21. Gara Gara Saipul

10 2 0
                                    

Suara kelas yang ricuh, teriakan Nada menyuruh petugas piket untuk membersihkan kelas, Saipul yang joget joget di depan layar ponselnya, Ian yang makan mulu di pojokan, kumpulan kaum hawa yang teriak teriak nonton Drakor, dan yang terakhir kumpulan para kaum rebahan yang berada di barisan paling belakang.

Mereka memanfaatkan waktu ini untuk hal yang sangat tidak penting. Seperti para kaum rebahan contohnya, mereka membawa bantal dari rumah, untuk tidur sepanjang jam kosong.

"Woiiii ada Pak Broto!! Ipul matiin hp lo!! Woii yang di pojokk, nonton Drakor nya di skip dulu!! Woii yang lagi tidur bangun, mimpi buruknya dilanjutin nanti!!!" Teriak Nada heboh.

Lihatlah Nada, setiap hari ia harus berteriak dan menghabiskan energi untuk membuat seisi kelasnya menjadi tenang. Hanya dialah satu satu nya orang di kelas ini yang taat peraturan, bukan berarti yang lain tidak patuh pada peraturan, tetapi dialah yang paling taat.

Semua murid heboh, mereka berlarian ke tempat semula, dan berpura pura membaca buku.

"Selamat pagi" Sapa pak Broto.

"Pagi Pak"

"Hari ini kita ulangan ya" Ucap Pak Broto, membuat seisi kelas histeris.

"Tahuu bulat di goreng dadakan lima ratusan, anget angettt" 

Begitu soal dibagikan, semua murid terlihat kualahan saat melihat soal Matematika yang begitu banyak.

Padahal belum dikerjain

"Psst pst, contekan woi" Ucap Saipul kepada Riko

Fyi. Riko juga termasuk orang yang selalu memperisapkan contekan dengan sangat amat lengkap di dalam tas nya. Jadi bila ulangan mendadak seperti ini, dia sangat santai dalam mengerjakan soal.

Riko membentuk kertas menjadi sebuah lingkaran, lalu dilemparkan ke arah Saipul, yang duduk dibarisan paling depan. Tetapi lemparan itu malah meleset ke arah pak Broto.

"Tamat dah riwayat gue" Ucap Riko, seraya menepuk keningnya.

Akhirnya Pak Broto bangun dari duduknya, dengan membawa lembar kertas tersebut "siapa yang lempar ini?"

Seketika semua pandangan tertuju pada Riko. Dan pada akhirnya ia mengaku bahwa lembar kertas itu miliknya. Pak Broto segera memberi hukuman untuk Riko, yaitu membersihkan seluruh lorong gadung kelas sebelas.

..

Brayn menghampiri Maura yang tengah asik membaca novel, dengan earphone yang menyumpal di kedua telinga nya.

"Heii" Sapa Maura, saat Brayn duduk di sampingnya.

"Ko gak ke kantin?" Tanya Brayn.

"Tuhh" Maura menunjuk Naya dengan lirikan matanya.

"WOIII IPULL!!!! SEHARUSNYA LO JUGA DIHUKUM. KALO TADI LO GAK MINTA CONTEKAN, PASTI RIKO GAK BAKAL DIHUKUM!!" Teriak Naya, hingga menjadi sorotan mata oleh semua orang yang sedang menikmati jam istirahat.

Saipul terus melarikan diri dari Naya, yang sedari tadi memberinya pukulan dan cubitan. Naya belum menyerah untuk mengejar Saipul, meskipun lelaki itu berlari dengan seribu kaki.

"Yaudah, ke kantin sama aku aja yuk," Ajak Brayn, dengan senang hati.

Maura pun menutup buku novel nya, dan melepas earphone yang ia gunakan. Lalu beranjak menuju kantin bersama Brayn.

"Kamu mau makan apa? Aku pesenin" Tanya Maura berbaik hati.

Brayn terlihat berpikir, melihat beberapa stand yang ada disana "Aku makan nasi goreng seafood aja deh"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

M A U R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang