Cinta Dalam Nostalgia [END]

bagian 8

Januari, 1999
'Kemana ya' (tanya Sukardi dalam hati nya)
Beberapa bulan ini Sukardi tak melihat gadis itu, seperti ada yang hilang namun tak tau apa yang telah ditemukan...

Hari ini adalah pelantikan Sukardi untuk pangkat Sersan dua...

Bug!
Sukardi terkaget karena ada seseorang yang melemparkan bunga pada nya
"Siapa yang melempar ini?" (Tanya Sukardi)
Namun tak ada yang merespon nya karena semua orang sibuk dengan keluarga masing2... tak ada surat atau apapun tapi mawar itu masih segar berwarna putih.

Keesokan hari nya...
...Sukardi ternyata aku bisa menulis, kenapa kamu menghindari aku terus? Kamu sudah bencikah sama aku...
Sukardi menerima sebuah surat kecil yang terselip di bawah bantal tidur nya
'Mungkinkah gadis itu' (bathin Sukardi)

'Apakah benar bahwa dia hanya ilusi ku saja? Apakah sekarang ilusi itu telah hilang? Apakah aku sudah sembuh? Tapi mengapa dadaku sesak jika mengingatnya?' (Runtuk pertanyaan dalam bathin Sukardi)
Sejujurnya Sukardi merasa senang dengan kehadiran gadis itu, ada yang menemani nya, mengisi hari2nya...

"Dan ayo malam ini kita jalan2 keluar sebelum kita dipindah-tugaskan kesatuan baru" (ajak Rudi)
"Ayo aku setuju"(jawab Sukardi)
Malam ini mereka berencana pergi ke Alun2 kota Malang untuk menikmati waktu bersama...

Dijalan yang tidak terlalu padat, tampak sebuah mobil menabrak tiang listrik disamping jalanan..
"Tolong! Tolong!"
Mobil tersebut dikerumuni oleh banyak orang yang menolong
"Ayo kesana" (ajak Sukardi)
"Tolong pa, istri saya mau melahirkan" (pinta seorang laki2 yang telah berlumuran darah di wajah nya)
Tanpa berpikir panjang Sukardi langsung membopong ibu tersebut menuju rumah sakit terdekat...

Sampainya di UGD (dulu UGD sekarang jadi IGD) ibu hamil tersebut di baringkan di brangkar menuju poned
(Brangkar yaitu tempat tidur pasien yang ada roda nya untuk memudahkan pasien dipindahkan... poned yaitu bagian dari ugd tapi khusus untuk kasus yang berhubungan dengan kehamilan seperti kegawatan janin, keguguran dll)

Pada saat Sukardi mendorong brangkar, ibu hamil itu memegang tangan Sukardi
'....tunggu aku....' suara gadis itu tergiang kembali

Klek!
Pintu poned tertutup