💍Damian's Love | Part 12

3.4K 269 7
                                    

Budayakan vote dan komen ketika membaca cerita

-----

"Lakukan apapun, asal jangan mendiamkan aku."

-----

Seorang pria berjengit ketika sebuah laporan terlempar mengenai bahu kirinya. Pria malang itu tengah menyerahkan laporan mingguan yang biasa ia kerjakan untuk diberikan kepada atasan dan dievaluasi.

"Laporan macam apa itu?"

Pria yang menyandang sebagai orang nomor satu di perusahaan tempat ia bekerja tengah memandang penuh amarah ke arah pria malang dan hamparan kertas laporan yang tercecer di lantai.

"Bagaimana bisa ada selisih yang begitu jauh dari minggu lalu? Saya mau kamu periksa ulang laporan itu dan segera diserahkan siang ini."

Dengan wajah pucat, pria itu mengangguk mengerti dan memunguti kertas di sekitar kakinya kemudian berbalik pergi sebelum amarah atasannya semakin besar.

"Wah, ada apa ini?"

Seorang pria bersetelan formal melangkah ke dalam ruangan ketika berpapasan dengan pria malang tadi di depan pintu.

"Ada apa, Dean?"

Orang yang dipanggil Dean tersenyum sebelum dengan santai mendekati sofa dan duduk dengan manis disana.

"Ada apa, Damian?"

Dean memperhatikan penampilan Damian yang tampak suram dan kusut. Damian masih tampan tentu saja, hanya saja tidak ada senyum, kantung mata yang mulai terlihat semakin jelas, bahkan pria itu tampaknya tidak sempat bercukur.

"Kau tahu, semua karyawanmu mempertanyakan sikapmu beberapa hari ini. Mereka bertanya-tanya kenapa atasan yang selalu tampil sempurna belakangan ini terlihat seperti seorang pria yang tidak pernah diurus."

Dean tertawa mendengar kalimatnya sendiri. Sedangkan Damian di bangkunya mengusap wajah frustasi. Bukan tanpa alasan suasana hatinya belakangan ini sedang buruk. Hubungan Damian dan Sania sedang tidak baik, gadis itu sampai hari ini masih menjaga jarak dari Damian. Semalam saja, Damian terpaksa harus mengunci diri di ruang kerja agar bisa membuat Sania mau makan.

Damian tahu ia tidak bisa memaksakan kehendak begitu saja pada Sania karena usia gadis itu yang memang masih cukup muda meski sudah bisa dikatakan dewasa. Tetapi Damian benar-benar sudah berada pada batas kesabarannya, tiga hari gadis itu memilih mengunci diri di kamar bila mengetahui keberadaan Damian di rumah.

"Bagus, setelah tadi menjadi beruang tua pemarah. Sekarang kau berubah menjadi pria tua merana."

Dean berusaha menarik perhatian Damian yang kini sibuk dengan pikirannya sendiri. Sedikit banyak Dean tahu masalah yang di hadapi sahabatnya ini karena ia mengenal Damian bukan sehari atau dua hari.

"Lalu, apa yang sudah kamu dapatkan?"

Damian bertanya sambil bangkit mendekati Dean yang sibuk mengeluarkan sebuah map dari balik jas.

"Kamu benar tentang mereka berdua yang menjalin hubungan. Tetapi aku berhasil menemukan yang lebih menarik lagi, ternyata wanita itu memang harus segera kamu singkirkan, atau kamu akan menderita kerugian yang luar biasa besar, Damian."

Damian menerima map dan segera mengeluarkan kertas berisi laporan yang tertulis disana. Dahinya berkerut membaca berbagai informasi yang sudah ia duga namun masih berhasil membuatnya merasa terkejut.

"Dia tidak bergerak sendiri, Damian."

"Aku tahu."

"Lalu apa yang akan kamu lakukan?"

Damian's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang