Chap 3

632 117 19
                                    

Selepas kepergian wanita bernama Kim Taeyeon, kini dalam satu ruang menyisakan dua pria yang saling bertatap muka membahas project drama perdana. Sehun yang didapuk menjadi pemeran utama mengatakan dengan tegas jika dia menolak drama tersebut. Sontak penolakan sepihak itu mengundang reaksi tak terduga. Padahal drama ini mendapat predeksi  akan menjadi BOOM, karena lawan mainnya seorang aktris ternama yang telah berkecumuh dalam dunia akting selama 7 tahun lebih dan drama yang ia bintangi selalu mencetak rating tinggi. Tentu saja pikir sang CEO bila Sehun menerima project drama ini secara otomatis akan menguntungkan perusahaan. Tapi pemikirannya dengan anak didik satunya ini tidak sejalan.

"Alasannya apa? Bahkan kau sudah menerima naskahnya dan telah membacanya!" omel sang CEO.

"Aku tidak suka pemeran wanitanya"

"Apa! Astaga, Oh Sehun! memangnya kurang apa dia?"

"Dia wanita licik dan aku tidak suka"

"Tapi project drama ini akan memberi keuntungan untuk kita dan kau ini termasuk pria beruntung dapat menjadi lawan mainnya!"

"Aku tidak peduli tentang itu"

"Kau sendiri yang bilang ingin main drama, giliran dapat tawaran malah kau tolak karena lawan mainnya! Kau waras atau tidak?!"

"Karena aku waras, makanya aku menolak drama itu"

"Sudah cukup! aku tidak peduli, pokoknya kau tetap membintangi drama itu! Titik tak pakai koma!"

"Sajangnim!!"

"Selama ini aku bersabar menghadapi sikap egoismu! tapi maaf kali ini aku  tak bisa menahan kesabaran serta harus bertindak tegas!"

"Auuhh!" Sehun menghela frustasi.

"Keluarlah! aku sibuk!" atasannya mengusir tanpa melirik, pandangan beliau lurus nan tajam.

Tanpa pamit Sehun lekas melesat keluar tak lupa ia membanting keras pintu hingga Ceo berjengit kaget. Kemudian ia menaiki lift turun ke bagian lobby.

Sehun melangkah sepanjang koridor lobby selepas keluar dari lift. Dengan buru-buru serta raut muka yang tidak enak dipandang. Bahkan Sehun tidak menyadari Taeyeon yang tengah menunggu serta menatapnya saat ini.

"S-sehun-ssi!" panggil Taeyeon tapi nampaknya Sehun tidak mendengar suaranya, buktinya pria itu jalan terus hingga mencapai pintu keluar. Tahu jika dirinya baru saja ditinggal, Taeyeon bergegas mengejar.

Begitu Taeyeon keluar, pas sekali Sehun baru menekan tombol remote mobilnya. Taeyeon pun lari secepat mungkin sebelum badan Sehun sepenuhnya masuk mobil. Tepat disisi yang berlawanan, Taeyeon main buka pintu lalu mendudukan diri pada jok penumpang serta memasang seatbelt.

Pupil Sehun membesar seketika lihat Taeyeon sudah duduk dengan nafas tersengal-sengal dalam mobilnya. Rasanya tingkat emosi semakin memuncak. Jika saja dia tidak ingat kata atasan yang menyuruh stylist baru ikut ke dorm pasti amarahnya sudah mencuat keluar sekarang.

Tanpa mengeluarkan sepatah kata, Sehun menstater mobilnya lalu melaju meninggalkan area parkir gedung. Sepanjang perjalanan tak ada diantara mereka berdua yang berniat membuka percakapan. Hening macam kuburan. Dan jujur Taeyeon tidak menyukai suasana semacam ini tapi ia mencoba memahami perasaan Sehun yang tampaknya tidak bagus.

Sampailah mobil Sehun di parkiran basement gedung apartment mewah yang salah satu ruangannya  digunakan sebagai dorm, SHB5.

Taeyeon mengikuti langkah lebar Sehun sampai tibalah mereka berdua di depan dorm pria tampan idaman kaum hawa. Jantung milik Taeyeon berdegup kencang, seiring Sehun mengetik password. Ia gelisah serta gugup secara bersamaan sebab dapat bertemu idolanya dari jarak yang dekat. Ternyata Taeyeon ini mengidolakan salah satu member SHB5, tapi yang jelas bukan Sehun yang mana sekarang telah tidak ia sukai.

Stylist Noona ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang