Bab 4 'Berharap Lebih?'

168 17 1
                                    


Jam istirahat telah tiba, Biru memutuskan untuk ke kantin, namun sebelum ke kantin ia ingin ke kelas Mentaru, namun ia tidak tahu dimana kelas Mentari. Jadi dia memutuskan untuk menghubunginya terlebih dahulu.

Biru : Mentari kelas kamu dimana? Ayo kekantin bareng.
Send

Tidak terlalu menunggu lama, Biru mendapatkan balasan pesan dari Mentari yang membuat Biru tersenyum.

Mentari : Gue di X IPS 1, AYOK KE KANTIN BARENG, GUE LAPER :)
Read.

Biru pun langsung bergegas keluar kelas, namun ketika ingin keluar, ia ditahan oleh Irul.

"Mau kemana lo? Buru-buru amat, kalo mau ke kantin tungguin gue sama yang lain biar bareng." Tanya Irul kepada Biru.

"Lo sama yang lain duluan aja, gue ada urusan penting." Jawab Biru cuek, dan langsung meninggalkan Irul yang sedang keheranan.

Karena Biru kelas XI, jadi ia harus menaiki tangga untuk ke kelas Mentari, ketika ia menuju kelas Mentari, banyak adik kelas perempuan yang menggodanya, Biru yang merasa di perlakukan seperti itu, merasa biasa saja, karena hampir setiap hari Biru diperlakukan seperti itu oleh adik kelasnya.

Tanpa mengetuk terlebih dahulu, Biru langsung masuk dan mengedarkan pandangannya untuk mencari Mentari. Ia melihat Mentari yang sedang asik berbincang dengan temannya. Biru tersenyum melihat Mentari yang sudah akrab dengan teman barunya.

"Mentari." Panggil Biru.

Mereka Mentari, Meisa, dan Sila yang sedang berbincang kini langsung menengok ke arah suara tersebut.

"Eh Biru, ayuk ke kantin gue udah laper." Ucap Mentari dan dibalas anggukan oleh Biru.

Temannya yang melihat mereka berdua merasa heran.

"Eh tunggu, lo siapanya ka Biru? Ko kalian bisa kenal?" Cerocos Sila yang memang hidupnya selalu kepo dengan hal-hal yang menurut dia menarik.

"Gue.."

Baru saja Mentari ingin menjawab namun langsung di potong oleh Biru.

"Bukan urusan lo untuk tahu gue siapanya Mentari." Jelas Biru dengan ketus namun setelah itu tersenyum manis kepadanya. Lalu mereka berdua pergi meninggalkan kelas dan menuju kekantin.

"Ish yaelah tinggal ngasih tau doang, kan gue jadi gak bisa nyebar gosip di akun instagram gue huhuhu" Ucap Sila yang langsung mendapat pelototan dari Meisa.

"Lagian lo kepo banget, kurang-kurangin bikin gosip di akun instagram lo gak baik tau." Jelas Meisa kepada Sila.

"Gak Bisa, itu udah menjadi ciri khasnya instagram gue 'gosip' tanpa adanya itu nanti followers gue turunn aduuuuu, pokoknya gak bisa." Jawab Sila.

"Terserah lo, gue mau ke kantin laper, ikut ga? "

"Eh iya ikut."

***

Di kantin Irul, Diko, Rama dan Dava sedang asik berkumpul. Irul bernyanyi dengan suara yang pas-pasan, Diko membaca novel, Rama dan Dava yang sedang asik menggoda cewek-cewek cantik yang lewat di meja kantin mereka.

Namun kegiatan mereka mendadak berhenti ketika melihat Biru menggandeng cewek yang sangat cantik disebelahnya.

"Itu si Biru sama siapa, Rul?" Tanya Rama dengan heran.

"Cantik banget gila." Tambah Dava.

"Gue gak tau, dia gak ngasih tau, mana gue tau, dan gue gak mau tau." Ucap Irul yang langsung mendapatkan jitakan dari Rama.

Biru berjalan sambil menggandeng Mentari kearah meja kantin biasanya yang ia tempati bersama teman-temannya.

"Oh jadi ini urusan pentingnya? Bisa aja lo modusnya, urusan penting, tau-taunya ngapel." Ucap Irul.

"Nama lo siapa kalo boleh tau? Gue gak pernah liat lo soalnya." Tanya Rama.

"Mentari kak, murid baru." Jawab Mentari dengan senyum manisnya.

"Aduh manis banget senyumnya." Jelas Dava.

Biru yang melihat sifat kekonyolan yang dibuat oleh temenya langsung berdaham.

"ehem, Mentari mau makan apa? Biar saya yang pesan." Tanya Biru.

"Emm, gue mau nasi goreng sama es jeruk aja Biru." Jawab Mentari halus. Biru tersenyum lalu mengangguk dan langsung pergi untuk memesan.

Irul, Rama dan Dava  yang melihat cara bahasa Mentari dan Biru yang aneh langsung menanya kepada Mentari.

"Lo siapa nya Biru?" Mulailah Irul mengintrogasinya.

"Katanya tadi gak mau tau." Timpal Dava yang langsung mendapat tatapan sinis dari Irul.

"Mentari sahabat Biru dari mereka kecil, kedua orang tua mereka udah saling akrab, cara bahasa Biru ke dia juga beda." Jelas Diko tiba-tiba, yang sedari tadi membaca buku. Diko adalah sahabat Biru sejak SMP.

"Iya kak, gue sama Biru cuma sahabat, Biru kalau bicara ke gue emang gitu ka, bahasanya baku, karena katanya gue spesial." Jelas Mentari dengan bahagia.

"Nasi goreng kali ah spesial." Timpal Irul yang langsung mendapat tawaan dari teman-temannya.

Biru pun datang dengan membawa pesanannya Senjani dan pesanannya.

"Makasih Biru."

"Dimakan sampai habis ya Mentari, kalau gak abis saya cubit pipinya sampai merah."

"Iya bawel."

***
Bel istirahat telah usai, Mentari sudah kembali ke kelasnya.

"Mentariiiii!!!!!" Teriak Sila yang baru saja masuk kelas dan langsung duduk di depan Mentari, Meisa yang di sebelah Mentari langsung menutupi telinganya.

"Kenapa?" Jawab Mentari.

"Jelasin, kenapa lo bisa deket sama cowok-cowok most wanted di sekolah ini? Gue kan juga mauu." Tanya Sila histeris.

"Cowok most wanted? Siapa?" Tanya Mentari bingung.

"Oh iya lo belum gue kasih tau ya, di sekolah ini ada banyak cowok most wanted, ada Samudra dan Lentera mereka kelas 12 IPS 2 dan ada Biru dengan kawan-kawannya." Jelas Sila dengan semangat.

"Gue malah baru tau kalau mereka most wanted di sekolah ini Sil, lagian gue juga gak deket-deket amat ko sama mereka, cuma deket sama Biru doang." Jelas Mentari.

"Lo ko bisa deket sama Biru, dia satu- satunya cowok yang gapernah pacaran dari awal masuk SMA ini, padahal temen-temennya sering gonta-ganti pacar." Ucap Meisa tiba-tiba.

"Gue sama biru sahabat dari kecil. Namun Sejak SD, gue pindah dan baru ketemu lagi sekarang." Jelas Mentati singkat.

"Tapi gue liat-liat, Biru berharap lebih dari itu." Ucap Meisa yang langsung mendapat tatapan serius dari Mentari.

"Maksud lo?" tanya Mentari dengan heran.

"Lupakan, paling nanti lo tau sendiri." Jawab Meisa.

Pelajaran pun dimulai, namun Mentari masih memikirkan apa yang diucapkan oleh Meisa.
.
.
.
.
.
VOTE NYA JANGAN LUPA GAIS

Mentari & BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang