*okey puncak permasalahan mulai keluar 😋
hppy reading,
Saat jam pelajaran terakhir, Agatha dan teman-temannya memilih untuk dikantin saja. Mereka malas untuk mengikuti pelajaran tersebut.
Kini siswa-siswi Senior High School Jakarta memasuki semester 2. Dimana sebentar lagi akan mengikuti ujian kenaikan kelas. Bagaimana dengan hasil raport Agatha dan teman-temannya yang jarang sekali masuk kelas?
Jangan salah. Walau mereka jarang masuk kelas, otak mereka lebih dari encer. Diatas rata-rata. IQ mereka tinggi.
Ingin sekali, Agatha dan teman-temannya melupakan semua masalah yang ada dirumah. Hal yang membuat mereka kacau.
Walau setiap hari mereka diberi masalah, mereka tetap saja bersyukur dan selalu positif thinking, Marsya selalu mengingatkan bahwa 'Allah lagi sayang sama kita.'
Dibidang bakat, tentu saja mereka ahli. Agatha sangat suka musik, apalagi yang berbau-bau dance. Agatha adalah ketua angkatan SHS-J. Dan juga Leader Dance. Beberapa lomba Menyanyi telah ia ikuti, dan hasilnya? jelas juara.
Veronica pun, ia sangat suka dibidang musik, dan juga basket. Beberapa perlombaan sudah ia ikuti. Begitupun yang lainnya, mempunyai bakat dibidang masing-masing dan melakukannya dengan perfect.
Mereka anak Multitalenta. Siapa yang tidak tertarik oleh pesona mereka. Mereka adalah Queen of Senior High School. Peri cantiknya Senior High School.
Berbagai pandangan untuk mereka sangatlah berbeda-beda.
"Mereka cantik, tapi sombong."
Bukan sombong, tetapi begitulah sifat mereka. Tidak suka berbaur dengan orang yang benar-benar tidak mereka kenal.
"Mereka bad, cantik, kaya. Pasti bahagia banget hidupnya."
Jelas jangan ditanya. Kalian tau sendiri kan bagaimana keadaan keluarga mereka? Pandangan mereka adalah 'Mereka orang berada pasti hidupnya pun bahagia' nyatanya tidak.
Masalah hati? mereka tidak pernah menyakiti orang lain.
Oke, kembali ke topik.
"Hai, cewek-cewek." sapa seseorang membuat mereka menoleh.
"Hai," balas mereka. Waw! balasan yang mengejutkan!
"Tumben gak jutek." ucap Rey.
"Jutek salah begini salah, maunya apa?" kata Agatha.
"Maunya lo."
Agatha mengernyitkan dahinya, "maksud lo?"
"Gak, bercanda." kata Rey.
"Gak, bercanda."
"Gak, bercanda."
"Gak, bercanda."
Kalimat itu terlintas dipikiran Agatha, kalimat itu terulang-ulang diotaknya. Ya, Rey hanya bercanda. Ia segera menepis pikiran yang ada diotaknya.
"Tha, lo kenapa?" Agatha tersadar, lalu menggeleng. " gak apa." katanya.
"Oh, iya, gue mau ngadain acara dipuncak. Angkatan kita aja." ucap Agatha.
"Dan.. donaturnya disini–" ucapan Veronica terpotong.
"Kita berlima." sambung Marsya.
"Hah? maksudnya?" tanya Alex.
"Mereka itu donatur terbesar di SHS, jadi mereka juga mau donatur diacara ini." ucap Shefta menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twiwers [tahap revisi]
Roman pour AdolescentsTawa bisa menutupi segudang masalah, dimana seorang pemain memerankan perannya sebagai seseorang terbahagia sedunia, nyatanya tidak. "Gue lebih percaya sama mata lo daripada senyuman indah lo." "Kenapa?" "Karena senyuman lo bisa ngebohongi apa masal...