9. Rumah Kedua

11 9 0
                                    

"Nay... Liat pr ekonomi dong," Riko menarik buku Naya.

"Ish. Kenapa sih lo gak pernah ngerjain pr dirumah," Bentak Naya sebal.

"Aduhh, nih gue kasih tau ya Nay. Kenapa gue gak pernah ngerjain pr dirumah? Karena gue itu sibukk,"

"Pala lu sibuk," Naya menjitak kepala Riko tanpa rasa bersalah.

"Dan sekarang gue lagi ngerjain pr di rumah kedua gue, yaitu sekolah," Jelas Riko ngasal.

"Pagi pagi udah ngajak berantem ya lo!" Geram Naya.

"Hehehe," Riko menyengir.

Fyi. Sebenernya Riko sangat tidak menyukai pelajaran Ekonomi. Faktor Faktor nya adalah gurunya yang nyebelin. Dan Riko juga sangat tidak suka dengan hafal menghafal.
Riko sangat sebal dengan guru Ekonomi karena ia pernah

1. Denda sebesar 20.000, karena lupa membawa buku disaat pelajarannya.
2. Dihukum Keliling koridor sekolah sebanyak Tiga puluh kali. Karena bercanda saat ulangan
3. Dihukum untuk meminta tanda tangan ke semua guru. Karena tidak mengerjakan pr.

"Nging nging nging,"  Brayn yang meniru suara nyamuk.

Riko dan Naya pun langsung menoleh ke arah suara.

"Ngapain lo?" Tanya Naya bingung

"Coba tebak, itu suara apa?" Ucap Brayn

"Suara jerapah!" Tebak Riko

"Suara nyamuk tolol," Brayn menjitak kepala Riko.

"Astagfirullah! Lo berdua tuh kenapa sih suka banget jitak kepala gue yang Indah ini," Riko mengelus kepalanya.

"Abisnya seru sih, hahahaha," Ucap Brayn dan Naya serempak.

"WOIII INI SIAPA YANG PIKET HARI SENIN!" Teriak Nada, ketua kelas yang cantik tapi galak pake banget.

"GW HITUNG SAMPE LIMA. KALO GAK ADA YANG PIKET, GW LAPORIN KE BU SANTI!" Perintah Nada.

'1. Riko Raditya.'
'2. Nadya Almira.'
'3. Lolita Putri.'
'4. Zahra Damariva.'
'5. Anggita Safira.'

Nada membacakan petugas piket yang bertugas di hari Senin.

"Gue udahh piket," Teriak petugas piket lainnya

"Hmm, gue kayanya belum liat Riko piket nih,"

"Nih nih anaknya," Naya menunjuk Riko, yang sedang mengerjakan pr.

"Piket sekarang!" Perintah Nada, sambil membawa senjatanya, yaitu sapu ijuk.

"Tadi gue udah piket ko," Riko ber-alibi.

"Kapan? Gue gak liat,"

"Tadi dirumah. Hahahaha," Riko tertawa tanpa dosa.

"Gue pukul pake sapu lo," Ancam Nada.

"Eh iya ampun ampun,"

"Yaudah cepet!"

"Yaudahhh, sini sapu nya! Gimana gue mau nyapu kalo sapu nya lo pegangin terus daritadi," Riko merebut sapunya dari tangan Nada.

"Hehehh iyayah," Nada terkekeh.

"Udah cantik, galak, tapi goblok!" Cibir Riko

"Eh dasar anaknya Joko!"

"Shutt. Nanti kuping bapa gue berasap di omongin terus,"

Akhirnya Riko menjalankan tugasnya, seperti yang Nada pinta. Yaitu membersihkan kelas atau yang biasa disebut piket.

Setelah beberapa menit, Riko selesai  membersihkan kelas. Ia pun kembali duduk ditempatnya, dan lanjut mengerjakan pr.

"Eh pinjem lagi dong buku nya, gue belum selesai ngerjain pr," Ucapnya, mengacak acak tas ransel Naya.

M A U R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang