Bel istirahat akhirnya berbunyi. Para siswa dan siswi, berhamburan keluar kelas untuk menuju ke kantin. Termasuk Maura, Naya, Riko dan Brayn.
"Ra, mau makan apa?" Tanya Brayn
"Hmm gue gak makan deh,"
"Gue beliin ya,"
"Gak usahh Brayn,"
"Lu kan belum makan dari pagi, Ra," Ucap Naya
Sebenernya Maura sangat lapar, karena belum makan dari tadi pagi. Tetapi ia memutuskan untuk mengumpulkan uang dan tidak memakai uang itu.
"Yaelah, mau makan aja ribet lu pada," Riko melahap sesendok nasi goreng, yang sedari tadi sudah di pesan
"Dih? Udah makan aja lu, Bambang," Naya menarik sepiring nasi goreng milik Riko
"Eh eh, punya gue," Riko menariknya kembali
"Bagiii elah, medit amat lu,"
"Ohh, lu mau. Bilang dong. Maymunah,"
"Yaudahhh, kalo Maura gak makan, gue juga gak makan," Ucap Bryan lantang
"Eh lu makan ajaa. Gue nanti makan ko,"
"Sekarang. Jangan nanti," Brayn tetap saja memaksa Maura untuk makan
"Kalian bertiga, makan ajaa... Gue mau ke perpustakaan," Maura beranjak dari tempat duduknya, dan meninggalkan ketiga sahabatnya
"Maura kenapa sih?" Tanya Brayn
"Entah," Naya mengangkat bahunya
"Nay. Gue mau nanya deh,"
"Nanya apa?" Naya mendekatkan wajahnya
"Lu kan yang paling deket nih sama Maura. Tipe cowok Maura gimana sih?"
"Buset bang. Lu suka sama Maura?" Teriak Riko
"Hah, hmm nggak," Brayn berusaha menetralkan wajahnya
"Tapi lu harus jawab pertanyaan gue dulu,"
"Pertanyaan apa?"
"Lu suka sama Maura?"
"Nggak,"
"Bohong,"
"Nggak,"
"Jangan bohongin perasaan lu sendiri deh,"
"Hmm iyaiyaa," Jawab Brayn pasrah
"Alhamdulillah, akhirnya sohib gue gak jomblo lagii," Sela Riko, seraya sujud syukur di bawah lantai
"Biasa aja tolol. Gak usah sujud syukur,"
"Tapi kayanya dia gak bisa kenal ci—" Ucapan Naya terputus.
"Yee jangan sok tau dah!" Ucap Riko
"Gue belum selesai ngomong, bayi kudanill anaknya buaya nenek kakek nya onta!!" Jawab Naya kesal
"Busett, iyadah yang nenek moyangnya kudanil, buaya sama onta,"
Naya tidak mengubris apa yang Riko katakan, karena ia tau kalau bermasalah dengan Riko, tidak akan pernah selesai.
..
Segerombolan murid murid sudah memenuhi ruang perpustakaan. Karena Naya, Riko dan Brayn sangat penasaran, akhirnya mereka pun ikut serta memenuhi ruang perpustakaan.
Mereka terkejut saat melihat Maura tergeletak begitu saja di bawah lantai. Sekian banyaknya orang yang ada di dalam ruang perpustakaan, tidak ada sama sekali yang menolong Maura, Atau membawanya ke UKS.
KAMU SEDANG MEMBACA
M A U R A
Acak"Buru buru banget sih, emang nya gak kangen sama pacar?" Ucap Brayn, sengaja menggoda gadisnya. "Ihh! Kamu suka banget sih godain aku" Omel Maura, diiringi tawa. "Emang. Godain kamu itu rutinitas aku sekarang" "Mana ada rutinitas godain orang" "Kam...