Bab 6 'Surat Rahasia'

138 15 2
                                    

Jam menunjukan pukul 06:00 WIB, tetapi Mentari masih tertidur lelap di kasur, padahal Samudra sudah membangunkannya.

Samudra akhirnya menyerah untuk membangun kan adiknya itu, lalu ia turun kebawah untuk sarapan.

Ketika sampai di bawah, ia melihat Biru sedang duduk di sofa ruang tamu.

"Biru, lo mau bareng Mentari?" tanya Samudra kepada Biru.

"Iya bang, kenapa emangnya?" jawab Biru heran.

"Coba lo cek kamarnya." Ucap Samudra yang semakin membuat Biru heran.

Biru akhirnya menuruti perintah Samudra, ia langsung menaiki tangga dan menuju kamar Mentari. Biru pun langsung membuka pintu bercat putih itu dengan tulisan 'kamar Mentari'.
Ia melihat Mentari masih tertidur lelap dengan piyama beruang yang dipakainya. Lucu batinya.

Biru langsung berjalan menuju samping tempat tidur Mentari dan mendekatkan mukanya kepada Mentari.

"Mentari bangun, mau tidur sampai jam berapa?" Ucap Biru.

"Dikit lagi bang, bawel banget sih lo, gue masih ngantuk." Ucap Mentari, ia masih mengira bahwa yang membangunkannya itu adalah Samudra.

Biru yang medengar tersenyum, lalu ia mencubit pipi Mentari, yang membuatnya meringis kesakitan.

"Awwww apansiiii, ganggu orang lagi tii.. "
Ucapan Mentari terhenti ketika ia melihat Biru yang sudah berada di depannya.

"Coba lihat sudah jam berapa?" Ucap Biru sambil melirik jam dinding yang berada di kamarnya.

"DEMI APA UDAH JAM 6:20, YAUDAH GUE MANDI DULU." Ucap Mentari teriak dan langsung bergegas menuju kamar mandi.

Biru yang melihat hanya terkekeh geli, percuma buru-buru paling terlambat juga . Batin Biru dan langsung meninggalkan kamar Mentariuntuk menunggunya di bawah.

Biru sudah berada di ruang tamu, ia tidak lagi melihat Samudra karena Samudra sudah berangkat sekolah, orang tuanya pun sudah berangkat kerja.

Mentari turun dari tangga, dengan rambut yang sangat berantakan namun tetap cantik. Biru yang melihatnya kini ingin tertawa namun ia tahan.

"Biru ayo, nanti telat." Ucap Mentari sambil menarik tangan Biru.

"Tunggu." Ucap Biru dan langsung mendekati Mentari, jarak mereka kini sangat dekat.

"eh ng ngapain? " Ucap Mentari gugup.

"Gak usah ge er, saya cuma mau ngerapihin rambut kamu yang berantakan." jelas Biru tersenyum.

"kalau gini kan cantik." Ucap Biru lagi yang langsung Membuat pipi Mentari merah.

"Eh, gak ge er tuh." Ucap Mentari dan langsung meninggalkan Biru. Biru yang melihatnya hanya tersenyum geli.

***
Mereka sudah sampai di Sekolah, namun anehnya gerbang masih terbuka setengah padahal waktu bel berbunyi sudah dari 5 menit yang lalu.

Dengan cepat Biru memarkirkan motornya di parkiran sekolah. Mereka berdua berniat untuk berlari agar tidak ketahuan guru yang sedang piket.

Namun, ketika ingin berlari mereka sudah mendapat teriakan yang sangat nyaring dari bu Siska, guru yang terkenal galak di SMA Akademi Bangsa.

Biru tidak berhenti lari karena tidak mau kena hukuman, namun tidak dengan Mentari, ia berhenti dan menoleh kebelakang.

Biru yang sadar kalau Mentari berhenti akhirnya Biru ikut berhenti. Sial batinya .

"Kenapa bu?" Tanya Mentari polos.

Mentari & BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang