Chapter07

1K 102 6
                                    

"Apa paman gila?!" Aku benar-benar tak habis pikir dengan keinginan dan juga tujuan paman raewon sebenarnya.

Kurasa ini terlalu berlebihan, baik-baik aku akui aku memang ingin membantu paman aku sudah menerima jika aku harus selalau berada didekat chanyeol  untuk berjaga-jaga. Tapi siapa yang akan menyangka ternyata kata 'selalau berada didekat chanyeol' lebih dari itu ...
Hei yang benar saja aku harus tinggal bersama pria itu?!! Satu atap, BERSAMANYA?!
Wahh wahh bahkan aku sudah tak bisa berbuat banyak lagi karena terlalu terkejut.

"Maaf maafkan paman, tapi aku mohonn padamu. Tolong bantu aku chaeyoung-ah" paman raewon mencengram kedua pundakku sambil menatapku penuh harap. Lihat kan, aku tak bisa berbuat banyak.

"Aku ingin ... aku tak keberatan untuk membantu paman, tapi tinggal bersama?? Yang benar saja paman. Lagipula kenapa paman sangat berambisi untuk menyembuhkan chanyeol? Ada apa sebenarnya."

Paman melepaskan cengkramanya hingga kemudian kepalanya tertunduk dalam.

Aku semakin tak mengerti ...

"Akan kuberi tahu,tapi kau tak boleh memberi tahu siapapun."

Astaga berapa banyak sebenarnya rahasia yang paman raewon punya?!

"B-baiklah aku berjanji."

"A-aku sebenarnya merasa bersalah chaeyoung-ah.  Sebelum aku menjadi dokter untuk chanyeol aku dulu sudah pernah menangani ibunya. Ibu chanyeol yaitu choi yena dulu mengalami depresi berat dan hampir gila, dan akulah yang dipercayai untuk menangani wanita itu. Tapi, karena kelalaianku yang tidak mempedulikan keadaan pasien aku menjadi acuh. Aku tak menangani pasienku dengan serius. Dan sejak itu semua terjadi, Ny.choi semakin tak terkendali kondisi mentalnya yang tak stabil menjadi semakin parah. Entah aku tak tahu bagaimana rincinya karena saat aku mendengar kabarnya yang kudengar adalah kabar kematiannya, dia bunuh diri."  

aku terkejut, sangat terkjut. Maksudku bagaimana bisa?!

Aku langsung mengusap pundak paman raewon karena paman  sudah menitikkan air mata bersalahnya.

"A-aku merasa semakin bersalah saat mengetahui bahwa ternyata adikku yang tidak lain adalah ayahmu bersahabat baik dengan choi yena . Choi yena juga sempat membantu menyelamatkan nyawa ayahmu walaupun akhirnya ayahmu meninggal juga karena penyakitnya yang parah."

Saat itu juga aku tak tahan menahan tangis, baik aku maupun paman raewon. Kami menitikkan air mata. Suara isakkan ku membuat suasana menjadi semakin berat, aku benar-benar tak menyangka dengan semua ini.

Kenapa dunia sesempit ini?

Ayahku adalah sahabat baik ibu chanyeol?

"B-baik paman, aku akan bersedia membantu paman untuk membuat chanyeol hidup normal kembali. A-aku akan melakukanya." 

ya! Sudah kuputuskan aku akan membantu paman raewon, kurasa aku harus membantu chanyeol sebagai rasa terimakasih untuk ibunya yang sudah berusaha menyelamatkan nyawa ayahku.

•••

"Permisi nona, saya yang akan mengantar anda ke Park Group. Disana tuan chanyeol sudah menunggu anda, untuk barang-barang anda akan diurus oleh yang lain. Sekarang anda langsung saja masuk ke dalam mobil."

Akupun menuruti ucapan supir utusan chanyeol, aku juga banyak merapalkan doa kepada tuhan agar hari ini dan seterusnya berjalan dengan lancar. Semoga aku bisa menghadapi chanyeol dengan baik, terutama ketika berhadapan dengan si loey park itu.
Sekarang aku tak ragu dengan keputusanku. Benar, aku akan berusaha.

Setelah hampir setengah jam perjalanan, akhirnya akupun sampai di tempat seorang park chanyeol bekerja sebagai pimpinan.

Dihadapanku sudah berdiri gedung besar dan juga tinggi yang sangat mengagumkan, wah aku tak menyangka bocah cengeng yang dulu kukenal sekarang sudah sangat sukses.

"Baik nona, saya permisi. Anda bisa langsung masuk kesana."

"A-ah iya terimakasih em ... "

"Pak lee."

"Ne terimakasih pak lee." Aku membungkuk pamit begitupun dengan pak lee, setelah itu aku melangkah menuju pintu masuk gedung. Tapi saat aku berjalan aku menangkap sosok yang sepertinya kukenal.

Wah pria itu seperti ...

"KIM TAEHYUNG!" teriakkan ku langsung membuat sosok mencurigakan dimataku itu menoleh kearahku, dan ya benar saja. Pria itu memang taehyung, rambut blonde dan postur tubuhnya sudah cukup membuatku mengenali manusia paling cerewet yang sialnya sahabatku sendiri.

Aku melambaikan tanganku kearah taehyung, dan taehyungpun berlari kecil untuk menghampiriku.

"Yak sejak kapan kau kemari? Bukankah kau masih di Amerika? Dan kenapa kau berdiri di depan gedung orang seperti orang gila saja."

"Wah inikah sambutanmu untukku?"

"Seperti yang kau dengar."

Taehyung langsung melingkarkan tanganya dileherku dengan erat hingga membuatku susah bernafas--astaga alien satu ini!

"Yak bodoh! Lepaskan aku,aku tidak bisa bernapas dasar alien jelek!!"

"Yakkk apa kau bilang?! Aku ini pintar dan tampan. Lagipula ini balasan untukmu karena waktu itu kau tidak memberiku kabar  juga mengabaikan panggilan dan pesanku."

"Aku muak dengan ocehanmu lagi pula kau ini terlalu berlebihan." Ucapku sambil memukul-mukul lengan kekar taehyung yang menyiksa pernapasanku.

"Aku tidak berlebihan, aku hanya ingin memastikan keadaanmu. Aku ini kan sahabat yang baik."

"Sahabat yang baik pantatmu! ish lepaskan tanganmu bodoh! Aku ada urusan."

"Ada urusan apa seorang lulusan psikologi di gedung perusahaan seperti ini huh,jangan berhallusinasi. Kerumah sakit jiwa sana!"

"Apa kau bil--"

"Chaeyoung-ssi ??"

Aku dan taheyung langsung menghentikkan pertengkaran dan langsung menoleh pada asal suara yang telah memanggil namaku.
Dan benar saja, sudah ada chanyeol yang sedang berdiri bersama satu pria tampan disampingnya.

Aku langsung melepaskan tangan taehyung dari leherku dan menjauh beberapa langkah kesamping.

"N-ne anyeonghaseo Chanyeol-ssi. "

"Apa yang kau lakukan? Kenapa tidak langsung menemuiku." Ucap chanyeol dingin ditambah dengan raut wajah datarnya yang benar-benar ingin kubenturkan ke tanah.

heol! Kenapa pria ini selalu sukses membuatku merasa menyesal telah memilih keputusan ini.

"Maaf."

-Grep!

Chanyeol meraih pergelangan tanganku dan langsung menarikku untuk ikut bersamanya, astaga pria ini! Kenapa tiba-tiba?!

Dengan langkah berat aku mengikuti chanyeol sambil sesekali menengok kebelakang untuk melihat taehyung dan mengucapkan 'sampai jumpa' padanya yang sedang menatapku aneh.

[]

TWO PERSONS (ChanRosè)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang