Saat ini aku merasa berada dalam sebuah tempat yang menyeramkan. Tidak ada siapa-siapa disekitarku. Ingin minta tolong pada keluarga, keluargaku sudah menjadi mayat hidup. Mereka seakan-akan ingin menelanku hidup-hidup. Menjadi boneka mereka selamanya. Aku sadari itu. Ingin minta tolong pada keluarga yang jauh pun aku merasakan penolakan yang sama. Seolah-olah aku adalah beban yang tidak siap untuk bertarung hadapi dunia. Aku berada di sebuah tempat yang tiada satupun teman didalamnya. Aku tertawa hanya untuk menyenangkan hati mereka. Aku bekerja hanya untuk mengikuti kemauan mereka. Sampai kapan aku bisa bersabar?
Aku pun mencoba untuk keluar dari ruangan ini. Aku ingin pergi dan melupakan mereka yang hanya memanfaatkan keadaanku. Aku tak suka dikekang, aku tak suka dibiarkan tersiksa sendiri. Aku butuh kehidupanku, kehidupan yang pernah kuciptakan dalam khayal siangku. Setahun sudah berlalu, aku masih pribadi yang menyedihkan. Berjalan di jalan yang gelap, tak butuh penerangan. Benar, aku tak butuh penerangan jika hanya berdiam di suatu tempat yang aku tak sudi berada disana. Biarkan aku mencari pintu keluar untuk masalahku oh para bajingan. Aku benci kalian semua, aku benci hidupku, aku juga benci orang-orang disekitarku. Mereka menertawaiku, menilaiku sesukanya, menyalahkanku karena ketidakmampuanku. Bagaimana caraku mengenalkan potensiku sedangkan aku ditahan sehari semalam.
Niatku sudah bulat, aku pergi atau aku mati. Jika pergi hanya akulah yang tersakiti, jika mati kalianlah yang tersakiti. Pilihlah untukku satu pilihan yang benar-benar baik untukku dan untuk kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
BreaK
RandomAku hanya ingin menulis, menulis dan menulis. Sampai waktuku berhenti, harapku tulisanku tak berhenti oleh waktu.