bagian 10

1.5K 62 0
                                    

Malam hari di barak Sukardi...
'Dia adalah bayi dari perempuan yang aku tolong, ya Alloh apa maksud dari semua ini???' (Jerit Sukardi dalam hati nya)

Kring!
Suara chat masuk ke wa Sukardi
"Pa, ini Lisa. Lisa mau minta maaf sama pa Sukardi, Lisa tidak bermaksud untuk menyakiti perasaan bapak. Jika minta maaf lewat pesan singlat seperti ini bapa anggap tidak sopan, saya bersedia bertemu dengan bapa"

Deg!
'Lisa ngechat' (bathin Sukardi)
Semakin tak karuan perasaan Sukardi di chat Lisa begitu
"Dek Lisa, saya sudah memaafkan ko. Tidak perlu seperti itu dek, fokus saja sama dinas adek. Sukses ya dek Lisa" (jawab Sukardi)

*keesokan harinya*
'Kira-kira aku menyakiti perasaannya tidak ya? Apa balasan chat ku terlalu sembrono atau bagaimana' (pikiran Sukardi kacau)
Sore hari nya Sukardi memutuskan untuk mendatangi rumah Lisa untuk memastikan perasaan Lisa.

*di rumah Lisa*
"Ada apa Di?" (Tanya ayah Lisa)
"Izin dan, saya mau bertemu dengan Lisa" (jawab Sukardi)
"Di, untuk pembicaraan kemarin saya harap kamu jangan di ambil hati ya. Saya minta maaf"
"Tidak dan, saya sudah melupakannya. Lagi pula saya juga minta maaf dan telah membuat Lisa risih dengan sikap saya selama ini"
"Ngomong-ngomong kenapa kamu belum menikah? Udah mau kepala empat loh" (tanya ayah Lisa)
"Hehehe belum siap dan" (jawab Sukardi)
"Kalo pikiranmu begitu terus bagaimana kamu bisa memulai semua nya? Jika ada gadis yang kamu sukai cerita saja sama saya, inn sha Alloh saya siap bantu dan saya juga siap jadi wali nikah kamu"

Tiba-tiba dada Sukardi terasa sesak, bagaimana jika ayah Lisa mengetahui jika Lisa lah yang dia sukai?

Hening...

"Lisa gari ini dinas sore jadi pulang nya jam 9 malam"
"Siap dan, kalau begitu saya titip pesan buat Lisa"
Sukardi lalu berdiri dari tempat duduk
"Di, duduklah! Ada yang mau saya bicarakan" (pinta ayah Lisa)
Sukardi pun duduk kembali
"Di, dokter mengatakan kalau saya mengalami perikarditis. Saya bisa saja terkena serangan jantung dalam situasi yang tidak bisa diketahui. Saya cuma punya Lisa, tapi saya tidak bisa tenang jika Lisa tidak ada yang menjaga. Saya mau kamu menikah dengan Lisa" (pinta ayah Lisa)
(Perikarditis yaitu peradangan pada dinding jantung yang menyebabkab aliran darah di jantung menjadi terhambat)

Saat ini Sukardi tak tau harus menjawab apa, dia sangat bersedia tapi apakah Lisa juga bersedia?

*malam hari di rumah Lisa*
"Nak, tadi Sukardi kemari. Katanya dia minta maaf telah membuatmu risih" (kata ayah Lisa)
"Hmmm iya yah"
"Ayah, aku perhatikan akhir2 ini ayah sering kelelahan" (tanya Lisa)
"Ayah kan sudah tua pasti cepat lelah hahaha" (jawab ayah Lisa)
"Nak, jika ayah meninggal kamu mau menerima wasiat ayah?"
"Ayah ini ngomong apa sih yah? Ngga masuk akal"
"Ayah serius"
"Iya yah aku pasti menerima semua yang ayah wasiat kan"
"Menikahlah dengan Sukardi"

JDEERRR
Lisa terasa seperti di sambar gledek saat itu juga, Sukardi orang yang tidak pernah ia sukai dan ia harus menikah dengannya...
"Lisa tidak mau yah" (tolak Lisa)
"Kenapa? Coba kamu berikan alasan nya pada ayah"
"Pertama Lisa dan dia terpaut usia yang jauh berbeda 20 tahun, kedua Lisa tidak suka pada nya, ketiga dia itu genit Lisa tidak suka, keempat dia itu memiliki riwayat gangguan jiwa" (jawab Lisa)
"Usia kan hanya angka nak, genit itu sikap dan bisa di rubah, dan gangguan jiwa itu kan hanya riwayat saja"
"Ayah, jika seseorang pernah mengalami gangguan jiwa maka keturunannya pun akan ada yang mengalami gangguan jiwa kembali dan Lisa ngga mau keturunan Lisa mengalami hal itu"

Hati Lisa benar tertutup pada Sukardi, tak ada celah bagi Sukardi untuk memasuki hari Lisa dan Sukardi tak bisa memaksa...

Cinta Dalam Nostalgia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang