Chap 7

551 127 38
                                    

Pagi ini Taeyeon secara mendadak mendapat telepon dari pihak perusahaan yang menyuruh dirinya datang segara ke kantor pusat. Padahal setahu Taeyeon jadwal kerjanya hari ini itu jam 9 dan langsung berangkat ke dorm bukannya datang ke kantor.

Apalagi sekarang masih jam setengah 7 lebih 15 menit. Lalu pihak perusahaan hanya memberikannya waktu setengah 15 menit untuk bersiap-siap diri. Jadi intinya jam 7 tepat dia sudah harus sampai di kantor.

Otomatis Taeyeon langsung gelagapan dan ribet sendiri. Secara dia belum mandi, belum nanti dandan dan belum sarapan dan belum lagi waktu perjalanan. Apa cukup 15 menit untuk itu semua?. Pokoknya pagi ini Taeyeon serba grasah grusuh, tidak tenang.

Waktu tinggal 8 menit lagi, Taeyeon sudah tidak peduli dengan yang namanya sarapan dan juga tidak peduli penampilannya saat ini yang jelas dia harus sampai tepat waktu bagaimanapun caranya. Dengan kakinya yang pendek, ia melangkah cepat keluar dari tempat tinggalnya lalu sekuat tenaga berlarian ke jalan raya agar lebih mudah menemukan taxi.

Begitu sampai di pinggiran jalan raya dengan nafas yang tersengal-sengal, Taeyeon mencoba memanggil taxi kosong yang melewatinya. Setelah mendapatkan taxi, Taeyeon langsung masuk dan meminta bapak supirnya untuk menancapkan gas sekencang-kencangnya dan diarahkan lewat jalan pintas.

Pukul 7 lebih 3 menit, Taeyeon tiba di depan kantornya tersebut. Dia langsung membuka pintu dan turun, soalnya dirinya sudah telat 3 menit. Saat sudah sampai depan pintu dan tinggal menTAP kartu karyawannya, tiba-tiba terdengar suara berat khas bapak-bapak yang memanggilnya dengan nada marah.

"Nona!! anda belum bayar ongkos taxi!!"

Detik itu juga Taeyeon menolehkan kepala dan mendapati pak supir taxi yang menatapnya tajam. Taeyeon pun membungkuk meminta maaf, "Astaga! maafkan saya ahjussi. Saya terburu-buru sekali, sampai lupa. Maaf ya, berapa ongkosnya?"

"6000 won!" jawab pak supir dingin.

Seketika mata Taeyeon membulat sempurna diikuti raut wajah yang berubah drastis persis orang ketakutan. Responnya ini bukan karena biaya ongkos taxi yang mahal, melainkan hal genting lainnya yang terjadi ketika ia buka tas selempangnya dan tidak menemukan benda kotak biru yang senantiasa ia bawa pergi alias dompet.

Tamatlah riwayatmu Kim Taeyeon! -batin Taeyeon yang merasa sial hari ini.

Paginya sungguh sial sekali, datang terlambat ditambah dompet ketinggalan, penampilan yang acak-acakan mirip seperti gelandangan. Ditambah tidak ada satu karyawanpun yang keluar dari dalam atau baru datang sehingga tidak ada yang bisa memberinya bantuan. Benar-benar kacau.

"Nona! kenapa diam saja?! cepat bayar ongkos taxinya! saya ini harus tarik penumpang lagi" bentak ahjussi taxi yang membuat Taeyeon menelan ludah karena takut.

"Mm... be-begini d-dompet saya ke--"

"Halah! alasan seperti itu sudah tidak mempan bagi saya! bilang saja anda tidak punya uang untuk membayar, iyakan?!"

"Tidak tidak ahjussi, saya punya uang dan saya sungguh ingin bayar, hanya saja dompet saya ketinggalan di rumah.." ucap Taeyeon yang bersungguh-sungguh.

"Saya tidak ingin mendengar alasan apapun! lebih baik kita ke kantor polisi saja, jika anda tetap tidak membayar saya sekarang!"

"K-ka.. kantor polisi?" Taeyeon terbelalak kaget tidak menyangka kesialannya ini bisa berdampak sampai pihak berwajib.

"Iya kantor polisi! penipu seperti anda ini, harus diproses disana!"

"Ahjusssi! saya ini bukan penipu!"

"Tidak perlu menyangkalnya, lagipula mana ada penipu yang berteriak dirinya penipu secara terang-terangan?!!"

"Oke begini saja, ahjussi punya putri tidak?"

Stylist Noona ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang