💍Damian's Love | Part 17

2.6K 272 33
                                    

Budayakan vote dan komen ketika membaca cerita
.
.
Hei kalian yang di part-part sebelumnya belum vote dan komen!
Ayo disegerakan!
Kalau tidak mau cerita ini 'mandeg' pas lagi anget-angetnya!

Terima kasih untuk yang setia menanti dan mengingatkan update 😚😚

-----

"Tidak ada yang lebih gila dari melepaskanmu. Maaf, aku egois."

-----

"Kamu harus makan, Sania."

Entah sudah berapa kali Damian mengulang kalimat itu sampai terasa hambar ditelinganya sendiri.

"Sania!"

Damian hampir mengerang kesal karena Sania sama sekali tidak mengindahkan perkataannya dan terus saja memalingkan wajah. Bahkan gadis itu kini juga pura-pura tertidur.

"Baiklah. Kita bicara. Apa yang kamu inginkan, Sania?"

Mendengar Damian mulai menanyai pendapatnya membuat Sania perlahan membuka mata. Tatapan Sania memindai penampilan Damian hari ini dan pria itu masih tampak tampan meski ada bayang samar di rahang pria itu tanda belum bercukur.

"Lepaskan."

Satu kata dan Damian langsung saja membanting piring beserta isinya ke atas nakas dan berhasil membuat Sania terkejut.

Sudah hari kedua sejak terakhir Sania mengancam pergi dan sampai hari ini Damian masih setia mengurung gadis itu. Mengikatnya di atas ranjang tidak berniat melepaskan meski berkali-kali Sania berusaha melepaskan diri.

"Aku bukan tahanan. Lepaskan."

Sania menantang Damian. Entah kenapa perasaannya sangat marah mengetahui Damian tega mengikat salah satu tangannya dengan borgol di kepala ranjang. Sebuah tindakan yang tidak terpirkirkan oleh Sania dapat dilakukan seorang Damian.

"Tidak. Apapun selain melepaskanmu dari tempat ini."

"Demi Tuhan, Damian! Aku hanya tidak ingin terikat." Sania mengerang kesal tidak bisa mengerti kenapa Damian begitu takut bila dia pergi.

"Aku tidak ingin terlihat seperti pelaku hubungan seks menyimpang!"

Kening Damian berkerut mendengar kalimat Sania. Senyum tiba-tiba tercetak dibibirnya sebelum kembali bicara.

"Jadi kita akan melakukan itu?"

"Dasar mesum! Apa yang kamu pikirkan?"

Sania bergidik ketika Damian melangkah mendekat. Tanpa perisapan tubuh Sania begeser ke samping dan jatuh terbaring dari posisi duduk. Bersiap bangkit dengan satu tangan masih terborgol di kepala ranjang tapi tertahan ketika salah satu lengan Damian melingakar di pinggang Sania.

Sania diam, terlalu terkejut dengan perubahan suasana hati Damian yang tiba-tiba. Apalagi sekarang rengkuhan lengan pria itu mengencang hingga tubuh Sania bergeser semakin merapat.

"Apa yang kamu lakukan!"

Damian mengencangkan rengkuhannya. Kepala pria itu menyuruk ceruk leher Sania dan memaksa Sania menahan desahan karena rasa panas yang tiba-tiba terasa membakar disana.

Damian's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang