13. Kiss?

37 7 0
                                    

Maura sudah beberapa kali mencoba menghubungi papanya, yang sekarang sedang berada di luar kota untuk bertugas, tetapi hasilnya nihil, Hendro tidak sama sekali mengangkat telfon dari anaknya.

"Angkat dong pahh," Ucap Maura bermonolog.

"Kenapa si lo?" Tanya Farrel, yang sedang asik memainkan PS nya.

Maura hanya terdiam sambil memperhatikan ponselnya. Dan Sama sekali tidak menanggapi perkataan Farrel.

"Woiii jakun musang! Lo kenapaa?" Tanya nya dengan nada tinggi.

"Nggakkk kenapa napa ish!" Jawab Maura tidak santai.

"Nahh gitu dongg kesel,"

"Udah malem, mending lo tidur, daripada gak waras," Ledek Farrel

"Sialan lo!" Maura melemparkan tutup topples makanan, yang ada di depan nya.

"Awww, sakit monyet!" Farrel mengelus kepalanya.

"Lagian nyebelin, gue di bilang gak waras,"

"Jagain PS nih, gue mau ke toilet," Farrel berjalan ke arah toilet.

Maura pun langsung mendekat dan menyentuh PS nya, walaupun ia tidak mengerti bagaimana cara bermain PS.

"Ehh tunggu," Teriak Maura.

"Apaa? Mau ikut?" Canda Farrel.

"Ih mesumm!!"

"Ya lagian lo bikin gue ambigu," Ucapnya sambil terkekeh.

"Ini cara main nya gimana?" Tanya Maura, memperhatikan PS yang sekarang ada di tangannya.

"Aishhh, itu pun tak tau,"

"Memang tak tau," Ucap Mereka berdua, meniru tokoh kartun Upin dan ipin.

"Pencet pencet aja dah, gue kebelet,"

Beberapa menit kemudian, Maura mendengar suara ketukan pintu, yang berasal dari pintu rumah Farrel. Tanpa Maura lihat dari jendela, ia pun langsung membuka pintu nya.

Maura terkejut atas kedatangan seorang perempuan cantik, yang berperawakan tinggi dan berkulit putih. Begitupun dengan Franda, yang sangat terkejut adanya Maura di dalam rumahnya.

Fyi, Franda adalah kakak pertama dari Farrel, yang sekarang sudah menjadi mahasiswa, dan menginjak umur 20 tahun. Memang ia sangat jarang pulang ke rumah, karena ia tinggal di Bandung untuk melanjutkan sekolahnya.

"Eh? Ko yang buka cewe? Apa emak gue udah ngelahirin anak ke empat ya?" Ucap Franda bingung.

"Maaf, kaka ini siapa ya?" Tanya Maura.

"Loh? Kalo kamu siapa?" Franda balik bertanya.

"Kenapa Ra?" Tanya Farrel, yang sekarang berada di belakang Maura.

"Nih, ada tamu," Maura pun langsung menghindar, dan memperlihatkan  Franda kepada Farrel.

"Oalahhh, ini mah kakak gue yang paling canss,"  Ucap Farrel.

"Ohhh, ini kaka lo," Maura ber-oh ria.

"Ini Kak Frasta?" Tanya Maura dengan polos.

"Hahahah, Kak Frasta itu cowo Ra. Kalo ini ka Franda namanya, dia kakak gue yang pertama," Farrel mengelus rambut hitam Maura.

"Yaudah, yu masuk," Ucap Franda seraya melangkahkan kakinya ke dalam rumah.

Lalu setelah mereka bertiga masuk ke dalam rumah, Maura melihat Farrel dan Franda sedang berbincang bincang kecil. Sebenarnya ia sangat ingin tahu apa yang mereka bicarakan, tetapi ia tidak ingin menganggu, karena mungkin yang mereka bicarakan adalah pribadi.

M A U R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang