Chapter 30

915 102 13
                                    

Di ruang tamu rumah besar itu sudah ada tiga orang yang saling menatap dan bergelut dengan pikirannya masing-masing. Ah, ralat. Hanya dua yang sedang sibuk berpikir, sedangkan yang satunya hanya menatap malas dua orang di hadapannya.

"Ini gila." Pria berkulit susu itu sudah berkali-kali mengatakan hal yang sama. Dia hanya tidak menyangka dengan apa yang terjadi, pasalnya hal seperti ini tidak pernah terjadi sama sekali. Dan sekali terjadi justru di waktu yang tidak tepat. Sangat tidak tepat. Membuat sehun hampir frustasi.

"Kenapa harus hari ini?! Ah tidak-tidak aku bisa gila."

"Memangnya kenapa dengan hari ini huh? Kau terus mengumpat sejak tadi," ucap loey santai.

"Tentu saja! Astaga kenapa kau terlihat santai sekali 'sih?!" Sehun mengacak-acak surainya  dengan kasar. Percayalah, pria itu sungguh rasanya ingin gila saja saat ini.

"Lalu aku harus apa? Aku saja tidak tahu kenapa ini terjadi."

Sehun menatap loey dengan sedikit sengit. Pria itu terlalu santai, membuat sehun ingin melempar beban pikirannya ke otak loey tanpa sisa.

"Apa hari ini ada sesuatu yang sangat penting?" Chaeyoung.

"Hari ini para calon investor akan melakukan pertemuan. Dan chanyeol hyung sebagai CEO harus hadir disana, paman jae in juga akan menghadiri pertemuan itu karena dia presdir Park Group. Jika yang menghadiri pertemuan itu hanya paman jae in, semuanya akan sedikit kacau. Aku dan staf lain sudah berusaha mendapatkan mereka. Hanya tinggal langkah ini saja, dan semua selesai. Ini sangat penting, bagaimana bisa chanyeol hyung menghilang begitu saja hari ini?! Akhh aku frustasi sekali rasanya!" Sehun membanting tubuhnya pada sandaran sofa, pria itu memijat pelipisnya pelan. Merasakan betapa peningnya dirinya saat ini. Ironis sekali.

Chaeyoung hanya menatap sehun prihatin. Gadis itu kemudian mengalihkan pandangannya pada loey yang sedang sibuk dengan handphonenya. Hingga beberapa menit kemudian sebuah ide muncul di kepalanya.

"Sehun, berapa lama lagi pertemuan itu dimulai?"

"Apa? Eum, sekitar dua jam lagi." Sahut sehun dengan malas.

"Apa itu cukup untuk memberi tahu materi pertemuannya?"

"Cukup."

"Bagus, kalau begitu kau beritahu semua materinya kepada loey."

"Apa?!" Sehun yang tadinya bersandar pada sandaran sofa dengan lemah, sontak langsung menegakkan badannya dan menatap chaeyoung tak percaya.

"Kau sungguh ingin loey menghadiri acara penting itu? Usahaku dan semua staf akan sia-sia jika ada kesalahan sedikit saja. Nasib perusahaan juga sedang dipertaruhkan. Kita harus mendapatkan investasi dari semua calon investor itu."

"Lalu apa ada solusi lain? Kau bilang CEO dan presdir harus datang. Apa yang akan terjadi jika yang hadir hanya salah satunya? Kurasa lebih baik loey yang datang."

"Tapi---"

"Kalian terlalu berisik. Seenaknya saja menyuruhku datang ke acara membosankan seperti itu. Aku tidak mau." Ucapan loey tentu saja membuat chaeyoung melayangkan tatapan sengitnya pada pria itu. Yang benar saja!

"Dengar? Sangat tidak meyakinkan. Apa yang akan dia lakukan nanti jika sudah di sana?"

Chaeyoung menghembuskan napas panjang, mulai jengah dengan situasi saat ini.

"Ayolah, kenapa kalian sulit di ajak kerja sama? Sehun, kenapa kau tidak yakin seperti itu? Loey juga pasti bisa melakukannya, asal kau memberinya pengarahan. Dan kau loey, tolong sekali ini saja. Perusahaan sedang di pertaruhkan."

TWO PERSONS (ChanRosè)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang