selalu diam diatas rasa sakit, kamu yang terlalu bodoh atau orang lain yang buta dengan kesakitanmu?
****
Udara segar dan dingin menyambut regina di pagi yang cerah ini. Matahari nampaknya masih malu malu bersembunyi dibalik awan di langit. Regina kembali menjalankan rutinasnya sebagai pelajar yang harus berangkat menimba ilmu ke sekolah.Hari ini regina berangkat diantar oleh supir pribadi rumahnya. Kakaknya cakra semalam sudah pergi memulai tugas di jakarta. Karena itulah, terpaksa rutinitas antar jemput kembali dialihkan kepada mang darman supir di rumah ini.
Seseorang yang regina tunggu kehadirannya, seperti takan lagi menginjakan kaki berkunjung ke rumah ini. Tugasnya sudah selesai, kaki regina sudah sembuh dari cederanya dan itu membuatnya terlepas dari bebannya menjaga dan mengantar jemput regina. Itulah anggapan regina yang entah kenapa membuat perasaannya tak karuan.
Semenjak kejadian dirinya pergi bersama dio tiga hari lalu, semenjak itulah regina merasa jarak diantara dia dan bagas kembali tercipta seperti dulu. Lagian apa yang perlu regina harapkan dari kedekatan mereka beberapa hari lalu itu? tentu saja mengharapkan dirinya diakui sebagai teman bagas adalah sebuah angan angan belaka. Faktanya dirinya bukan lah orang yang setara dengan deretan teman teman bagas lain yang populer dan pandai bergaul.
Rasanya tak lazim juga orang se-sempurna bagas mau berteman dengan dirinya yang kaku dan kuno itu. Regina harus sadar diri mulai dari sekarang. Ingat bagas memang baik kepada semua orang! Karena itulah regina tidak seharusnya kegeeran dengan kebaikan bagas beberapa hari lalu.
Ada satu pertanyaan yang selalu menghantui hari hari regina, perihal kedatangan bagas hari itu. Tidak ada janji, tidak ada pembicaraan sebelumnya. Mengapa bagas tiba tiba datang kerumahnya dengan alibi menjemput?jika itu sesuatu yang penting, tentu bagas akan menemuinya kembali setelah hari itu. Tapi, melihat bagas yang acuh tak acuh ketika mereka tak sengaja bertemu pandang, membuat regina menarik kesimpulan bahwa hal yang membuat bagas kerumahnya saat itu tidak terlalu penting baginya. Namun mengapa hal itu terus saja membuat sisi penasaran dalam diri regina selalu muncul?ingin menanyakannya secara langsung, sayang dirinya tak seberani itu untuk memulai percakapan dengan si casanova sekolah.
Hari ini jadwal kegiatan belajar mengajar di sekolah regina terpaksa dipulangkan lebih cepat, mengingat sekolah regina yang merupakan tuan rumah, akan bertanding pada kejuaraan basket tahunan tingkat sma melawan sma taruna bangsa. Para murid diwajibkan untuk menonton dan mendukung sekolah mereka, sehingga mereka tidak diperbolehkan untuk pulang lebih dulu.
Regina menarik felly memasuki tribun penonton, memilih duduk dideretan kursi keempat teratas yang sempat membuat felly mendelik tak suka karena dianggap terlalu jauh. Suara teriakan para gadis, ditambah beberapa siswa yang membawa terompet pompa membuat suasana di tribun sangat ramai dan gaduh. Penonton yang memang didominasi dari sekolahnya, tak henti menyuarakan dukungan melalui yel yel atau teriakan nyaring para gadis.
"Kenapa milih duduk disini sih gin?ini udah mah berisik ga keliatan lagi. Lo milih bangku kenapa yang jauh jauh sih?" felly setengah berteriak, tangannya fokus menyumpal kedua telinga karena suara di sekeliling mereka yang kelewat geduh.
"Ga papa asikan disini, keliatan semua"regina membalas dengan cengiran kuda, membuat felly mendelikan mata tak suka. Posisi ini sering regina isi, tiap kali melihat pertandingan basket sekolahnya. Alasan utamanya adalah dirinya tidak ingin ketahuan sering memperhatikan bagas setiap kali bermain basket, padahal belum tentu hal itu disadari oleh bagas dan orang lain disekitarny. memang siapa regina ini yang perlu diperhatikan semua orang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Selebrasi Hati
Fiksi RemajaSebuah perjalanan takdir yang tak terduga yang menimpa keduanya. Siapa yang mampu menduga? Regina yang sejak dulu betah dengan perasaan diamnya, kini bak gayung bersambut sosok itu mendekatinya tanpa bisa ia cegah. Dan disini regina akan memberitahu...