"Ayo yang rajin nyapunya mbok-mbok" ramos tertawa sambil meledek ke arah lidya dan kawan-kawannya yang tengah dihukum membersihkan area depan tenda, sebagai akibat perbuatan mereka yang semena-mena kepada regina tadi siang.
"Itu neng lidya kenapa bibirnya dimonyong-monyongin kek ikan cucut gituu? Itu itu medusa alin, ngapain bengong kaya dugong gitu, ayo ayoo kerjaa"ramos yang notabenenya senang mengejek, tak henti-henti menertawakan mereka yang tengah dihukum oleh pa handoko akibat bagas yang melaporkan perbuatan mereka beberapa jam lalu. Hingga berakhirlah mereka disini, Menyapu dan membersihkan lapangan disaksikan seluruh peserta camping yang memang tengah diberi waktu istirahat, sebelum memulai kegiatan selanjutnya.
Lidya yang memang kesal dan merasa dipermalukan seperti ini lebih memilih diam tidak merespon ejekan ramos, begitupun teman-temannya yang lain yang memilih membisu. Sambil menghentakan sapu dan pengki yang dipegangnya, lidya bertekad untuk membalas semua orang yang membuat dirinya mengalami kejadian memalukan seperti ini.
Mereka akan mendapat balasan yang setimpal, pekik lidya dalam hati.lidya mengedarkan pandangan dan matanya menangkap sosok felly yang tengah menatapnya sambil tertawa mengejek, Sementara regina yang berdiri disebelahnya tampak diam membisu. Lidya pastikan mereka berdua yang memang dalang dari kejadian memalukan ini akan mendapatkan balasan setimpal darinya.
Oh, jangan lupakan juga, Agnes si ratu kecantikan sekolah pun akan menjadi target pembalasannya malam ini. Berani-beraninya dia mencari kesempatan dari jabatannya sebagai osis untuk berdekatan dengan bagas. Yah memang saat ini, agnes tengah berbicara berdua dengan bagas sambil memegang tumpukan kertas yang tidak diketahui isinya apa. Mereka tampak asik mengobrol, walaupun memang disekitar mereka banyak juga anggota osis yang tengah berbincang satu sama lain.
Lidya tersenyum picik, ketika otaknya menemukan sebuah ide untuk mengerjai ketiganya.
"Gue ada ide buat balas dendam ke mereka"
"Hah idenya apaan?" Merekapun tersenyum sinis ketika mendengar penuturan ide dari lidya.
"Gue setuju, kita lakuin malem ini"
~••~
"Ini kita ke kiri atau kekanan lid?" Tanya alin sambil mengedarkan lampu senternya ke arah ppertigaan yang harus mereka lalui salah satunya.
Malam ini agendanya adalah berjelajah. Tugas mereka adalah mencari dan memecahkan teka teki pada setiap pos yang akan mereka lalui. Kelompok yang tiba lebih dulu ketempat finish akan mendapatkan hadiah, begitupun sebaliknya. tim yang selesai paling akhir akan mendapat hukuman. Sebenarnya tugas jelajah mereka tidak sulit, karena mereka dibekali sebuah peta perjalanan dan klu yang harus mereka pecahkan disepanjang jalan agar mampu menemui pos pos selanjutnya. namun karena kondisi hutan yang terlalu rapat, persimpangan yang banyak dan tiap kelompok hanya dibekali satu senter, membuat penjelajahan ini terasa lebih sulit.
Felly dibuat jengah dengan kelakuan lidya yang memang bertugas membaca peta malah membuat mereka tersesat beberapa kali. Terkadang, mereka mendapati jalan yang salah dan buntu, hingga membuat mereka harus putar balik ke jalan sebelumnya. Felly sudah tidak berharap akan menang dalam penjelajahan kali ini, mengingat mereka sudah terlalu lama menghabiskan perjalanan di dalam hutan, tekadnya kini adalah kembali ke tempat perkemahan dengan cepat dan selamat.
Alin yang kebagian memegang senter pun, Malah menyinari jalanan untuk mereka lalui saja, sementara regina dan felly dibiarkan gelap-gelapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selebrasi Hati
Roman pour AdolescentsSebuah perjalanan takdir yang tak terduga yang menimpa keduanya. Siapa yang mampu menduga? Regina yang sejak dulu betah dengan perasaan diamnya, kini bak gayung bersambut sosok itu mendekatinya tanpa bisa ia cegah. Dan disini regina akan memberitahu...