Budayakan vote dan komen ketika membaca cerita
-----
"You're my sunshine.."
-----
Sania menatap kosong pemandangan di depan mata. Tidak ada orang lain disana selain Sania yang tidak peduli dengan suara bantingan dan teriakan di ruangan lain yang sudah terdengar cukup lama.
Berkedip sekali, Sania beranjak dari duduk. Menuju ke arah pintu dan mendesah pasrah ketika tahu bahwa pintu itu tidak akan terbuka. Sania terkunci di dalam. Damian mengunci Sania di kamarnya sendiri.
"Siapa-pun. Tolong buka pintu ini."
Suara Sania serak. Sudah berkali-kali Sania memohon untuk dikeluarkan dan sama sekali tidak membuahkan hasil.
Samar-samar makian untuk Damian tertangkap telinga Sania. Dia tidak menyangka bahwa seperti ini dirinya harus tertangkap. Dalam hati Sania mengutuk diri atas apa yang terjadi beberapa waktu yang lalu.
"Jadi ini yang dia berikan untuk menahanmu?"
Suara bantingan pintu sudah berhasil mengejutkan Sania dan kini suara perempuan yang sangat dia benci tertangkap telinganya.
"Apa yang kamu lakukan disini, Bianca!"
Amarah Damian sama sekali tidak mengusik tatapan kebencian yang diberikan Bianca pada Sania. Dengan cepat Damian berpakaian, berniat segera membawa Bianca keluar dari ruangan ini. Tapi ketika Damian sibuk tanpa bisa dicegah Bianca sudah lebih dulu melompat ke arah Sania dan memberikan tamparan serta cakaran pada kulit Sania yang terbuka.
"Beraninya!"
Damian bergerak panik, merengkuh pinggang Bianca dari belakang dan menarik wanita itu menjauh hingga mengabaikan tatapan sendu karena menahan perih.
Setelah berhasil menenangkan diri Sania menatap pantulan dirinya di cermin. Ada luka memanjang sepanjang lengannya yang tampak cukup mengerikan karena cakaran Bianca cukup dalam disana. Mendesah lelah Sania bergegas mengenakan pakaian dan berniat menyusul Damian yang sudah keluar dengan membawa Bianca dalam rengkuhannya.
Begitu mencapai pintu Sania tidak mendapati siapapun disana. Menahan rasa penasaran, Sania beranjak mencari keberadaan dua orang tersebut. Samar Sania bisa mendengar suara Damian berteriak marah ke arah Bianca yang balas berteriak.
"Perbuatanmu sudah keterlaluan, Bianca."
"Lalu kamu ingin aku diam saja membiarkan kalian melakukan sesuatu yang salah?"
Kening Sania berkerut melihat Damian tampak kesulitan menenangkan Bianca yang seolah siap mengamuk kapan saja.
"Bukan menjadi urusanmu atas apa yang terjadi disini, Bianca!"
"Bukan urusanku? Wanita itu berusaha merugikanmu, Damian! Dan apa yang sekarang dilakukan putrinya? Dia menggodamu dengan tubuhnya untuk mendapatkan kekayaanmu."
Tuduhan kejam itu sontak membuat Sania nyaris melompat ke tengah perdebatan kedua orang itu kalau saja kalimat terakhir Bianca tidak membuat Sania tercengang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damian's Love
RomanceBudayakan follow sebelum membaca. Cerita kolaborasi, cerita awal oleh akun @pussy_berry a.k.a @fana_merah_jambu a.k.a @eleutheria_mo (doi suka ganti-ganti nama akun) yang akan diselesaikan di akun ini. Cerita ini tidak plagiat, mencuri, meniru, meni...