Chapter 29

898 93 26
                                    

Chaeyoung berjalan dengan lunglai, pembicaraan tadi membuatnya lelah karena banyak berpikir. Bagaimana bisa banyak sekali fakta baru yang memperjelas semua yang dia tahu selama ini. Semakin jelas dia justru merasa semakin berpikir keras bagaimana menghadapinya. Dan itu membuatnya sedikit pening.

"Chaeyoung!"

"O-eo? sehun?"

"Hai," Pria berkulit susu itu tersenyum ramah.

"Hai."

"Kau kenapa? Sepertinya sedang memikirkan sesuatu. Apa tentang chanyeol hyung?"

"Eum iya," Ucapnya sambil terkekeh pelan.

"Jangan terlalu banyak berpikir, temui saja chanyeol hyung di ruangannya. Kebetulan sekali kau datang sekarang, aku mau pergi mewakilinya menemui investor. Sepertinya akan memakan waktu cukup lama."

"Kenapa tidak chanyeol sendiri yang pergi?"

Sehun mengangkat bahunya asal, "dia bilang kepalanya pusing. Tangannya juga masih terasa sedikit sakit."

"Benarkah? Kalau begitu aku akan segera menemuinya."

•••

"Oh, kau datang?" Ucap pria itu sambil membenarkan posisi kaca matanya. Chaeyoung hanya mengangguk sambil tersenyum tipis menanggapinya. Gadis itu membanting diri di sofa dengan lelah. Dilihatnya chanyeol masih memperhatikan dirinya dari meja kerja yang dipenuhi kertas dokumen. Pasti melelahkan sekali.

"Kau terlihat lelah, apa ada yang terjadi tadi?"

"Tidak ada, aku hanya memikirkan jungkook."

"Kenapa? Apa dia masih menganggap dirinya yang bersalah?"

"Kurasa sudah tidak. Tapi aku merasa dia mulai memiliki dendam dengan yongchan. Aku takut dia melakukan hal yang sembrono."

Chanyeol hanya mengangguk, atensinya masih fokus pada tumpukan dokumen di mejanya. Mengecek satu persatu, membaca dengan teliti, dan menandatangani yang perlu. Wajahnya terlihat serius. Tampan.

Chaeyoung tersenyum tipis, ia masih setia memperhatikan chanyeol yang berkutat pada pekerjaannya.

"Jangan menatapi ku terus, aku tidak bisa fokus nanti." Ucap pria itu tanpa bergeming dengan kegiatannya.

Chaeyoung pun mendengus pelan, "heol."

"Sehun bilang kau pusing, tanganmu juga sakit. Kenapa kau bekerja sekeras itu hm?"

"Aku baik-baik saja, ini tidak terlalu sakit."

"Jangan memaksakan diri, beristirahatlah sebentar. Nanti keadaanmu semakin memburuk."

"Sedikit lagi."

"Chanyeol- ssi." Ucap chaeyoung penuh penekanan.

Chanyeol menghela napas pelan, dia menyerah.
Pria itu melangkah mendekat ke arah chaeyoung duduk. Melihat itupun chaeyoung tersenyum senang, gadis itu lalu menepuk bagian kosong di sampingnya dengan antusias. Menggemaskan.
Chanyeol terkekeh dan duduk di samping chaeyoung.

"Istirahat, okay."

Chanyeol mengangguk sambil tersenyum lembut , kemudian pria itu beringsut memeluk chaeyoung dan menempatkan kepalanya di ceruk leher gadis itu. Chaeyoung terlonjak, terkejut dengan perilaku chanyeol yang tiba-tiba memeluknya.

"A-apa yang kau lakukan?"

"Beristirahat."

"Kenapa memelukku, seharusnya berbaring di kamar. Bukankah ruangan ini memiliki kamar?"

TWO PERSONS (ChanRosè)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang