Cinta Dalam Nostalgia [END]

bagian 20

"Dek, ayo nanti terlambat di kapal nya" (ajak Sukardi)
"Ayo mas, aku udah masukin semua yang bakal kita perlukan"

Lisa pun berangkat bersama Sukardi, sore ini Sukardi mengajak Lisa ke sebuah pulau wisata terdekat dengan kota Malang... dan Sukardi telah menyewa sebuah hotel di dekat pantai nya

Deg! Deg!

Jantung Lisa berdegup kencang ketika satu mobil dengan Sukardi apalagi mereka akan menghabiskan malam bersama di tempat yang sangat menunjang untuk mencurahkan isi hati dan pikiran mereka.. ahh rasanya sangat menyenangkan jika dibayangkan..

"Dek kita ke pom bensin dulu ya!"
"Iya mas, aku juga mau ke toilet nya"

Mereka pun sampai di sebuah pom bensin

"Hah? Bagaimana ini? Ko bisa sih aku menstruasi? Iihhh ngga mau menstruasiiii, gagal dong rencana bulan madu aku" (runtuk Lisa)

Lisa kembali ke mobil nya
"Udah dek? Mau makan dulu ngga?" (Ajak Sukardi)
"Ayo mas" (jawab Lisa singkat)

*di restoran*

"Ada yang dipikirkan dek? Ko muram?" (Tanya Sukardi)
"Ngga ada mas, heheh" (elak Lisa)
"Pernah pacaran?" (Tanya Sukardi tiba-tiba)
"Hhmm pernah tapi dulu mas pas masih SMP"
"Anak SMP pacaran nya gimana?"
"Ya gitu aja mas, telponan, sms -an dulu, ya paling berangkat bareng, pulang bareng" (jawab Lisa)
"Gimana telponan nya?"
"Hallo? Lagi apa? Iya udh makan? Besok berangkat nya bareng ya! Terus pulang nya..."
"Hahaha hahaha" (Sukardi tertawa)

Lisa tersadar bahwa Sukardi hanya menggoda nya saja

"Iihhh mas Sukardi... buat kesal aku aja"
"Tambah kesal kan? Aku tau kamu ada yang dipikirin.. lucu memang kamu tuh dek"

Pipi Lisa memerah, rasanya dia seakan terbang...
Mereka melanjutkan perjalanan menuju ke pelabuhan untuk menaiki kapal yang akan mengantarkam mereka ke pulau yang dituju

*di kapal*

Lisa mengambil beberapa foto selfie dirinya dengan menggunakan background birunya air laut, sedangkan Sukardi hanya duduk sambil menikmati es teh manis memandangi tingkah Lisa

'Lucu nya' (pikir Sukardi)

"Hah!!!"
Lisa terkaget karna secara tiba-tiba Sukardi memeluk nya dari belakang, membuat Lisa tersipu malu

"Mas Sukardi, malu diliat orang"
"Aku sedang nyaman nya begini"

Ada rasa yang tak bisa diungkapkan oleh Lisa maupun Sukardi, aneh tapi itulah rasanya