Chapter23

1.2K 100 8
                                    

Hari semakin sore membuat dua manusia berbeda gender itu juga semakin dilanda kekhawatiran, mereka saling menatap cemas namun salah satu dari mereka juga berusaha untuk tetap tenang.

"Aku akan pergi kalau begitu." Chanyeol langsung berdiri  namun dengan cepat chaeyoung menahannya.

"Tidak tidak! Jangan pergi kemanapun. Tetap disini saja tidak papa, loey tak menyakitiku sama sekali. Justru keberadaanku disini adalah untuk menangani kalian berdua, bukan hanya kau saja chanyeol," ucap chaeyoung meyakinkan
Sangat meyakinkan hingga chanyeol sedikit tenang dan mulai mendudukkan dirinya kembali.

"Kau yakin? Aku tidak mau dia menyakitimu, dia itukan kasar."

"Dia tak akan menyakitiku selama jika dia tidak tahu aku ini siapa sebenarnya, jadi selama semua itu belum bocor pada loey. Kau tenang saja."

"Tapi tetap saja mengkhawatirkan."

"Kenapa kau setakut itu jika loey akan menyakitiku?kau peduli padaku ya?" Ucap chaeyoung dengan nada sedikit jahil. Gadis itu sedang mengalihkan perhatian kau tau.

Pertanyaan chaeyoung sontak membuat chanyeol tegang, tak bisa berkata-kata.

"T-tidak--ah maksudku iya. A-aku tentu saja peduli, k-karena aku tidak mau orang lain tersakiti karena loey. Pasti nanti aku yang akan bertanggung jawab atas itu."

Chaeyoung tersenyum, " kau tak perlu bertanggung jawab jika orang itu adalah aku,tenang saja."

"Mana bisa begit---Aaakkhhh!"  Chanyeol lantas memegangi kepalanya saat rasa sakit itu datang kembali, kepalanya serasa akan pecah dan telinganya berdengung keras!

Melihat itupun chaeyoung dengan sigap menangkap chanyeol yang hampir ambruk dari duduknya. Membantu menenangkan chanyeol, mencegah tangan kekar pria itu untuk memukuli kepalanya sendiri.
Teriakkan chanyeol sangat kencang hingga menggema keseluruh ruangan yang ada dirumah besar itu.

"Aaaarrgghh!!!" Satu teriakan paling kencang, adalah teriakan terakhir. Karena setelah itu tubuh pria itu limbung, tak sadarkan diri.

Chaeyoung masih ada pada tempatnya dengan posisi memangku kepala pria itu, chaeyoung sangat paham dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Hanya tinggal menunggu saja.

Gadis itu masih menatap tubuh chanyeol yang kini tak sadarkan diri dengan tatapan kosong, chaeyoung sedang memikirkan apa yang akan dia lakukan ketika tubuh itu sudah sadar namun dengan sifat yang lain. Tiba-tiba dia merasa dilema.

Karena terlalu lama melamun, chaeyoung tak sadar jika kepala yang sedang dipangkunya itu mulai bergerak. Pengendalinya sedang mengumpulkan nyawa, hingga ketika dia sudah sepenuhnya sadar dan mengetahui siapa yang berada didekatnya dengan cepat pria itu bangkit dan menatap penuh tajam pada gadis yang ada di hadapannya.

"L-loey," panggil chaeyoung lirih.

Loey tak menjawab sama sekali, pria itu masih menatap tajam chaeyoung.

"Gadis licik." Loey langsung berdiri dan meninggalkan chaeyoung dengan perasaan yang tak karuan.

"L-loey,dengarkan aku---"

"TIDAK ADA YANG AKAN KUDENGAR DARI MANUSIA SEPERTIMU!"

Kini gadis itu merasa aneh, wajah yang tadinya terlihat sangat mencemaskannya itu kini wajah itu pula yang sekarang menatapnya tajam seolah-olah sangat membenci dirinya.

"Kumohon, ini tidak seperti yang kau pikirkan---"

"LALU APA YANG TIDAK SEPERTI YANG KUPIKIRKAN? APA?!, kau ... kau sangat mengecewakan ku! Padahal awalnya aku..." ucap loey dengan rasa kemarahan dan kekecewaan yang menjadi satu, pria itu sedikit melunakkan tatapannya. Melihat chaeyoung yang sudah berdiri dan memandangnya penuh kebingungan.

TWO PERSONS (ChanRosè)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang