1

106 13 6
                                    

Koo Junhoe, pria berusia 27 tahun yang akan merencanakan wamilnya tiga tahun lagi, kini masih sibuk dengan Album solonya.

Kesuksesan debut solonya tiga tahun lalu membuat pria itu semakin suka tampil sendiri. Ikon memang yang membuatnya terkenal, tapi entah kenapa solo album lebih menyenangkan. Mungkin karna memiliki sensasi tersendiri bagi June. Mulai dari menulis lirik, membuat lagu sendiri, sampai menentukan konsep albumnya sendiri.

Terdengar sangat menyenangkan memang, apalagi hadiah hadiah dari fans berdatangan untuknya, memberinya ucapan selamat, sampai ada yang memberinya surat, entah itu pernyataan cinta, semangat, selamat. June menyukainya. Dan itu inspirasinya.

"Ada paket dan tadi Saeron mencarimu" ucap Hanbin di studionya malam ini.

"Aku akan menemuinya nanti" balas June masih sibuk mengubah liriknya. "Kau tidak pulang?" tanya June melirik Raesung yang terbangun dari tidurnya.

"Tidak. Hyung tidak pulang?" Raesung dengan suara seraknya, bertanya pada Hanbin sembari mengusap matanya dan Hanbin menggeleng pelan.

"Aku akan ke cafe belakang agensi lalu pulang setelahnya"

"Aku ikut!" seru Raesung tiba tiba sedikit berteriak. Pria itu bangkit dan meraih hodienya, terlihat bersemangat.

"Ya. Kenapa kau bersemangat sekali" komentar June sama herannya dengan Hanbin.

"Aku akan menemui noona pelayan disana" kekeh Raesung menaik turunkan alisnya.

"Kau menggoda nona nona disana?!"

"Kau menggoda seorang nona?!"

Tanya June dan Hanbin hampir bersamaan membuat Raesung menatap June dan Hanbin dengan tatapan heran nya.

Cafe belakang agensi memang cafe yang sudah di kususkan untuk para idol dan staff yang bekerja di YG entertaiment. Ada beberapa cafe memang, tapi cafe yang paling disukai para idol adalah 'Roseanne Cafe'. Cafe yang terletak diantara minimarket dan restoran daging itu memang sangat terkenal karna menyediakan menu menu unik dan menarik.

Ditambah lagi, pelayan pelayan disana terkenal cantik dan masih muda, beberapa pelayan lainnya juga masih kuliah, mereka bekerja paruh waktu. Dan itu membuat para trainee maupun idol lebih suka disana. Suasana cafe yang lebih terlihat seperti anak muda, memang diperlukan anak muda sungguhan.

"Mana yang kau bilang cantik?" celetuk June yang memutuskan untuk ikut bersama Hanbin dan Raesung.

"Aku tidak akan memberi tahumu hyung!" seru Raesung membuat hanbin mendengus. Hanbin ingin memesan kopinya sekarang, tapi Raesung terus mencegahnya karna menunggu nona cantik itu.

Menyebalkan, pikir Hanbin.

"Kau tidak akan berselingkuh dengan Saeron noona kan hyung?!"

"Ya, cepat katakan mana yang kau bilang cantik itu. Aku ingin memesan kopi sekarang" keluh Hanbin membuat Raesung mendengus kesal. Tapi kembali tersenyum saat melihat seorang gadis berambut coklat menghampirinya.

"Kalian ingin memesan sekarang?" tanya gadis itu dengan suara dan wajahnya yang datar.

"Ne. Ng… coffelatte, moca, dan capucinno" ucap Raesung sebelum Hanbin yang mengatakannya.

"Heish… kenapa bocah ini memesankan itu untuku?" gumam Hanbin membuat gadis itu melirik ke arahnya.

"Lalu aku ingin…" Raesung terlihat berpikir.

"Red velvet. Ya, berikan itu saja" Hanbin yang memutuskan karna menunggu Raesung berpikir itu membutuhkan waktu yang lama.

"Ada yang ingin diganti?"

"Noona-"

"Tidak itu saja. Tolong cepat ya" sela Hanbin membuat Raesung mendengus. Ia tidak bisa lagi berlama lama melihat noona cantiknya.

"Ya! Hyung kenapa kau tidak bisa membuatnya berlama lama?"

"Kenapa kau memesankanku Moka? Aku tidak suka" balas Hanbin.

"Jadi itu noona cantik nya?" tanya June menyela Raesung yang pasti akan mengeluarkan ucapan ucapan yang membuat telinga Hanbin panas.

Dan keduanya pasti akan bertengkar. Kalau Raesung dan Hanbin bertengkar, harus ada Jaewon yang melerai, tapi Jaewon sedang sibuk dengan konser nya, dan itu membuat peran Jaewon kadang tergantikan oleh Bobby atau Jinhwan. Tapi sekarang yang ada, hanya June dan June tidak mau repot repot membujuk atau mendamaikan keduanya. Jadi lebih baik mencegah daripada mengobati kan?

"Cantik kan hyung?" tanya Raesung dengan cengiran nya membuat Hanbin berdecih.

"Cantik. Tapi aku yakin kau tidak akan bisa mengencaninya" balas June membuat Hanbin tertawa meledek.

"Wae? Aku bisa melakukannya"

"Kau tidak lihat wajahnya datar seperti jalan? Aku yakin ucapannya tidak sedatar wajahnya"

"Hyuungg…" rengek Raesung membuat Hanbin semakin tertawa terbahak.

"June mengatakan itu, tapi dia tidak mengaca. Perlu ku bawakan kaca untukmu?"

Pesanan mereka datang setelah 15 menit menunggu. Dan noona cantik, alias pelayan cafe itu memberikan pesanan mereka. Masih dengan wajahnya yang datar gadis itu menundukan wajahnya kemudian kembali ke dapur.

"Menyebalkan" gerutu Raesung sembari menikmati Red velvet cake nya yang di pesankan Hanbin.

"Kenapa dia sangat datar?" tanya Hanbin.

"Entahlah"

"Aku seperti pernah melihatnya"

"Kapan?"

"Entahlah, siapa namanya?"

"Tidak tahu"

"Kau menyukainya tapi tidak tau namanya, begini ingin mengencaninya? Cih, dia pasti tidak mau dengan bocah sepertimu" balas Hanbin dan Raesung melemparnya dengan tissue yang sudah di digunakannya."Ya!" teriak Hanbin. Untung saja Cafe itu cukup sepi.

"Aku ingin mendengar namanya dari mulutnya sendiri" protes Raesung tapi Hanbin merasa ucapan Raesung hanya omong kosong, jadi pria itu memanggil pelayan lainnya dan bertanya siapa namanya.

"Oh, namanya Rose, dia memang seperti itu. Maaf kalau membuatmu tidak nyaman" ucap salah satu pelayan yang menghampiri mereka, ketika Hanbin bertanya siapa nama pelayan yang wajahnya sangat datar tadi.

"Apa dia pemilik cafe? Namanya Rose dan nama cafe ini Roseanne Cafe, terdengar sangat mirip" komentar Raesung dan pelayan itu mengelaknya. Pelayan itu mengatakan kalau pemilik cafe ini suka melihat bunga mawar tapi benci kalau di bunga itu melukai tangannya. Maka dari itu, di cafe ini tidak sesuai nama nya. Tidak ada menu apapun yang berkaitan dengan bunga mawar.

"Setelah kupikir pikir, kurasa dia memiliki kelainan tidak bisa tersenyum?" celetuk June setelah pelayan itu pergi.

"Hei hyung. Otak June hyung sepertinya bermasalah. Kau sudah memberinya obat? Kurasa kau lupa memberikan nya tadi pagi"

"Aku bersamamu sejak pagi di studio. Dia mungkin melupakannya, atau mungkin obatnya memang habis" balas Hanbin membuat June benar benar ingin memukul kedua orang di depannya itu.

"Sialan, kau pikir aku gila huh!" protes June kesal membuat dua orang itu terkekeh dan meledek June. Sampai akhirnya tawa dan ledekan ledekan itu terhenti karna Saeron datang.

~•~

Kemarin itu baru prolognya yang "Berawal" jadi jangan salah faham dulu. Slow up ya…

RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang