Selamat malam pembunuh rasaku, bagaimana kabarmu disana?
Masihkah kau mengingatku, seorang yang dulu bermimpi menjadi pendamping hidupmu. Atau kau sudah lupa? Sudah lama kita tidak bercerita seperti dulu.
Aku ingat, kau pernah mengatakan padaku tentang kamu yang takkan meninggalkan aku apapun yang terjadi. Aku bahagia mendengar itu dari mulut manismu. Aku tergoda karenanya, sampai aku sadar kau hanya mengucapkan janji-janji manis. Aku benar-benar menyesal, kenapa dulu aku tergila-gila padamu.Malam ini langit begitu indah, bintang-bintang menemani aku bersama keluh kesahku. Kamu yang jauh disana, bagaimana perasaanmu?
Setelah kau meninggalkanku, adakah kau bahagia? Sendirikah kau disana? Atau kau sudah menemukan kekasih yang lebih baik dariku?
Kau perlu tau, di waktu yang sama aku terluka. Bagaimana bisa, sampai hatimu meninggalkanku begitu saja. Aku bertanya-tanya apa salahku. Tak cukupkah kasih sayang yang kuberikan? Adakah aku melukai perasaanmu? Jenuhkah kau?Aku benar-benar tak tau, sikapmu dulu membuatku terluka begitu hebatnya. Sampai saat ini pun, aku tak ingin merasakan jatuh cinta. Aku yakin kau tak peduli itu. Biarlah sakit ini menjadi pelajaran cerita cintaku. Ketahuilah, jika nanti kau meminta untuk kembali, aku ragu apakah hati ini masih memberi kesempatan untuk kau lukai lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BreaK
RandomAku hanya ingin menulis, menulis dan menulis. Sampai waktuku berhenti, harapku tulisanku tak berhenti oleh waktu.