Sepulang dari rumah abu, Sehun langsung menghubungi anak buahnya. Sehun mengatakan kalau ia tidak akan datang ke kantor, karna harus bertemu dengan Nana.
Ooh Sehun atau Sehun, adalah ketua tim Unit kejahatan dan kekerasan, kepolisian Seoul. Sehun berteman dengan seorang aktor, yaitu Park Chanyeol.
Chanyeol pernah menyelamatkan hidupnya, dan Sehun merasa berhutang budi pada Chanyeol. Pada saat kematian Chanyeol yang di duga kecelakaan maut tunggal, Sehun turun tangan menangani kasus ini. Sampai pihak keluarga Chanyeol, mengikhlaskan dan meminta Sehun serta timnya, menghentikan penyelidikan, penyebab Chanyeol kecelakaan.
Namun, siapa yang bisa menahan Sehun? Walaupun kasus itu di berhentikan, Sehun tetap bersikeras mencari tahu, apa penyebab kecelakaan maut Chanyeol. Ditengah kasus yang terus berdatangan setiap harinya, Sehun selalu menyempatkan dirinya mencari kasus itu-setelah menyelesaikan kasus yang aktif tentunya. Anggota timnya juga beberapa kali membantu Sehun, kalau memang diperlukan. Mereka tahu kalau Sehun sangat berhutang budi pada Chanyeol.
Kembali lagi pada Sehun yang kini sudah berhadapan dengan Nana mantan mamber after school yang katanya akan melangsungkan pernikahan dengan seorang aktor Jang Ki Yong, beberapa bulan lagi.
"Masih ingat aku, nona?" Sehun membuka sesi pembicaraan mereka. "Aku Sehun kalau kau tidak ingat. Kita pernah satu kampus, kau pernah menjadi seniorku" lanjutnya, tapi Nana masih bingung.
Nana tidak tau kenapa Sehun sangat ingin menemuinya. Nana baru selesai syuting, dan Sehun menelpon, mengatakan kalau ada hal penting yang ingin dibicarakan. Hal penting menyangkut karir dan harga dirinya. Nana pikir Sehun sedang mengancam Nana, dan awalnya Nana tidak ingin datang, tapi begitu Sehun datang ke lokasi syutingnya, dan menunjukan kartu identisas kepolisiannya, mau tidak mau Nana harus ikut dengan Sehun.
"Sehun?"
"Hm... Chanyeol, kalau kau masih ingat. Aku temannya Chanyeol" balas Sehun membuat Nana gugup.
"Bukankah Chanyeol sudah...mati? Apa hubungannya denganku?"
"Tenang saja. Kasusnya sudah di tutup, tidak perlu khawatir, aku tidak akan menangkapmu"
"Kenapa aku harus ditangkap? Aku tidak ada hubungannya dengan kematian Chanyeol"
"Oh ya?" Sehun tertawa renyah sedangkan Nana kebingungan disana. "Bagaimana dengan ini?"
Sial, apa ini?! Bagimana bisa berkas ini masih ada?!
"Kau terkejut noona?" komentar Sehun melihat reaksi Nana setelah gadis itu melihat laporan kesehatannya beberapa tahun lalu.
"Apa hubungan, berkas ini dengan Chanyeol?" tanya Nana, kali ini nada bicaranya terdengar kesal.
"Anak yang pernah kau gugurkan, itu anak Chanyeol, bukan? Bagimana ceritanya? Aku ingin dengar"
"Katakan saja apa tujuanmu mencari berkas ini? Dan apa hubungannya dengan kematian Chanyeol."
"Kau pikir aku bodoh? Noona, kau hamil anak Chanyeol, lalu menguggurkannya tanpa sepengetahuan Chanyeol. Chanyeol marah, padamu kan? Lalu dia bunuh diri" ucap Chanyeol sinis.
"Lalu, kau pkir aku yang membuatnya mati? Chanyeol mati kecelakaan kalau kau lupa."
"Haha... kenapa kau sangat serius? Aku disini tidak menyalahkanmu, noona. Aku hanya ingin penjelasanmu saja. Tentang kehamilanmu, mungkin"
"Kau sangat ingin tahu, hm?" sinis Nana tersenyum miring meremehkan Sehun. "Ya. Aku hamil anak Chanyeol waktu itu. Lalu aku menguggurkan nya tanpa sepengetahuan Chanyeol." ucap Nana. Nana kesal dan mau tidak mau mengatakan pada pria di depannya itu.
"Dan kelanjutannya, Chanyeol tahu aku menguggurkan anaknya. Dia marah, tapi dia tidak bisa menyalahkan semuanya padaku. Dia marah pada dirinya sendiri. Saat itu, Chanyeol masih berkencan dengan kekasihnya, yang aku tidak tau siapa dia. Seperti artis yang baru akan debut. Atau entahlah. Lalu setelah itu, aku tidak berhubungan lagi dengan Chanyeol. Chanyeol terlalu marah pada dirinya sendiri, Sungjae oppa-temannya-pernah mengatakan kalau Chanyeol beberapa kali pergi ke psikiater"
"Psikiater?"
"Ya, Sungjae, pernah mengatakan itu padaku" balas Nana, lagi. "Apa kau puas dengan jawabannya? Aku boleh pergi?"
Siang itu berakhir begitu saja, Nana kembali dengan aktifitasnya dan Sehun dengan pikiran pikirannya. Jadi kasusnya memang baru sampai disini?

KAMU SEDANG MEMBACA
Rain
أدب الهواةSatu hari yang mengubah segalanya. Dia, si gadis pelayan, yang meninggalkan sejuta kemewahan hanya karna satu alasan. Pria itu adalah alasannya menyukai hujan, "ada masanya kau tidak akan menyukai hujan lagi" pria itu mengatakan hal yang tak terduga...