bagian 11

1.4K 58 0
                                    

Hari ini Sukardi dan Lisa janji untuk bertemu di sebuah cafe...
"Bagaimana dek Lisa dinas nya?" (Tanya Sukardi basa basi)
"Pak! Apa yang pa Sukardi bicarakan dengan ayah kemarin?" (Tanya Lisa)
"Maksud dek Lisa apa?" (Jawab Sukardi bingung)
"Ayah Lisa mau Lisa sama pa Sukardi menikah, pasti bapak kan yang mempengaruhi ayah kan?" (Ucap Lisa)
"Demi Alloh dek, saya tidak bermaksud apa apa. Saya kemarin hanya mau menemui dek Lisa terus bertemu dengan ayah dek Lisa dan tidak ada saya bicara yang macam2" (jelas Sukardi)
"Alah, bapak ini ternyata pintar mencari alasan. Munafik!"

DEERRRRRR!!
Rasanya jantung Sukardi mau copot disebut munafik oleh Lisa orang yang dia sukai, Sukardi terdiam tak tau apa yang sebaiknya ia bicarakan dengan Lisa

Kringgggg
Suara hp Lisa
"Hallo, iya saya Lisa ada apa? Apa ayah masuk UGD? Baik saya akan kesana!" (Ucap Lisa panik)
Tanpa pikir panjang, Sukardi langsung membawa Lisa yang ketakutan karena panik

*di UGD*
"AYAH!!!" (Lisa menghampiri ayah nya)
"Ayah jangan tinggalin Lisa, Lisa ngga punya siapa siapa lagi yah... Lisa ngga mau kehilangan Ayah" (ucap Lisa)
"Lisa maafkan ayah ngga bisa disamping Lisa terus, ayah sudah tua Lisa... menikahlah dengan Sukardi Lisa ayah mohon"
"Iyah yah, Lisa akan menikah dengan pa Sukardi Lisa janji"

Janji adalah janji, setelah itu Lisa pun menikah dengan Sukardi melalui upacara militer dan tinggal di asrama.. untuk pertama kali nya Sukardi menempati rumah dinas karna ia baru berkeluarga...

1 bulan setelah pernikahan Sukardi dan Lisa...
"Pa Sukardi hari ini aku mau ngantar ayah chek up ke dokter yah" (kata Lisa)
"Dek Lisa, atm merah putih kalau tidak cukup bawa saja atm yang ini. Itu isinya bisa sebagai tambah-tambah" (kata Sukardi sambil memberikan atm)
"Makasih!" (Jawab Lisa sambil berlalu)

'Lisa terlihat ramah tapi hatinya begitu dingin' (bathin Sukardi)
Selama menikah dengan Lisa Sukardi tidak pernah sekali pun menyentuhnya...

Cinta Dalam Nostalgia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang