"Aku benar benar iri, dikalahkan Rose" keluh Yunghyeong di studio rekaman malam ini. June akan comebak. Dan beberapa anggota Ikon ikut menemani June di studio rekaman.
"Iri?" tanya June mengalihkan pandangannya dari ponsel yang menampakan wajah Rose yang sedang menyanyi dengan gitarnya.
"Yunghyeong hyung iri, karna subsribernya lebih sedikit dadi Rose noona" celetuk Raesung yang malam itu juga ikut bersama Ikon. "Tapi hyung, kenapa semua orang menyebutnya Park Chayeong?"
"Kau memang tidak tahu atau memang pura pura tidak tahu?" balas June pada Raesung.
"Apa? Aku tidak tahu apa apa, aku baru melihat videonya bersamamu hari ini. Aku melihat kolom komentarnya dan itu membuatku bingung. Kenapa semua orang menyebutnya Park Chayeong"
"Cari tahu saja sendiri, sekarang banyak orang yang membicarakan" balas Yunghyeong.
"Jadi kau tahu hyung? Aku sangat sibuk sampai beberapa hari tidak melihat berita apapun" keluh Raesung kemudian meraih ponselnya sendiri.
Ponsel June berdering kemudian. "Ada apa?" ucap June setelah menggeser tombol hijau di layar ponselnya, yang tertulis Rose.
"Aku ditawari debut, bagaimana ini?' tanya Rose setelah June mengagkat panggilannya.
"Kau ingin debut?"
"Anniyo"
"Kenapa?"
"Karna aku nyaman seperti ini. Aku heran kenapa mereka langsung menawariku debut, padahal penggemarku belum ada jutaan."
"Berapa sekarang?"
"Entahlah, terakhir kali aku melihatnya, 680 ribu. Cepat kan? Astaga, padahal aku baru melakukannya 10 hari."
"Ada yang mengingatmu soal-"
"Ya, beberapa dari mereka tidak menyalahkanku"
"Dari suaramu kau terdengar baik baik saja. Bagaimana rumahmu?"
"Masih bagus, kalau aku memperbaikinya. Kau tahukan, tidak ada orang yang mau membeli rumah bekas kebakaran begini"
"Baiklah"
"Dimana sekarang?"
"Studio, kenapa? "
"Jangan membenci atau menyalahkan Saeron, dia sama seperti ku"
"Mwo? Kenapa tiba tiba? Lagipula apanya yang sama, kau berbeda dengannya."
"Dia sama sama disalahkan. Sekarang sedang mencari pelarian"
"Kenapa kau mengatakannya padaku?"
"Agar kau tidak membuatnya terluka. Dia masih mencintaimu, jangan mendekatinya lagi. Jinkyung temanmu yang pernah kita temui waktu itu sedang mendekatinya"
"Bagaimana kau tahu?"
"Aku selalu tahu. Sudah ya, bye!"
"Augh! Ya! Menyebalkan" gerutu June melempar asal ponselnya ke sofa. Raesung masih sibuk dengan artikel artikel yang ditemukannya dan teman temannya masih sibuk dengan game diponsel mereka. Bobby dan Chanwoo sedang bertanding.
"Siapa?" tanya Jinhwan melihat wajah kesal dan gelisah June. "Rose? Noonaku bilang dia berhenti dari Platte. Kau yang membuat suratnya"
"Hm"
"Kau sekarang dekat dengannya?"
"Hm"
"Kau menyukainya?" tanya Jinhwan membuat June langsung menatapnya.
"Entahlah" jawab June pelan. June bahkan ragu kalau ia menyukai Rose. Seiring berjalannya waktu, Rose semakin terlihat seperti wanita baginya.
Dan sepertinya, June memang menyukai gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain
FanfictionSatu hari yang mengubah segalanya. Dia, si gadis pelayan, yang meninggalkan sejuta kemewahan hanya karna satu alasan. Pria itu adalah alasannya menyukai hujan, "ada masanya kau tidak akan menyukai hujan lagi" pria itu mengatakan hal yang tak terduga...