Bab 13 'Selembar Kertas'

106 8 0
                                    

Bruggg.

Beberapa kertas yang tersusun rapih kini berhamburan ke lantai. Mentari langsung membantu mengambil kertas tersebut kepada lelaki yang ia tabrak ketika ia berlari.

"ehh sorry sorry, tadi gue buru-buru."
Ucap Mentari.

Lelaki tersebut hanya diam, ia masih sibuk membereskan kertas-kertas yang berserakan di lantai.

Lalu Mentari lanjut membantu membereskannya dengan diam, ia merasa bersalah dengan lelaki yang didepannya.

Sisa satu kertas yang berada dilantai, ketika Mentari ingin mengambilnya lelaki tersebut pun ikut mengambilnya dan tangan mereka saling menyentuh.

Mereka berdua saling menatap. Mentari terkejut ketia ia tahu bahwa dihadapannya adalah lelaki yang bertemu di Blok-M minggu lalu.

"e..eh Bagas." Ucap Mentari gugup dan langsung menarik tangannya lalu berdiri.

"Buru-buru amat sih lagian." Ucap Bagas.

"Yaa maaf, lagian salah kamu juga sih jalan gak liat-liat." Ucap Mentari.

"Yang gak liat-liat lo atau gue? Jelas - jelas lo yang nabrak gue."

"Gak sengaja Bagas."

"Yaudah nih mumpung ada lo disini, gue mau ngasih surat surat ini."

"surat apa?"

"Acara perpisahan kelas 12 di Jogja."

"Lah ko kelas X di ajak si, kan ini acara kelas 12."

Bagas tidak menjawab ia langsung pergi meninggalkan Mentari.

"eh ko gue ditinggal sih."

Lalu Mentari segera menuju ke kelas karena waktu istirahat sudah selesai sejak 10 menit yang lalu.

Mentari memasuki kelas dengan suasana berisik tidak ada guru yang mengajar. Ia segera duduk di kursinya.

"Mei" Ucap Mentari.

"Kenapa?" Tanya Meisha.

"Ko gak ada guru?" Ucap Mentari

"lah lo gak denger pengumuman kalau semua guru lagi rapat."

Mentari menggelengkan kepala.

"Yah tau gitu tadi gue gak usah buru - buru dong biar gak nabrak orang." Ucap Mentari. Meisha tertawa mendengar ucapan Mentari.

"Emang yang lo tabrak siapa?" Tanya Meisha.

"Bagas kelas 12." Jawab Mentari.

"Tumben tu anak keluar kelas, biasanya dia paling males keluar kelas." Jelas Meisha.

"Gak tau tuh, tadi dia bawa beberapa surat, terus gue di kasih ini." Ucap Mentari dan langsung menyodorkan kertasnya.

Meisha yang melihat dan membacanya kini terkejut.

"Gak semuanya dapet undangan ini ke acara kelas 12 nanti. Satu kertas ini bisa ajak 2 atau 3 orang." Jelas Meisha

"Biru ikut gak ya?"

"Biru dan kawan-kawanya pasti ikut, dia kan sahabatnya abang lo." Jawab Meisha.

"Apa hubungannya?" Tanya Mentari.

"Biru dan teman-temannya itu udah dijadiin adek kelas kesayangan kelas 12 dan gue yakin ini keinginan para cewek kelas 12 supaya Biru dan teman-temannya dateng, secara mereka semua itu ganteng banget." Jelas Meisha.

"Oiya satu lagi, mereka bakal ngisi acara juga di acara perpisahan kelas 12 nanti." Lanjut Meisha.

Mentari hanya ber 'oh'ria ketika mendengarkan penjelasan dari Meisha.

Mentari & BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang