Sekolah SMA Bina Nusantara akan mengadakan camping trip, yang akan dilaksanakan esok hari. Maura sedikit ragu saat mendengar kabar yang baru saja di umumkan oleh Bu Santi. Pasalnya ia sangat takut dengan kegelapan di malam Hari. Walaupun acara ini diadakannya tidak hanya satu ataupun dua orang, melainkan ribuan orang.
Semua penghuni kelas bersorak senang dan gembira mendengar kabar yang selama ini mereka tunggu tunggu. Terkecuali Maura, yang sangat takut untuk mengikuti camping trip, rasa ingin saja ia membatalkan semua rencana ini dengan sekejap mata.
"Semua wajib ikut, karena ini termasuk penilaian," Ucap Bu Santi.
"Pasti dong bu!" Teriak semua Murid.
"Ra, lo ikut kan pastinya?" Tanya Riko, dengan wajah gembira nya.
Belum sempat Maura menjawab pertanyaan Riko, tetapi ia malah menjawab pertanyaan nya sendiri "Pasti ikut lah yaa, ini kan seru banget!"
Sekejap ruang kelas menjadi ramai, ketika semua membicarakan tentang camping trip yang akan diadakan esok hari. Ia melihat wajah teman teman nya yang sama sekali tidak ada yang mengalami keraguan seperti dirinya.
..
Bel istirahat pun berbunyi, semua siswa siswi SMA Bina Nusantara pun berlarian dengan cepat, untuk memenuhi kantin, tak terkecuali dengan Maura yang juga bergegas menuju ke kantin bersama Riko.
Mereka berdua segera menuju stand Pak Gembrong, si penjual bubur ayam yang baru saja berjualan tiga hari yang lalu.
"Pak Gembrong, bubur nya dua yaa!" Teriak Riko dari tempat duduknya.
"Siappp kasepp," Jawab Pak Gembrong.
"Tumben, Brayn ga sama lo," Ucap Maura, seraya membuka kaleng kerupuk yang ada di atas meja.
"Gak tau tuh, dari kemarin bengong terus, mikirin utang kali yak," Jawab Riko dengan candaan nya.
"Emang beneran mikirin utang?" Tanya Maura, dengan mimik wajah serius.
"Ya mana gue tau, emang kalo bener, lo mau bayarin utang nya?"
"Ya nggak lah, yakali dia yang ngutang, gue yang bayar!" Maura menoyor kepala Riko dengan pelan.
Riko melirik ke stand Pak Gembrong, dan menyadari kalau bubur nya belum juga datang "Pak Gembrong, mana nih bubur nya? Udah laper nihh," Teriak Riko.
"Sabar kali, bukan lo doang yang mau beli," Maura melihat stand Pak Gembrong, yang dipenuhi oleh banyak orang.
"Ck, cacing di perut gue udah pada ngomel nih. Katanya mana bubur gue, ko belum dateng dateng," Ucap Riko, yang tak lepas dari lelucon nya.
"Bisa ajaa lo Tukinem,"
"Bisa dong Tukijem,"
Akhirnya bubur yang di tunggu oleh cacing di perut Riko, ralat mereka tunggu tunggu akhirnya datang.
"Nihh bubur nya, special," Ucap Pak Gembrong.
"Apanya yang special?" Riko mengangkat mangkuk bubur yang ada di meja nya.
"Itu special ada ayam nya," Ucap Pak Gembrong, yang ternyata mempunyai bakat lawak yang terpendam haha.
"Namanya juga bubur ayamm, et engkong nya Tukinem,"
"Makasih ya pak Gembrong," Ujar Maura.
"Iyaaa sama sama geulis," Ucap Pak Gembrong, kembali ke tempatnya untuk lanjut berjualan.
"Ohiya Ra, kemaren kata pak Broto, tugas kelompok kita ada yang salah, jadi hari ini kita harus kerjain, soalnya besok kita kan camping," Ucap Riko, melahap sesendok bubur ayam.
KAMU SEDANG MEMBACA
M A U R A
Random"Buru buru banget sih, emang nya gak kangen sama pacar?" Ucap Brayn, sengaja menggoda gadisnya. "Ihh! Kamu suka banget sih godain aku" Omel Maura, diiringi tawa. "Emang. Godain kamu itu rutinitas aku sekarang" "Mana ada rutinitas godain orang" "Kam...