Pagi itu sangat lah cerah. Siswa dan siswi pun telah ramai yang datang kesekolah. Saat itu, seorang gadis remaja berdiri diam didepan pintu kelas nya. Ia tercengang seolah-olah merasa bingung dengan pertemuan yang menurut nya sangat tidak wajar.
Siapa lagi kalau bukan Clara. Dengan wajah penuh pertanyaan ia menatap Ravan yang telah berdiri di depan nya sedari tadi dengan wajah sedih dan menyesal.
"SORRY!"
Satu kata yang terlontar dari Ravan membuat Clara tersentak terkejut. Seribu pertanyaan langsung memenuhi pikiran Clara. Ravan yang awalnya keras, tiba-tiba meminta maaf kepada nya.
"Maaf, Clara... Kemarin... Gue udah membentak lo, padahal sudah sangat jelas gue yang salah... " Ucap Ravan sambil menundukkan kepalanya.
"(Deg!) "
Entah kenapa ucapan Ravan membuat Clara teringat dengan masalalu nya. Disaat mereka saling bersama, dan meminta maaf satu sama lain jika ada kesalahpahaman.
Clara merasa sedikit lega, karna Ravan kembali dengan sifatnya yang dulu..."Sudahlah... Tidak apa-apa... Yang terjadi biar saja berlalu, Oke? " Jawab Clara sambil tersenyum.
"Jadi.... Lo maafin gue? " Tanya Ravan memastikan.
"Iya... "
Ravan pun merasa senang dan lega karena Clara telah memaafkan diri nya. Mereka pun masuk kedalam kelas dan duduk dibangku mereka masing-masing.
"Ravan... Apakah kamu akan selalu bersikap seperti ini? Aku sangat senang karena kamu kembali seperti dulu lagi.... Tapi, apakah ini akan berlangsung lama? Atau hanya sementara saja? " Bathin Clara.
*Kring!!!🔔
Tak lama kemudian, bel masuk pun berbunyi, seluruh siswa dan siswi masuk kedalam kelas dan memulai pembelajaran..
.
.
---KELAS XII-1---Didalam kelas, tampaklah seorang guru yang tengah menjelaskan materi pembelajaran. Siswa dan siswi dikelas pun juga terlihat memperhatikan penjelasan guru tersebut. Namun, dari semua siswa yang ada dikelas itu, ada beberapa siswa yang malah sibuk dengan urusan mereka masing-masing, termasuk Ravan. Dia tampak asyik mengobrol dengan Ani tanpa menghiraukan penjelasan guru didepan kelas.
Melihat Ravan yang sibuk berbicara, sedangkan guru ada didepan kelas menjelaskan materi membuat Clara menjadi agak kesal. Ia mencoba untuk memperingati Ravan.
"Stt... Ravan? Bapak guru sedang menjelaskan materi.... " Ucap Clara dengan suara pelan.
"Hah! Apaan sih?! Udah, lo diam aja! Kan gue yang bicara bukan lo! Koq lo yang sibuk sih?! " Jawab Ravan dengan nada marah.
Clara terkejut mendengar Ravan yang langsung marah. Ternyata, bapak guru mendengar Ravan yang sedari tadi berbicara dan sama sekali tidak menghiraukan pembelajaran.
"Ravan?! Apa yang kamu bicarakan dengan Ani? Apa kamu tidak dengar bapak sedang menjelaskan materi? " Ucap pak guru dengan wajah kesal.
Seisi kelas langsung memandang Ravan dan Ani dengan sorotan mata yang sinis. Ravan dan Ani langsung terdiam setelah pak guru menegurnya.
Clara yang duduk tak jauh dari tempat Ravan hanya duduk diam dengan raut wajah yang sedih. Lagi-lagi, Ravan membentak nya. Padahal, Clara hanya ingin memperingati Ravan agar dia tidak ditegur oleh guru. Namun, niat baiknya selalu saja disambut buruk oleh Ravan dengan perkataannya yang selalu menyayat hati dan perasaan nya.
*Kring!!!🔔
Akhirnya, bel istirahat pun telah berbunyi. Semua siswa dan siswi langsung berhamburan keluar kelas mereka menuju kantin."Ravan? Bukannya lo udah baikan dengan Clara? Tapi kenapa lo malah membentak nya tadi? " Tanya Dito.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Memories[End]✔
Ficção AdolescenteSetiap manusia pasti memiliki Harapan. Tapi, bagaimana jika harapan ini hanya akan berujung pada sebuah kesedihan? Apa aku, masih bisa berharap?