This feelings never go out from this heart, I don’t know why but I fell happy when remember it.
****
Tanggal merah dikalender tentu sangat di idamkan dan ditunggu tunggu semua orang. yang sekolah bisa libur, yang kerja bisa sedikit merasa terbebas dari tugas menumpuk, yang punya tempat rekreasi bakal kebanjiran pengunjung, pokoknya hari libur selalu membawa kecerian untuk seluruh umat didunia.
Hari libur yang hanya sehari ini, akan regina manfaatkan dengan baik sekedar memanjakan diri dengan bermalas malasan tidur dikamarnya seharian, bayangan indah itu sudah menari nari diotaknya, membayangkannya saja sudah membuat regina ingin secepatnya menggulung diri dengan selimut tebalnya sekarang juga, sayangnya sahabat tersayangnya felly beberapa menit lalu telah menganggu tidur regina dengan dering telpon beberapa kali, felly mengatakan dia ingin ditemani regina lari pagi hari ini, awalnya regina menolak, namun setelah dipikir pikir regina juga malas lama-lama berada dikamar seharian, sesekali jalan jalan keluar bisa dicoba untuk menghilangkan penat.
Regina menatap dirinya dicermin kamar, menyisir ujung rambutnya yang sudah diikat tinggi, pagi itu regina memakai traning hitam panjang, dengan kaus biru laut sebagai atasan, diperlengkap dengan sneaker putih yang seminggu lalu dipesannya dari salah satu online shop.
Berjalan ringan keluar kamar sambil bersenandung, menuruni anak tangga satu persatu, diruang makan sudah ada papa, mama dan kakaknya cakra yang tengah sarapan pagi. Regina menarik kursi disamping sang papa, di depannya tampak cakra yang sedang tersenyum jahil, dan mamanya yang tengah memberikan nasi goreng kepiring regina.
"Tumbenan nih simales jam segini udah bangun, biasanya molor kaya kebo aja dikamar, udah wangi lagi, roman romannya mau pergi ni"timpal cakra, yang langsung membuat regina melempar sendok kearah kakaknya kesal.Cakra pun mengaduh karena lemparan regina tepat mengarah kedadanya.
"Kaya kebo salah, kaya cewe beneran salah, mati aja lo bang"perkataan spontan regina ini membuat mamanya menyikut tangannya aga keras, membuat regina mendelik tak terima.
"Hus, cewe kok ngomongnya kaya preman"mamanya nih yang bicara, sontak papanya tertawa kecil, sedangkan sang kaka tertawa lebar sambil memegang perut.
"Emang bukan cewe mah diamah, harusnya kan ade cakra cowo juga, makanya dia jadinya setengah setengah gitu wujudnya"timpal cakra mengejek, ucapan cakra ini mendapat satu jitakan keras dikening dari sang mama yang kini sudah duduk disamping kakaknya.
"Ngomong tuh suka gadisaring ya kamu, kamu aja sana yang hamil bikin ade laki laki"
Kini giliran regina yang tertawa keras "yakali mah dia mana bisa hamil, orang gaada yang mau ngehamilin ye"
Papa dan mama tertawa, sedangkan kakanya cakra memberungut kesal, dasar polisi lembek ledeknya dalam hati.ya begitulah suasana dirumahnya mengejek satu sama lain tentu bukan hal yang lazim di keluarganya, dan hal itulah yang membuat keluarganya selalu harmonis yang berjuta kali disyukuri regina.
"Kamu mau lari kemana?tumbenan biasanya paling males sama olahraga?"tanya mamanya dengan unsur ejekan diakhir pertanyaan
"Mau lari ketaman kota ma,sama felly"
"Nah gitu dong bagus, biar situ ga merah terus raportnya dipelajaran olahraga"itu mulut cakra yang berkoar, memang pada dasarnya pintar sekali kakaknya ini menghina, ucapannya itu begitu mulus terjun dari mulut cabenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selebrasi Hati
Подростковая литератураSebuah perjalanan takdir yang tak terduga yang menimpa keduanya. Siapa yang mampu menduga? Regina yang sejak dulu betah dengan perasaan diamnya, kini bak gayung bersambut sosok itu mendekatinya tanpa bisa ia cegah. Dan disini regina akan memberitahu...