat riuh oleh para siswa dan siswi yang berdatangan. Mereka tampak ceria dan bersemangat, suara tawa dan senyuman mereka sangat lah mewarnai pagi ini.

Di Koridor, tampaklah siswi yang sedang bernyanyi kecil dengan senyuman indah yang terlihat dari wajah nya yang cantik. Dia sangat bahagia sehingga ia tidak tau lagi mau seperti apa untuk menunjukkan kebahagiaan nya.

Pada saat ia tengah asyik berjalan sambil bernyanyi, tiba-tiba matanya tertuju kepada seseorang yang sedang berjalan didepan nya. Ia menatap nya dari belakang sambil tersenyum manis. Ia mulai berjalan pelan membelakangi orang yang ada didepannya itu, dan...

"Ravan?!! " Ucap nya sambil menepuk bahu Ravan dengan tersenyum.

Ravan sontak terkejut karena tiba-tiba ada yang mengagetkan nya dari belakang. Ia menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang.

"... Clara? " Ucap Ravan singkat.

"Hehe... Iya, ini aku.. Maaf ya, kamu jadi kaget... " Ucap Clara meminta maaf sambil menyatukan tangannya.

Ravan hanya diam sambil menatap Clara. Dia tidak merespon apapun perkataan Clara dan hanya melanjutkan langkah nya meninggalkan Clara.

"Eh?.... Loh? A-ada apa? Kamu marah?.. " Tanya Clara.

Namun Ravan hanya diam saja seperti tidak mendengar apapun. Tentu saja sikap nya ini membuat Clara menjadi heran dan bingung.

" Ada apa... Dengannya? Bukannya 3 hari yang lalu.... Dia baik-baik saja? " Bathin Clara.

.
.
.

Kring!!🔔

Bel masuk akhirnya berbunyi, seluruh siswa dan siswi masuk ke kelas mereka masing-masing. Begitu juga dikelas XII-1, semua siswa-siswi juga sudah duduk dengan rapi dan siap untuk memulai pembelajaran.

".... Ravan? Kamu... Kenapa hari ini? " Bathin Clara.

Karna bangku mereka yang tidak terlalu jauh, Clara bisa melihat Ravan dengan sangat jelas. Ia melihat, Ravan bersikap seperti biasa saja dengan Ani. Hal itulah yang membuat nya menjadi sedih.

Selama dalam proses pembelajaran, Ravan sibuk berbicara dengan Ani. Tentu saja hal ini akan mengganggu para murid yang lainnya.

"Em... Van? Ani? Apa... Bisa tolong kecilkan suara kalian? Jika kalian terus berbicara... Akan mengganggu murid yang lainnya.... " Ucap Clara dengan suara pelan.

"Ck! Berisik! Gue juga tau! Makanya lo diam aja!! " Ucap Ravan tiba-tiba dengan suara membentak.

Terkejut? Sedih? Marah? Sakit hati? Kecewa? Menurut kalian... Apa yang saat ini Clara rasakan? Tentu saja, Clara sangat terkejut. Ia terkejut mendengar perkataan Ravan yang membentak nya. Ia terdiam seketika karna ucapan Ravan masih terngiang dikepala nya.

"Ravan? Saya tau, kamu dari tadi berbicara saat proses pembelajaran, kan? Apa kamu lupa? Sebentar lagi kamu akan menghadapi ujian kelulusan. Jadi tetap fokus! " Tegur guru bidang study.

Your Memories[End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang