Cinta Dalam Nostalgia [END]

Bagian 3

Januari 1997
Pagi buta pukul 05.30, adzan subuh sebentar lagi berkumandang. Sukardi tengah bersiap untuk menuju ke masjid, ia pun bergegas ke kamar mandi untuk mencuci muka nya.
"Ashtaghfuruwlohal 'adzim, ya Alloh...." (ucap Sukardi terkaget)
Di depan, dekat dengan pintu utama barak kompi A (kompi nya Sukardi) terlihat gadis yang sedari kemarin terlihat oleh nya tidur di lantai dekat cermin besar.
'Dia memang hantu, bayangannya tak dipantulkan oleh cermin' (pikir Sukardi)
"Dan, pagi2 udah melamun" (sapa Ramli)
Sontak Sukardi pun terkaget oleh sapaan Ramli karena tengah melamun.
"Liat apa dan?" (Tanya Rudi penasaran)
"Aku sedang meli..."(terpotong)
"Pagi dan!" (Sapa Zulfikar)
Sukardi adalah komandan kompi (danki) jadi sering di panggil dan dari pada Sukardi. Barak adalah gedung tempat tidur prajurit, isinya ada tempat tidur (kasur), lemari dan lain-lain, kaya asrama gitu guys :D....
"Pagi!" (Jawab Sukardi)
Sukardi pun tak melanjutkan obrolannya tadi dengan Rudi karena terpotong oleh Zulfikar.

Pukul 05.30
'Mengapa dia disini? Bagaimana aku mandi jika dia berkeluyuran di kamar mandi?' (Gerutu Sukardi)
Gadis itu kali ini berkeliaran di kamar mandi
"Heyyy Rudi perut kamu buncit, apa Romlah akan menyukai nya?" (Tanya gadis itu)
"Hamil berapa bulan pa? Hahaha"(ejek Agung pada Rudi)
"Nanti juga kecil ko"(balas Rudi)
DEG!
mata Sukardi beradu pandang dengan mata gadis itu, Sukardi pun lalu pergi meninggalkan kamar mandi dan dia mandi terakhir.

Jam makan siang
"Apakah kalian lapar atau kelaparan? Kenapa tidak ada sisa pun untuk aku makan, aku juga lapar" (keluh gadis itu)
Gadis itu berdiri di samping Sukardi.
"Kacang panjang nya kenapa ngga dimakan Di?" (Tanya Agung pada Rudi)
"Aku udah kenyang, lagian aku kurang suka kacang panjang" (jawab Rudi)
"Yeeee buat aku ya"(ucap Agung)
"Haaaa aku mau kacang panjang, aku lapar. Baiklah aku ke dapur saja" (ucap nya lalu pergi)
Makan siang pun telah selesai, karena penasaran Sukardi menuju ke dapur untuk mengamati gadis tersebut dan...
'Dia makan juga? Makan nasi pula?' (Bathin Sukardi)

Sukardi pun di buat bingung oleh gadis tersebut, dia tidur, dia makan, bayangannya tak di pantulkan oleh cermin.
Siapakah dia? Hantu jenis apakah dia?