Chapter09

1K 104 8
                                    

"Jadi kau ditugaskan untuk selalau ada di dekat chanyeol agar ketika loey muncul kau bisa menghadapinya--maksudku kau bisa menyembuhkan chanyeol dengan tidak terang-terangan agar loey tidak menyadarinya?" Chaeyoung mengangguki pemahaman jae in setelah panjang lebar dia menjelaskan siapa dirinya dan untuk apa dia harus berada di dekat chanyeol.

Semua pun mulai mengerti setelah mendengar penjelasan chaeyoung beberapa waktu yang lalau ditambah dengan pemahaman jae in yang membuat semakin jelas dan tidak berbelit-belit.
Kai, sehun, park jae in dan istrinya semua berkumpul didepan ruangUGD menunggu chanyeol yang sedang ditangani dokter setelah akhirnya chanyeol dapat diselamatkan dari kebakaran.

"Yeobo apa ini juga perbuatan bajingan itu." Ucap sora sambil terisak tangis, hatinya pilu karena melihat keponakan tersayangnya terluka setelah suaminya yang sekarat.

"Tentu saja, aku yakin dialah pelakunya. Jika ini semua karena kesalahan teknis atau ketidak sengajaan sangat tidak mungkin apinya merambat sampai lantai yang paling atas, disana pengamanan sangat ketat."

"Aish rasanya aku ingin segera menembak mati keparat tua itu!" Kini kai ikut kesal, lama kelamaan yongchan semakin berbahaya dan tindakanya tidak main-main.

Chaeyoung yang tidak tahu apa-apa hanya diam, walaupun di otaknya sudah banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa siucapkan.

"Sekarang kita tidak bisa berbuat apapun karena kita tidak tahu dimana yongchan bersembunyi, aku yakin orang itu tak melakukan semua ini sendiri. Pasti ada kaki tangan yang membantunya." Jae in merasa sangat kesal namun ia harus berusaha tetap tenang agar tidak membuat suasana menjadi semakin buruk, begitupun kai. Polisi yang satu itu juga tengah menahan amarahnya setengah mati.

-srek!

Setelah cukup lama menunggu akhirnya dokterpun keluar, semua menunggu pernyataan dokter tentang keadaan chanyeol sekarang--semoga baik-baik saja.

"Bagaimana keadaan keponakan saya dok?"

"Keadaanya lebih baik dari sebelumnya, pasien hanya terlalu banyak menghirup asap dan untungnya tidak sampai parah. Sekarang pasien akan dipindahkan keruang rawat inap untuk beristirahat."

Semuanya menghembuskan nafas lega mendengar keadaan chanyeol yang tak begitu buruk.

"Paman ini sudah senja, dan loey akan segera bangun. Bagaimana ini? Jika dia bangun, aku yakin dia akan menggunakan tubuh chanyeol hyung sesukanya dan itu akan memperburuk kesehatannya." Ucapan sehun membuat semua kembali cemas, benar juga! Bagaimana kalau loey justru membuat keadaan chanyeol memburuk.

Chaeyoung kembali berpikir,jadi sebentar lagi dia akan menghadapi loey lagi? Gadis itu berdoa kepada tuhan semoga tidak ada hal buruk yang terjadi.

"Chaeyoung-ssi apa kau bisa membuat loey tetap berada dirumah sakit agar dia tidak bisa menggunakan tubuh chanyeol sesukanya?"

Sora menatap penuh harap kepada chaeyoung, membuat gadis itu tak punya pilihan lain selain meng iyakannya.

"Aku akan berusaha bibi."

"Mohon bantuannya ya nak."

•••

Kai, sehun dan chaeyoung sedang duduk diam didalam ruang rawat chanyeol, ketiganya sama-sama menunggu pria park itu segera siuman sekaligus mereka merasa cemas apa yang bangun nanti chanyeol apakah justru loey? Tidak ada yang tahu.

"Dimana aku?" Kai, sehun dan chaeyoung terkejut ketika mendengar pertanyaan yang keluar dari bibir chanyeol. Mereka menerka-nerka siapakah yang mengatakan hal itu.

Tidak mau berlama-lama berada didalam rasa penasaran, ketiganyapun mendekat kearah ranjang tempat chanyeol terbaring lemah.

"H-hyung??" Sehun

TWO PERSONS (ChanRosè)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang