Chapter 27

974 96 16
                                    

"Sial! Kenapa tidak bisa di hubungi lagi!?" Ucap kai sambil sesekali mengumpat dengan kesal. Sejak panggilannya terputus tadi, baekhyun tetap tidak bisa dihubungi. Tentu saja membuat semua orang khawatir akan apa yang terjadi di sana. Apa baik-baik saja?

"Berhentilah mengumpat dan fokuslah ke jalan" sela seokjin saat kai hendak melontarkan satu umpatan lagi. Seokjin kalut, tentu saja. Tapi ia harus tetap tenang. Ia juga takut, tapi setidaknya ia harus terlihat lebih kuat untuk jungkook.

"Berapa lama lagi perjalanannya?" Chaeyoung

"30 menit lagi. Semuanya, pegangan yang erat. Aku akan menjadikan sisa 30 menit ini menjadi 10 menit" ucap kai sangat mantap
Dan ya, Seperti yang pria itu katakan. Laju mobil yang di kendarainya seketika melaju dengan sangat kencang membelah jalanan kota yang untungnya tidak terlalu ramai.

"Ayah, maafkan aku" jungkook bergumam lirih, lagi-lagi ia menyesal. Karena dia mau mengabdi menjadi kaki tangan seorang penjahat, demi pengobatan ayahnya. Kini justru ayahnya sedang berada di ambang kematian karena keputusannya. Seharusnya saat itu aku mengiklaskan ayah. Seharusnya aku tak egois.
Kenapa aku selalu membahayakan orang yang aku sayangi?
Ini semua salahku, aku yang bersalah.

•••

"Baekhyun hyung!" Panggil kai sambil melambaikan tangannya. Saat ini kai dan yang lainya sudah berada di rumah sakit yang baekhyun katakan sebelumnya. Pada saat di perjalanan akhirnya baekhyun bisa dihubungi kembali, namun berita yang mengkhawatirkan datang saat baekhyun menyuruh kai untuk cepat-cepat memutar balik ke arah rumah sakit terdekat dari lokasi gedung tua itu. Tanpa memberikan penjelasan lebih, baekhyun mematikan sambungan telfonnya hingga membuat semua orang menjadi cemas akan apa yang terjadi sebenarnya. Apa semua baik-baik saja?

"Akhirnya kau sampai" ucap baekhyun sambil membuang napas lega. Kai hanya mengangguk dan dengan cepat menanyakan keadaan yang sebenarnya. Namun alih-alih menjawab, baekhyun malah menanyakan siapa anak dari jeon jungwoo, pria paruh baya yang kini keadaanya tak di ketahui oleh anaknya sendiri.

Jungkook yang merasa dicari, tentu saja langsung maju mendekati baekhyun. Jungkook berdebar, ia cemas dengan keadaan ayahnya sekarang. Walaupun jungkook sudah rela jika ayahnya pergi meninggalkannya, tapi jungkook tetap tidak bisa membiarkan ayahnya meninggal gara-gara kelicikan yongchan. Jungkook benar-benar tidak rela dan bersumpah tidak akan memaafkan yongchan dan juga dirinya sendiri jika itu memang terjadi.

"Aku jeon jungkook, anak dari jeon jungwoo"  baekhyun mengangguk kepada jungkook, dan mengusap bahu jungkook dengan pelan. Menunjukkan rasa prihatinnya.

"Maafkan aku ... " Ucapnya menggantung, membuat semua orang di sana semakin cemas.

"Jeon jungwoo. Ayahmu itu sudah meninggal"

Deg!

Jungkook seketika melemas, kakinya rasanya sudah tidak sanggup memopang tubuhnya untuk tetap berdiri tegap. Apa yang jungkook tidak inginkan, terjadi sekarang. Jungkook geram, jungkook terkejut. Ia sedih dan marah. Ia marah dengan dirinya sendiri, ia membenci keadaan ini.
Penyesalan yang amat sangat mendalam mendera perasaan jungkook sekarang, ia benar-benar berpikir bahwa semua ini karna dirinya. Karna dia telah memilih langkah yang salah untuk mempertahankan ayahnya.

"D-dimana ayahku sekarang?" Ucap jungkook dengan terbata. Tatapan pemuda itu kosong, hilang seperti tak ada tujuan lagi. Melihat keadaan jungkook yang begitu hancur, membuat chaeyoung menangis, meneteskan air matanya. Tak tega melihat pemuda itu diam dan kosong di dalam kehancuran.

"Jungkook-ah ... " Panggilnya dengan lembut. Chaeyoung meraih tangan pemuda itu dan mengusapnya pelan. Tak ada yang bisa ia lakukan, ia bahkan tak bisa menenangkan dirinya sendiri.

TWO PERSONS (ChanRosè)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang