Chapter10

1.1K 100 8
                                    

Haruskah chaeyoung menyesali keputusanya sekarang? Ya sepertinya memang seperti itu. Salahkan mulutnya yang melontarkan perkataan dengan tanpa memikirkanya lagi.  Karena kebodohanya sekarang dia serasa seperti sedang menjadi pelayan pribadi raja yang sedang banyak maunya sehingga membuatnya sibuk dan muak luarbiasa.

Chaeyoung menghela napas berat ketika lagi-lagi loey memanggilnya dengan volume suara yang sama sekali tak santai, gadis itu sangat kesal karena loey sangat diluar dugaanya. Dia mengira loey adalah pria yang dingin hingga tak mungkin jika pria itu banyak mau dan merepotkan. Tapi ekspetasinya benar-benar tak sesuai dengan realita. Nyatanya pria jangkung itu sangatlah merepotkan! Meminta ini dan itu dan menyuruh chaeyoung semaunya.

"CAEYEOUNG KAU INI LAMBAN SEKALI! CEPAT KESINI"

"Apa maumu sekarang hah? Kau ini merepotkan sekali sih. Kau baru menyuhku untuk membuatkanmu jus dan sekarang kau sudah berteriak-teriak! Apa kau kira membuat jus seperti sedang melakukan trik sulap yang dengan hanya menjentikkan jari saja sudah selesai?! Kau sama sekali tak memikirkanku, aku lelah! Bertindaklah selayaknya orang sakit. Beristirahatlah." Chaeyoung langsung menghela napas setelah akhirnya dia dapat mengeluarkan semua unek-uneknya terhadap pria park itu.
Oh ayolah ini baru beberapa jam dirinya bersama dengan loey, kenapa sudah terasa begitu melelahkan? Sialnya lagi dia harus tetap berada disini entah sampai kapan bersama dengan satu pria yang akan berubah menjadi orang yang berbeda saat malam hari.

Loey menatap chaeyoung tak suka, apa-apaan barusan itu? Apakah gadis dihadapanya ini baru saja mengomelinya?

Pria itu lantas berdecih, "apa mulutmu itu tidak lelah berbicara panjang lebar seperti itu? Apa semua wanita sepertimu? Ahh kurasa tidak."

"Kau sangat menyebalkan! Tak ada bedanya dengan chanyeol. Kalian berdua sama-sama sangat menyebalkan."

"Jangan pernah samakan aku dengan pria itu dalam hal apapun! Kami jelas sangat berbeda." Ucap loey geram, dia tak pernah suka jika ad yang menyamakanya dengan chanyeol. Jelas sekali mereka berbeda, loey sama sekali tidak ingin disamakan dengan pria yang dianggapnya lemah itu.

"Cih bahkan tubuh yang kau gunakan adalah tubuh chanyeol. Bagaimana bisa kau tidak ingin disamakan? Wajah kalian bahkan tak ada bedanya." Ucap chaeyoung yang mulai kesal, gadis itu membereskan nampan berisikan buah yang beberapa waktu lalu ditaruhnya diatas nakas.

-BRAK!

chaeyoung lantas terlonjak kaget hingga membuat beberapa buah yang ada ditanganya berjatuhan, gadis itu hendak marah dan berteriak sekencang mungkin. Tapi diurungkan niatnya setelah melihat raut wajah loey yang sangatlah tak bersahabat. Tatapan tajam pria itu sekeakan ingin segera melenyapkan chaeyoung, dan wajahnya yang amat sangat dingin membuat gadis park itu membeku dan merinding ketakutan.

"A-aku---"

Belum sempat chaeyoung meyelesaikan ucapanya, tiba-tiba loey mencengkram pergelangan tangan chaeyoung dengan begitu kuat hingga membuat gadis itu meringis kesakitan. Rasanya aliran darah chaeyoung berhenti seketika karena pergelanganya benar-benar pas ditangan loey yang besar hingga membuat cengkraman pria itu kian terasa begitu menyakitkan.

"Le-lepaskan ini sakit!" Ucap chaeyoung sambil mencoba untuk melepaskan cengkraman loey, berkali-kali berusaha namun nihil. Tak ada hasil karena tenaganya sudah melemah, dia lelah dan sekarang pria itu malah membuatnya kesakitan.

"Aku peringatkan sekali lagi, jangan pernah samakan aku denganya! Atau kau akan ku beri pelajaran, aku tak peduli jika kau perempuan."

"B-baiklah aku tidak akan men-menyamakanmu lagi, sekarang tolong lepaskan."

Loey melepaskan cengkramanya dengan kasar, mengehempaskanya begitu saja. Chaeyoung merasakan sakit di area pergelanganya, disana sedikit memerah dan dia yakin sebentar lagi akan membiru.

TWO PERSONS (ChanRosè)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang