Mungkin, apa yang aku harapkan tidak akan pernah menjadi kenyataan....
Pagi itu sangat lah cerah. Seperti biasanya, mentari memancarkan sinar nya yang sangat terang. Burung-burung yang terbang serta bunga-bunga yang mulai bermekaran.
Dua hari setelah kejadian manis yang dialami oleh Clara. Terkadang ia sempat berfikir bahwa yang terjadi saat itu adalah mimpi. Ia sangat berharap bahwa Ravan akan selalu baik kepadanya.
---Disekolah---
Seperti biasanya, siswa dan siswi telah berhamburan dihalaman sekolah. Suara sorak-sorai dari mereka terdengar sangat nyaring ditelinga. Senyuman yang merekah dari mereka serta suasana hangat dan tentram.
Ditengah-tengah taman sekolah, duduklah seorang gadis remaja dengan tatapan kosong dan wajah yang datar. Ia tampak masih terlihat lemah untuk beraktivitas seperti murid lainnya.
"Loh,Clara? Lo kenapa disini? " Sapa Ani ketika ia melihat Clara yang tengah duduk dikursi taman.
"Eh? Ani?! Aku hanya ingin menghirup udara segar ditaman ini... Sudah cukup lama aku nggak sekolah... Jadi, aku merindukan suasana disekolah.... " Jawab Clara sambil tersenyum tipis.
Ani yang mendengar jawaban Clara pun tersenyum. Ia duduk disamping Clara.
"Jadi, lo Sangat suka ya berada ditaman? Gue selalu liat kalau lo itu sering ke taman... " Ucap Ani.
(Deg!!)
Entah mengapa, perasaan Clara menjadi tidak enak. Khawatir dan gelisah tiba-tiba langsung menyambar pikiran nya.
"Eh? Apa maksud mu.... Kalau kamu sering liat aku ditaman, Ani? " Tanya Clara penasaran.
Ani hanya diam saja tanpa merespon pertanyaan Clara. Ia pun berdiri dari tempat duduknya.
"Sudah lah... Ayo kita kembali ke kelas... Sebentar lagi bel akan berbunyi... " Ucap Ani tersenyum sambil beranjak pergi.
Clara hanya diam sambil melihat Ani dengan tatapan bingung. Kemudian, Clara pun langsung menyusul Ani untuk kembali ke kelas.
.
.
.Kring!!!🔔
Setelah cukup lama waktu berputar, akhirnya jam istirahat pun tiba. Semua siswa dan siswi langsung beranjak dari kelas menuju kantin. Suara keroncongan perut mereka yang terus mendesak agar segera diisi oleh makanan. Sehingga tak lama berselang bel istirahat berbunyi, kantin sudah penuh oleh para siswa dan juga siswi.
*Dikelas XII-1
Didalam kelas, hanya tinggal beberapa murid saja yang tetap berada dikelas.
"Hey? Nanti kita jadi nggak kerumah Ravan? " Tanya Dito.
"Jadi koq...! Pokok nya lo harus datang ya, Dit! " Jawab Ravan sambil menepuk bahu Dito.
"Nah?! Gimana kalau Clara kita ajak juga?? Dia juga pasti bosan dirumah terus... Jadi nggak ada salahnya kan? " Tanya Ani kepada Ravan.
Clara yang mendengar itu pun langsung melotot kan matanya kearah Ani bertanda kalau itu adalah hal yang tidak mungkin. Mana mungkin dia diizinkan datang sedangkan Ravan itu tidak suka dengannya kan?
"Jangan deh, Ani... Ravan tidak akan setuju kalau aku ikut bersama kalian... " Ucap Clara sambil tersenyum.
"Ehh?! Tidak... Itu tidak akan mungkin! Ravan pasti mau koq... Ya kan, van?! " Tanya Ani kepada Ravan dengan wajah yang serius.
Ravan pun melirik kearah Clara. Dia pun diam sejenak.
".... Hahh... Iya deh! Asal dia jangan jadi pengganggu aja! Gue izinin...! " Jawab Ravan sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
Clara yang mendengar jawaban Ravan merasa senang sekaligus sedih. Namun, ia tetap tersenyum kepada Ravan dan mengucapkan terimakasih karna telah mengizinkan nya untuk ikut bersama teman-teman nya yang lain.
.
.
.Kring!!🔔
Tak terasa saja, istirahat pun usai. Bel tanda masuk pun juga sudah berbunyi. Kini semua siswa dan siswi kembali ke kelas mereka masing-masing.
___Kelas XII-1___
Dikelas, suasana sangat hening. Wajah dari semua para siswa sangat serius begitu juga dengan guru bidang study.
Suasana yang hening pun, akhirnya pecah setelah guru bidang study angkat suara."Baiklah... Berarti kalian sudah paham bukan? Waktu kalian disekolah ini sudah tidak lama lagi... Dua minggu lagi kalian akan menghadapi Ujian Nasional... Maka, pergunakan waktu ini sebaik-baiknya. Jangan terlalu lengah dengan waktu, karna waktu yang sudah berlalu tidak akan bisa kembali lagi. Paham kan?! " Tanya guru bidang study.
"Paham!!... " Jawab seluruh murid serempak.
Setelah itu, mereka memulai pembelajaran dengan lebih serius.
"Dua minggu lagi...? Itu artinya... Aku dan Ravan.......? " Bathin Clara sambil melirik Ravan.
"Mungkin... Ini sudah takdir yang dituliskan Tuhan untuk ku.... Seperti nya, dia tak akan pernah mengingat ku lagi....? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Memories[End]✔
Genç KurguSetiap manusia pasti memiliki Harapan. Tapi, bagaimana jika harapan ini hanya akan berujung pada sebuah kesedihan? Apa aku, masih bisa berharap?