Bab 12 "Lebah"

104 10 2
                                    

Semalaman Biru tidak bisa tidur, dikarenakan Mentari yang tidak dapat dihubungi dan juga tidak membalas pesannya.

Ia tahu bahwa Mentari sedang pergi bersama Meisha ke toko buku. Namun sesibuk itukah sampai-sampai tidak membalas pesannya.

"Biru bangun, udah siang tau." Tiba-tiba teriak seorang perempuan yang berada didekatnya.

Biru menutup telingannya, ia tau bahwa perempuan itu adalah Mentari. Namun ia tidak menanggapi perempuan tersebut.

Kini Mentari tersebut mencoba menjaili Biru, namun lagi-lagi Biru tidak menanggapinya, ia justru berpindah tempat tidur ke sofa yang berada di pojokan kamarnya.

Mentari tidak menyerah untuk membangunkanBiru. Sekarang ia sedang duduk di samping Biru.

Wajah mereka saling berdekatan, sehingga nafas mereka saling bertemu satu sama lain.

Mentari kini menatap wajah Biru, ia terus memandanginyaa tanpa henti. Mengusap pipi halus yang dimiliki Biru dengan jari telunjuknya.

Mentari tidak sadar, sebenarnya Biru hanya pura-pura tidur. Sengaja ia melakukannya agar bisa berlama-lama berdekatan dengan perempuan yang berada disebelahnya.

"Biru aku kesini itu mau cerita sekaligus mau minta maaf karena semalaman aku gak bales pesan kamu."

Tiba-tiba saja Biru bangun dann.. Cup
Biru mencium kening perempuan tersebut dan kembali tidur.

Mentari kaget dengan hal yang barusan terjadi. Mentari merasa senang, seperti ada sengatan lebah di keningnya yang membuatnya membekas hingga keseluruh tubuhnya yang membuatnya tidak bisa bergerak seperti patung.

Biru membuka matanya, melihat Mentari yang sedang memandangnya dengan diam.

Biru tersenyum geli dan menyadarkan Mentari yang sedari tadi diam, lalu meninggalkanya sendiri.

"Biruuuuu!!!" Teriak Mentari merasa malu.

Biru berlari dan tertawa terbahak-bahak melihat wajah merah Mentari seperti kepiting rebus.

Biru berlari menuruni tangga. Terlihat Maya sedang asyik menonton TV, namun tiba-tiba saja dikagetkan dengan suara kaki yang berderap kencang kearahnya.

"Tante, Biru nakal." Ucap Mentari dengan wajah cemberut sambil memegang keningnya.

"Kenapa sayang?" Ucap Maya.

Mentari hanya diam, tidak mau menjawabnya karena ia malu.

"Dia akting doang bun, padahal mah seneng abis aku cium bibirnya." Ucap Biru

Maya dan Mentari yang mendengar terkejut. Maya dah Mentari langsung menatap Biru dengan tatapan yang tajam.

"Bercanda bunda, maksud Biru keningnya bun." Jelas Biru sambil tersenyum dengan wajah yang merasa tidak bersalah.

Maya langsung menoleh kearah Mentari, dengan maksud yang di ucap oleh Biru benar atau tidak.

Mentari mengangguk malu dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

Maya dan Biru yang melihat tingkah laku Mentari pun tertawa dan meledeknya.

"Tante ko ikut ketawa sih." Ucap Mentari pelan.

"Ya abis kamu lucu, baru keningnya loh paling gak lama bibir kamu kena cium sama Biru." ledek Maya.

"Tanteee!!!!!."

Maya dan Biru tertawa terbahak-bahak.

Mentari meninggalkan mereka berdua menuju halaman belakang rumah Biru yang terdapat kolam renang serta bunga-bunga yang indah milik Maya.

Mentari & BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang