Hari sudah larut malam,tetapi kedua gadis itu belum saja tertidur.
"Vin, lo belum ngantuk?" Tanya Maura.
"Hmm belum, perang bantal yu," Ajak Vina.
"Ayooo!"
Tiba tiba saat Maura dan Vina ingin memulai perang bantal, ada yang mengetuk pintu rumah Maura. Lalu Maura pun langsung menghampiri, dan membuka pintu nya.
Ternyata yang datang adalah Michael. Pria yang telah menghiamati Maura.
Saat Maura membuka pintu rumah nya, ia terkejut dengan ada nya kedatangan Michael.
"Ngapain lagi lo kesini?" Tanya Maura dengan muka yang sangat sinis.
"Gue mau minta maaf sama lo, gue udah sia sia in lo,"
"Sekarang lo pergi dari rumah gue," Maura yang sambil memejamkan matanya dan menahan air mata.
"Ehhh cowok gak punya hati! Lo tau gak Maura sayang banget sama lo, dia nangis semaleman gara gara lo yang udah nyakitin hati nya!!" Cerocos Vina.
"Eh mulut mercon! Gue gak ngomong sama lo ya!"
"Yaudahh sekarang lo mau ngapain kesini?"
"Lo gak denger tadi? gue mau minta maaf sama Maura,"
"Ya lo gak denger juga, tadi Maura udah ngusir lo!?"
"Mulut lo bisa diem gak!" Michael yang kesal, akhirnya menampar wajah Vina.
Wajahnya yang merah pun membuat Vina meringis kesakitan.
"Michael!! Maksud lo apa nampar Vina? Lo udah nyakitin gue, dan sekarang lo mau nyakitin Vina juga?" Bentak Maura.
"Maaf, gue gak sengaja, tadi kebawa emosi," Michael beralibi
"Sekarang lo pergi, atau gue panggil security,"
"Jangan. Gue kan kesini untuk berbuat baik, gue kesini mau minta maaf sama lo,"
"Gak. KEDATANGAN LO MALAH BUAT GW TAMBAH SAKIT HATI!!!" Teriak Maura.
Lalu kedua gadis itu langsung masuk kedalam rumah dan menutup pintu rumah nya.
"Aduhh tunggu ya, gue kompres dulu pipi lo merah,"
"Udahh gak usah, gue gak kenapa napa ko,"
"Gak kenapa napa gimana? Pipi lo merah Vin,"
"Gapapa, besok juga pasti sembuh ko,"
"Bisa bisa nya ya si michael nampar lo,"
"Yagitulah, orang yang gak punya hati, gak di ajarin sopan santun kali sama orangtua nya," Ucap Vina sambil mengepalkan tangan nya.
"Hmm,"
"Dan lo nangis semaleman cuma buat cowok kaya Michael?"
"Gue masih ga nyangka Vin, kalo akhirnya gue bakal kaya gini, cowok yang bener bener gue sayang ,malah nyakitin gue," Ucap Maura sambil meneteskan air matanya lagi.
"Gue gak sanggup lagi Vinnn," Lanjut Maura.
Tangis dan isak yang ia alami tadi malam, kembali lagi.
"Iya Ra gue ngerti, gue ngertiii banget sama perasaan lo, tapi lo jangan larut dalam kesedihan dong. Lo gak pantes nangisin cowok yang udah nyakitin lo," Ucap Vina yang memeluk sahabat nya dengan erat.
"Ghe capek Vin, selama ini gue sayang sama orang yang selalu nyakitin gue. Hikss...hikss,"
"Suatu saat lo pasti dapet orang yang tepat ko Ra,"
Vina pun memberi Maura segelas air putih untuk menenangkan hati nya.
"Nih sekarang lo minum dulu, biar lo tenang,"
"Makasih Vin,"
"Gue juga pernah kaya lo, disakitin sama orang yang bener bener gue sayang,"
"Terus? Apa yang lo lakuin saat itu?" Tanya Maura dengan rasa penasaran.
"Gue mencoba untuk gak sedih lagi, ya walaupun itu gak mudah, tapi gue tetep berusaha,"
"Gue salut deh sama lo, Lo bisa memendam rasa sakit lo sendirian, dan sekarang lo bisa bahagia lagi tanpa memikirkan masa lalu,"
"Semua orang pasti bisa Ra, termasuk lo, gue yakin ko lo pasti bisa lupain Michael dan lama kelamaan pasti lo terbiasa dengan keadaan lo sekarang,"
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 23.00, kedua gadis itu mulai merasakan kantuk.
"Hoammm...Vin tidur yu, gue ngantuk,"
"Ayo, gue juga ngantuk nih,"
Lalu mereka berdua pun masuk kedalam kamar dan tidur bersama.
..
Keesokan hari nya mereka bangun pukul 06:00. Lalu mereka bergegas untuk mandi.
Setelah mandi mereka pun siap siap untuk pergi ke sebuah pantai yang sangat indah. Mereka hanya membutuhkan waktu 2 jam, untuk sampai ke pantai.
Sesampainya di pantai, kedua gadis itu sangat menikmati keindahan pantai.
"Indahh banget pemandangan nyaa," Ucap Maura sambil tersenyum dan melihat ke sekelilingnya.
Mereka berlari lari di pinggir pantai yang indah dan membuat istana pasir bersama. Tawa mereka pun terdengar setiap saat, mereka berdua terlihat sangat bahagia.
Lalu Vina mencipratkan air kepada Maura, Maura yang basah kuyup pun tak mau kalah dengan Vina. Maura membalas cipratan yang tadi Vina lakukan kepada Maura.
Tanpa mereka sadari,hari semakin sore, mereka pun langsung mengganti baju dan menghampiri restoran seafood yang ada di sana.
Saat Vina duduk di kursi sebuah restoran, ia melihat sahabatnya berdiri di pinggir pantai, dan cuaca mulai mendung.
Maura teringat dengan kenangan indah yang pernah ia alami, pantai. Pantai adalah tempat pertama Maura datangi bersama Michael. Dan saat itu mereka masih saling memperhatikan satu sama lain. Rintik rintik hujan sudah mulai turun. Maura masih saja berdiri di pinggir pantai.
Vina berlari dan menghampiri Maura yang sedang berdiri di pinggir pantai.
"Mauraa,"
Gadis itu merasa terpanggil, lalu ia menolehkan kepala nya.
"Lo ngapain disini?"
Maura tidak menjawab pertanyaan Vina. Ia menghiraukan Vina, dan Maura masih saja menatap keindahan pantai di sore hari. Langit nya yang berwarna jingga, dan air laut yang berwarna biru.
"Ra, kita pulang aja yu," Ajak Vina
"Iya Vin,"
..
Sesampainya dirumah, gadis itu masuk ke dalam kamar dan membuka jendela kamarnya.
Ia menghela nafas dan mulai memaafkan keadaan yang ia alami saat ini.
"Tuhan aku ingin kembali seperti dulu, dimana aku menangis bukan karena hati yang patah. Dan aku ingin kembali kepada keluargaku," Ucapnya bermonolog.
TBC
.
.
.
.
.
Ok ini lebay! BaiVote and comment ya 😉
Ditunggu kelanjutannya!!See you!!♥️
Salam nshtlaz.
KAMU SEDANG MEMBACA
M A U R A
Random"Buru buru banget sih, emang nya gak kangen sama pacar?" Ucap Brayn, sengaja menggoda gadisnya. "Ihh! Kamu suka banget sih godain aku" Omel Maura, diiringi tawa. "Emang. Godain kamu itu rutinitas aku sekarang" "Mana ada rutinitas godain orang" "Kam...