Chapter06

1.2K 102 5
                                    

Diruang kerja yang besar dan luas, pencahayaan yang minim dan asap rokok yang membuat pernapasan menjadi sesak, seorang pria paruh baya menyeringai kejam. Dia tak sendirian,dengan ditemani satu putranya dan satu anak buah kepercayaanya. pria baya itu merasa tak sabaran untuk segera menuntaskan keinginannya, tapi lagi-lagi dia harus bersabar.

"Kurasa dengan menyingkirkan anak menyedihkan itu aku sudah bisa langsung mengambil alih semuanya. Tapi sial sekali, mereka sepertinya sudah tahu aku kembali untuk menghancurkan mereka. Mereka ternyata sudah pintar rupanya dalam mengenaliku" ucap lee yongchan sambil tersenyum remeh

"Abeoji apa yang harus kulakukan?"

"Kau cukup awasi saja keluarga park, terutama si anak menyedihkan  park chanyeol itu. Ck kukira anak itu akan menyusul ibunya yang mati bunuh diri karena depresi."

"Baik akan kuawasi mereka, tapi aku masih belum tahu apa rencana abeoji sebenarnya."

"Rencanaku bisa berubah sesuai keadaan anakku . Sebenarnya aku sangat ingin langsung menyingkirkan mereka semua. Tapi karena aku pernah diburu negara ini membuatku tak leluasa melakukan keinginanku."

Pria muda dan tampan anak dari lee yongchan itu hanya mengangguk mengerti untuk menanggapi penjelasan ayahnya, dia bersyukur setidaknya dia tak menerima tugas-tugas berat disaat minggu-minggu pertamanya pulang ke negara kelahiranya.

•••

Setelah berbincang dengan sang paman kemarin, kini chaeyoung sudah memutuskan untuk membantu pamannya agar chanyeol dapat hidup normal walaupun mustahil untuk sembuh.
Entah dorongan dari mana gadis itu menjadi sangat ingin membantu pria yang dicapnya sebagai pria menyebalkan, apa ini karena dulu dia juga pernah merasakan perasaan ini--perasaan ingin menolong--selain itu juga chaeyoung sangat penasaran bagaimana bisa pamannya  berkata kalau dirinya telah mengubah sesuatu yang besar dalam diri pria itu? jelas-jelas yang dia lakukan dulu hanyalah hal kecil ... hal itu membuat chaeyoung penasaran setengah mati, sungguh!

Dan sekrang chaeyoung sedang berdiri diam seperti orang bodoh saat berhadapan dengan chanyeol, pria itu benar-benar acuh padanya, tatapan datarnya itu memang sangat menyebalkan dimata chaeyoung. Saat melihat bagaimana pria ini sekarang sungguh rasanya menyesal dia memilih menolong pamannya untuk menyembuhkan pria park ini.
Tapi mau bagaimana lagi, dia tak akan bisa lari begitu saja karena menyesal dengan alasan remehkan?

"Dimana dokter kang?" Chanyeol memecah keheningan terlebih dahulu. Membuat chaeyoung puas dengan rasa gemasnya karena sedari tadi pria ini hanya diam seperti balok es yang terlempar dari kutub selatan.

"Dokter kang sebentar lagi akan sampai."  setelah percakapan yang sangat amat singkat itu lagi-lagi suasana hening yang mendominan.

-Cklek

"Maaf saya agak terlambat ya." Kedatangan Dokter kang membuat chaeyoung bersyukur amat sangat bersyukur karena akhirnya dia tak sampai mati dalam suasana hening yang memuakkan.

"Tidak papa paman." Mendengar panggilan chaeyoung pada dokter kang membuat chanyeol sedikit heran dan terkejut, namun rasa terkejutnya itu mampu ditutupinya dengan ekspresi datar andalanya.

"Sebenarnya ada apa anda ingin bertemu denganku?"

Cih langsung to the point saja, benar-benar acuh -Chaeyoung

Kang raewon hanya tersenyum simpul dan menempatkan dirinya pada posisi nyaman untuk berbicara.

"Jadi begini, aku ingin menawarkanmu sesuatu yang mungkin dapat membantumu untuk sembuh, ya aku tau ini sulit namun setidaknya itu dapat membuatmu hidup normal walau loey masih ada."  Chanyeol langsung bingung dengan apa yang dikatakan kang raewon, bukankah penyakit mentalnya ini dirahasiakan? Dan sekarang apa dokter itu tak melihat jika ada seseorang yang duduk tak jauh darinya?!

TWO PERSONS (ChanRosè)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang