3. Chat

19 5 0
                                    

  -jika kamu mempunyai rasa yang tidak bisa kamu utarakan, maka selatankan saja hehe-

~••~

"Haha, seriusan? sumpah ngakak banget lo gin" jawab lawan bicaranya di sebrang sana yang tak lain adalah felly yang masih sibuk terkekeh geli menertawakan kelakuan regina siang tadi.

Malam ini, regina memutuskan menelpon sahabatnya felly untuk bercerita kekonyolan yang dialaminya sepulang sekolah tadi. Mengira bagas sebagai pengemis adalah hal yang paling memalukan yang pernah terjadi selama 17 tahun regina bernafas di dunia ini. Regina bahkan tak bisa memprediksi apa yang akan regina lakukan ketika berhadapan kembali dengan sosok bagas saat di sekolah.

Mendengar lawan bicaranya malah semakin tertawa geli, membuat regina refleks memutar bola matanya jengah sekaligus kesal. Ia sudah mengira, memilih bercerita kepada felly tentu bukan pilihan yang benar, wanita itu pasti akan terus mengejek dan menertawakannya seperti halnya sekarang. Namun sangat disayangkan tak ada lagi teman yang bisa diajak curhat seperti felly, lebih tepatnya regina tidak punya, karena hanya felly lah teman terdekat yang selalu ada untuk regina.

"Lo rese fell, malah ngetawain gue"

 Suara diseberang sana tampak sedang meredam suara kekehannya sebelum akhirnya bicara kembali " abisnya itu malu-maluin banget buahahaha, gue ga bisa berhenti ngakak. Terus terus terus gimana udahnya?"

" Ya ga gimana gimana. udah itu gue malu, rasa rasanya udah gapunya muka lagi nih gue kalo sampe ketemu dia" jawaban regina sontak membuat felly tertawa lebih keras. Regina membiarkan saja, sampai felly puas menertawakannya dan lelah Hingga akhirnya berhenti tertawa.

"Anjir banget sih itu, ngakak ga ketulungan. Secara gitukan selama hampir tiga tahun, dia ga pernah tau keberadaan lo di sekolah, natap lo sedikit pun ga pernah kan, ngobrol apa lagi. lah ini sekalinya ditatap, sekalinya diajak ngobrol, eh malah dinotice karena kelakuan konyol lo itu wkwk. lo mah ada ada aja sih, mana ada coba pengemis se-ganteng bagas, yang ada tiap cewe modusin dia terus dengan cara ngasihin uang sama dia, sama kaya lo" felly tertawa tak berhenti, menandakan betapa memalukannya regina, berbuat sekonyol itu.

"Ya kan gue gatau itu pengemis sebenernya  bagas, itu murni gue kasian aja. gue ga tau kan dia lagi syuting. lagian, apaan gue ganiat modusin sama sekali, ya kalo gue tau itu dia, ya gue kabur lah, ga akan mungkin gue deketin"timpal regina sarkas

  "hmm, paham paham. secara gitu kan lo ketemu di sekolah aja suka ngumpet ngumpetan tiap kali liat dia. gue bersyukur sih, ahirnya doa gue selama ini dijawab Allah, ya walopun momennya bikin lo malu, tapi ya seengganya ada satu momen yang bikin bagas ngenalin lo gitu ka, dan lo juga bisa ngobrol dikitlah ya sama dia. bosen gue liat lo yang udah totalitas kucing-kucingan buat liat dia doang, tapi ga pernah kena notice" jawab felly.

Regina baru sadar, momen memalukannya tadi cukup mampu membuat bagas menatapnya, mengobrol bersamanya walaupun sebentar, kapan lagi coba?tidak ada waktu yang membuat regina akan berani bertatapan seperti tadi, dan tidak ada kesempatan untuk bagas mampu mengenalnya yang tak terlihat ini. intinya, dalam setiap cobaan pasti ada hikmah bukan, mungkin inilah hikmah bagi regina, bagas mengenalnya, mengetahui namanya.

  "De chargeran abang lo simpen dimana?"teriak kakaknya cakra, memutuskan pembicaraan regina dan felly. Regina melirik kakaknya cakra yang saat ini tengah menggeledah nakas miliknya.

Selebrasi HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang